KUPANG,DELEGASI.COM— Memasuki Usia 58 Tahun PMKRI Cabang Kupang Santo Fransiskus Xaverius menggelar acara Dies Natalis yang dilaksanakan pada Senin, 25 Oktober 2021 bertempat di Aula Hotel Olive Kupang dengan mengangkat tema “PMKRI Adaptif Di Era Digitalisasi “.
Dalam Pidatonya Ketua Presidium PMKRI Cabang Kupang Santo Fransiskus Xaverius Periode 2021/2022, Adeodatus Syukur, menuturkan bawah pada tempat yang pertama sebagai makluk yang beriman patut kita layangkan Puji syukur kehadirat Tuhan yang maha kuasa karena karunia dan berkatnnya kita sekalian dapat berkumpul di tempat ini dalam keadaan Yang Terhormat
Peristiwa Dies Natalis malam hari ini Sebagai bentuk reflektif perjalanan PMKRI. PMKRI dulu hadir sebagai bentuk Perlawanan dalam gerakan GS30 PKI.
“PMKRI Kupang lahir pada tanggal 25 Oktober 1963 dan sekarang sudah memasuki usia yang 58 Tahun, itu artinya PMKRI Cabang Kupang proses pembinaan dan kaderisasi di PMKRI terus berjalan. PMKRI Cabang kupang dulu dihadiri oleh Bung Kanis Pari, Anton Langoday, Hendrik Mujur dan Kawan-kawanya tentu begitu banyak yang berjasa, PMKRI Kupang hadir ingin mengambil bagian untuk melawan penindasan- penindasan dan Bung Kanis membangkitkan sprit perjuangan itu pada generasi muda PMKRI selalu konsisten dalam pergerakanya,” ungkap Adoedatus Syukur dalam rilis yang diterima redaksi delegasi.com
PMKRI Cabang Kupang, lanjut Adoe, di usia yang 58 tahun ini adalah usia yang menghantar kita ke generasi berdaya saing tinggi, kader PMKRI harus mereflektif baik dari proses pembinaan maupun proses kaderisasi dan lain sebagainya.
“Tentu di usia yang ke 58 tahun ini kader PMKRI Cabang Kupang harus mendalami nilai-nilai yang menjadi spirit organisasi yaitu fraternitas, Kristianitas dan intelektualitas sehingga segala bentuk dinamika yang terjadi bisa di selesai dengan terus dan selalu membangun nilai-nilai fraternitas. Hal inilah yang menjadi kekutan bagi kader PMKRI. Tidak bisa di pungkiri juga bahwa keder PMKRI cabang kupang telah banyak melahirkan kader-kader yang hebat baik itu ada di level nasional maupun di NTT,” ucapnya.
Adoe Syukur juga menjelaskan, PMKRI Cabang Kupang hari ini di era Digitalisasi dengan tantangan jaman yang berbeda, hari ini PMKRI harus berbenah diri, sehingga PMKRI berlahan-lahan bisa adaptif dan inovatif. Dengan kemajuan teknologi hari ini, PMKRI harus selalu mendorong kadernya untuk selalu melakukan perubahan-perubahan.
“PMKRI Sebagai organisasi Pembinan, pengkaderan dan pergerakan selalu melakukan proses kaderisasi sehingga regenerasi tetap berjalan. Oleh Karena itu kami Dewan Pimpinan Cabang dan selurh anggota PMKRI Cabang kupang Menyampaikan terimaksih kepada senior alumni anggota penyatu, penyokong yang selalu memperhatikan proses kaderisasi”
“Saya Menyampaikan terimaksih, Kepada Pendiri organisasi ini, Tokoh Katolik dan anggota penyatu dan penyokong yang telah berjuang dan berjasa membangun organisasi ini,” tutupnya.
Sementara Anggota Dewan Penyatu, Leonardus Lelo, dalam sambutannya mengatakan bahwa PMKRI Cabang Kupang diusia yang ke 58 Tahun ini harus lebih konsisten pada nilai-nilai Perjuangan yang telah digariskan oleh para pendiri.
PMKRI Cabang Kupang juga harus lebih konsisten dengan waktu pada setiap kegiatan organisatoris sebagai bentuk kedisiplinan kader perhimpunan.
“Selamat Dies Natalis PMKRI Cabang Kupang Santo Fransiskus Xaverius Ke 58 Tahun, semoga PMKRI Cabang Kupang menjadi rumah bersama untuk semua kader perhimpunan,” ungkap Leo Lelo.
Sementara itu, Ketua Forum Komunikasi Alumni PMKRI NTT ( Forkoma PMKRI NTT ) Alo Min, dalam sambutannya mengatakan malam ini harus menjadi momen refleksi sebagai kader perhimpunan.
“Usia yang ke 58 Tahun ini adalah usia yang paling matang untuk anggota PMKRI Cabang Kupang jangan sampai PMKRI luar biasa tapi anggota-anggotanya biasa-biasa saja. Di usia 58 Tahun ini menjadi sebuah gugatan untuk anggota dan alumni untuk lebih solider dan bersama-sama membangun perhimpunan ini baik tatanan alumni maupun anggota. Malam ini harus lebih refleksi bawah setiap jalan ada pemimpinnya dan setiap pemimpin ada jalannya,” ungkap Alo Min
Sementara Jhoni Kaunang, mewakili sesepuh PMKRI Cabang Kupang mengatakan PMKRI harus lebih dekat dengan masyarakat agar lebih memahami kehidupan dan kesusahan masyarakat.
“PMKRI ada untuk melahirkan calon-calon pemimpin masa depan bangsa dan gereja. Banyak pemimpin di era sekarang yang hanya mengandalkan pengetahuan akal pikiran, tetapi tidak menggunakan rasa dan nilai-nilai yang baik dan benar itulah kehidupan modernisasi,” ungkap Jhoni Kaunang
Jhoni juga berharap, ukuran keberhasilan seorang pemimpin bukan pada apa yang dilakukannya, tetapi Apa yang dirasakan orang-orang yang dipimpinnya ini merupakan tantangan untuk setiap kader PMKRI,” tutupnya.
//delegasi (*/Dalmas)
Myanmar, negara yang kaya akan budaya dan sejarah, juga menawarkan keindahan alam yang luar biasa,…
Laos, negara yang terkenal dengan kekayaan alam dan keindahan alamnya, memiliki banyak tempat wisata yang…
Afrika Selatan selalu menjadi destinasi yang memikat hati para wisatawan dengan kekayaan alam dan budaya…
Afrika Selatan terkenal dengan keindahan alamnya yang memukau dan sejarah budaya yang kaya, salah satu…
Pretoria, ibu kota administratif Afrika Selatan, adalah sebuah kota yang kaya akan sejarah, budaya, dan…
Afrika Selatan dikenal dengan keindahan alamnya yang menakjubkan, mulai dari pantai yang indah hingga pegunungan…