Larantuka, Delegasi.Com— Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Flores Timur (Flotim), Ny. Lusia B. Hadjon berjanji akan membantu modal usaha untuk kelompok kuliner pengelola pangan lokal.
Lusia sampaikan ini kepada peserta pelatihan Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Teknis Pengelolaan Pangan Lokal bagi Orang Muda Katolik (OMK) Paroki Sanjuan Lebao, Jumat (4/9).
Ia menjelaskan, bantuan tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan modal usaha para kuliner yang mengikuti pelatihan dalam rangka mengembangkan pangan lokal di daerah ini.
Selain bantuan dari Ketua TP. PKK Flotim, peserta pelatihan kuliner juga akan mendapat bantuan modal usaha dari KWI yang disalurkan melalui seksi PSE Paroki Sanjuan Lebao.
“Saya apresiasi seksi PSE Paroki Sanjuan.
Seharusnya dengan dana bantuan dari KWI, mereka memberdayakan OMK Paroki Sanjuan, tapi mereka justeru melatih kaum ibu yang setiap hari mengolah kuliner di panti susteran paroki,” ujar Lusia.
Menurutnya, permintaan akan pangan lokal dari Florim seperti sorgum, kelor dan ubi-ubian sangat tinggi. Bahkan sorgum sudah dikirim ke Batam dan Papua.
“Namum pengusaha lokal kita belum mampu memenuhi permintaan dalam jumlah besar. Padahal pasaran sorgum sudah mendunia dan disukai banyak orang karena kadar gizinya yang tinggi,” terang Lusia.
Ia menjelaskan, di setiap kesempatan kegiatan Jambore Kader PKK dan Posyandu baik di tingkat pusat maupun provinsi, semua pihak mengakui ketersediaan pangan lokal seperti sorgum, kelor dan ubi-ubian adanya di Flotim.
Demikian halnya lima jenis kelor terbaik ada di Desa Lamaole, Kecamatan Solor Barat. Namun hingga saat ini Flotim belum memiliki pengusaha rumah makan, warung atau kuliner yang meghidangkan khusus pangan lokal.
Lusia menyatakan, satu hal yang memprihatinkan, meskipun Flotim kaya akan pangan lokal, namun masih banyak ditemukan anak mengalami gizi buruk dan pertumbuhan fisik terhambat.
“Ini membuktikan masyarakat Flotim masih minim pengetahuan akan manfaat kadar gizi pangan lokal tersebut,” tandas Lusia.
Ia menyatakan, perlu disatukan pemahaman, karena bicara pangan lokal, bicara soal gizi buruk ada di kaum perempuan, bukan pada bapak-bapak. Sembilan bulan anak dalam kandungan ibu, gizi yang dikomsumsi sangat menentukan pertumbuhan dan kesehatan tubuh anak setelah lahir.
Ia mengatakan, melaui pelatihan pengolahan pangan lokal yang diprakarsai Seksi PSE Paroki Sanjuan Lebao bekerjasama dengan PKK Kecamatan Larantuka, para peserta diharapkan dapat mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang telah diperoleh melalui usaha kuliner secara rutin setiap hari. Dimana fokus penjualannya hanya pada pangan lokal, berupa sorgum, kelor dan umbi-umbian.
“Semua butuh kesabaran walaupun setiap hari keuntungannya hanya sepuluh ribu. Tapi kalau dikelola dengan sunguh- sungguh dan penuh ketekunan, keuntungan sepuluh ribu itu jika dikumpulkan secara rutin setiap hari akan bertambah banyak,”ujar Lusia.
Ia menyampaikan, penjualan pangan lokal, jika terus dipertahankan dan dikembangkan setiap pengusaha kuliner, Flotim pasti akan memiliki warung atau kuliner yang menjual hidangan khusus pangan lokal.
“Ini akan memudahkan setiap orang yang ingin menikmati hidangan dari pangan lokal, karena mereka tidak perlu lagi mencari siapa dan di mana pangan lokal itu dijual,” ungkap Lusia.
Kegiatan pelatihan itu dihadiri Camat Larantuka, Yoseph Tote Dollu, Ketua TP. PKK Kecamatan Larantuka, Ny. Lenny da Santo, dan Ketua PSE Paroki Sanjuan Lebao, Siprianus Benaku. Peserta yang mengikuti kegiatan itu sebanyak 25 orang kaum ibu yang setiap hari berjualan kuliner di lokasi panti susteran Paroki Sanjuan Lebao Larantuka.//Delegasi (*/BBO)
Kerja sama dengan Pemkab Flores Timur
Belgia, negara kecil di jantung Eropa, terkenal dengan keindahan arsitektur, budaya, dan kulinernya. Salah satu…
Belgia adalah negara yang kaya akan budaya dan sejarah, salah satu keindahan destinasi wisata yang…
Delegasi.com - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Rote Ndao kembali mengambil langkah maju dalam penguatan…
Delegasi.com - Bawaslu Kabupaten Kupang langsung menanggapi laporan dugaan Politik Uang yang dilakukan salah satu…
Delegasi.com - Tokoh aktivis perempuan dan lingkungan hidup Nusa Tenggara Timur (NTT), Aleta Baun mengatakan…
Delegasi.com - Insiden mengejutkan terjadi saat kampanye dialogis pasangan calon gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT)…