Peringati Hari Tani Nasional , Power Agro Luncurkan Program Kebangkitan Petani NTT

  • Bagikan

KUPANG, DELEGASI.COM – Dalam rangka peringatan Hari Tani Nasional (HTN) Tahun 2020, Power Agro Indonesia, perusahaan sosial yang mengusung inovasi dan teknologi pertanian dan perdesaan meluncurkan program “Kebangkitan Petani NTT” pada hari Rabu 16 September 2020 untuk memberikan kemudahan bagi petani di bumi Flobamora untuk mengadopsi inovasi dan teknologi dalam rangka meningkatkan produksi dan produktifitas usaha pertanian.

Demikiam rilis Power Agro Indonesia yang diterima redaksi DELEGASI.COM melalui kawat email, Rabu (16/9/2020).

Daniel Toruan, Technology Adoption Manager mengungkapkan perusahaan sosialnya telah banyak dan akan sering turun langsung ke lapangan untuk menjadi sahabat petani. Tantangan usaha pertanian di lahan kering seperti ketersediaan air merupakan problem mendasar yang sudah mulai menemukan solusinya dengan pompa air tenaga surya dan teknologi irigasi tetes.

“Lahirnya program kembangkitan petani NTT ini tidak terlepas dari saran, masukan dan permintaan dari kawan-kawan petani,” kata Daniel

Power Agro Indomesia menurut Daniel  akan tumbuh bersama dan mengambil posisi sebagai katalisator kebangkitan ini dengan menyediakan teknologi dengan mudah dan murah, petani modern yang sudah memahami keuntungkan berbagai teknologi seperti irigasi tetes bisa menghubungi Power Distributor, Power Agen atau Power Kios yang tersebar di NTT atau saluran media sosial PowerAgro.id.

Power Distributor yang memegang distribusi teknologi area Rote Ndao dan Sabu Raijua, Aulora Modok //Foto: DELEGASI.COM (Facebook)

Daniel juga menambahkan bahwa beberapa Power Distributor seperti CV Duta Agro Mandiri telah memfasilitasi petani untuk mengakses kredit perbankan (KUR) sehingga petani dapat mengadopsi teknologi dengan sistem kredit di TTU, TTS dan Nagekeo.

Sementara itu salah satu Power Distributor Adyanto Banamtuan menyambut baik program ini. Sebagai offtaker produk pertanian yang berkontrak dengan Supermaket di Kupang ia berkepentingan untuk menjamin tidak hanya kuantitas produk tetapi juga kualitas, pemanfaatan teknologi seperti irigasi tetes akan memastikan kualitas produk pertanian seragam dan lebih baik.

“Dengan berbagai kemudahan yang disediakan, dan makin terjangkaunya teknologi bagi petani, saya optimis NTT mampu memproduksi komoditas-komoditas berkualitas tidak hanya untuk pasar lokal tetapi mampu memenuhi permintaan yang lebih luas” katanya.

Power Distributor lain Aulora Modok yang memegang distribusi teknologi area Rote Ndao dan Sabu Raijua menambahkan bahwa bila gerakan perubahan ini didukung, dirawat dan dibesarkan dengan baik, tidak menutup kemungkinan NTT dalam bidang pertanian tidak akan lagi dipandang sebelah mata, dengan teknologi terkini dan potensi lahan pertanian yang luas, bahkan bisa menjadi penyumbang pangan nasional.

Dalam rilisnya, dijelaskam, sebagai penyumbang Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) terbesar di Provinsi Nusa Tenggara Timur, Sektor pertanian, sebagaimana dilansir Badan Pusat Statistik, juga menempati laju pertumbuhan tertinggi yaitu 11,86% pada trimester kedua tahun 2020.

Tidak hanya dukungan pemerintah yang meningkat, inisiatif mandiri masyarakat petani dan lahirnya generasi baru petani di NTT juga turut menyumbang pertumbuhan sektor ini.

Dalam beberapa tahun terakhir usaha pertanian kian maju, menguntungkan, dan diminati oleh generasi muda. Penggunaan berbagai inovasi dan teknologi termasuk mekanisasi di bidang pertanian di perdesaan kian sering ditemui. Tidak hanya pada sisi produksi, penjualan dan pemasaran produk pertanian juga menggunakan cara baru misalnya memaksimalkan aplikasi, jejaring media sosial, hingga offtake agreement.

Komitmen untuk mempermudah akses petani pada teknologi dengan mudah dan murah ini diwujudkan dengan sejumlah kegiatan di antaranya:

Pertama, Pengamanan Stok. Sebagai penyedia teknologi irigasi tetes (drip irrigation) terbesar, Power Agro memiliki stok barang yang cukup untuk melayani permintaan di NTT. Ketersediaan instalasi irigasi tetes dan asesorisnya juga dilengkapi dengan produk pendukung lain seperti pompa air tenaga surya. Semua produk teknologi tersedia di gudang tidak jauh dari Kota Kupang dan Power Distributor di seluruh NTT;

Kedua, Penguatan Power Team yang merupakan agen perubahan sosial. Sebagai ujung tombak percepatan adopsi teknologi, Power Team memiliki tanggungjawab sebagai promotor teknologi, edukator dan motivator petani. Jaringan Power Team yang terdiri dari Power Distributor dan Power Agen ini telah tersebar di semua daratan Flobamora diantaranya di Kota Kupang, Kabupaten Kupang, TTS, TTU, Sikka, Flores Timur, Nagekeo, Ngada, Manggarai Raya, Rote Ndao, dan seluruh Kabupaten di Sumba. Dalam rangka memudahkan masyarakat petani pada bulan ini juga telah terjalin kerjasama dengan kios-kios pertanian yang ada untuk menjadi Power Kios.

Ketiga, Program Satu Harga Untuk NTT untuk teknologi irigasi tetes dan pompa air tenaga surya. Power Agro bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani sehingga berusaha menekan biaya adopsi teknologi serendah mungkin, sehingga dengan adanya program satu harga di NTT bisa mengurangi biaya yang tidak perlu, sedangkan perbedaan harga antar wilayah semata-mata dikarenakan perbedaan biaya logistik atau transportasi.

Keempat, Promo Harga. Dalam rangka Hari Tani Nasional dan menyongsong kebangkitan petani NTT, Power Agro memberikan diskon khusus yaitu hanya 2,22 juta rupiah untuk selang irigasi tetes untuk setiap gulung (roll) dengan Panjang 1600 meter. Dengan membeli minimal 10 roll petani bisa mengeluarkan biaya termurah untuk mengadopsi teknologi ini dan mendapatkan bonus 2 roll gratis untuk pembelian 100 roll. Power Agro juga memberikan harga termurah untuk paket air bersih, dengan hanya 69, 2 juta  petani bisa mendapatkan satu Set Pompa Tenaga Surya dengan debit maksimum  10m3/jam, delapan unit Panel Surya masing-masing 200Wp, Pipa HDPE 1000 Meter termasuk pengiriman dan pemasangan di seluruh NTT. Promo ini akan berlangsung hingga 24 Oktober 2020.

Daniel Toruan, Technology Adoption Manager mengungkapkan perusahaan sosialnya telah banyak dan akan sering turun langsung ke lapangan untuk menjadi sahabat petani. Tantangan usaha pertanian di lahan kering seperti ketersediaan air merupakan problem mendasar yang sudah mulai menemukan solusinya dengan pompa air tenaga surya dan teknologi irigasi tetes.

//delegasi (*/hermen jawa)

Komentar ANDA?

  • Bagikan