LARANTUKA, Delegasi.Com – Situasi keamanan di Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) sudah kondusif, Rabu (20/11/2019). Meski begitu, aparat gabungan dari TNI-Polri masih berjaga-jaga di lokasi.
Kapolres Flores Timur AKBP Denny Abraham dirilis kompas.com mengimbau kepada warga agar tidak terpercaya dan terpancing dengan isu-isu yang tidak benar alias hoaks.
Abraham mengajak seluruh lapisan masyarakat agar bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban. Sebelumnya diberitakan, puluhan warga Kampung Suku Tukan, Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang, menyandera seorang anggota Polsek Wulangitang, Bripka Damianus Hera dan istrinya, pada Selasa, (19/11/2019).
Penyanderaan warga itu terjadi saat Bripka Damianus Hera hendak mengantar istrinya mengajar di SD Wolorona. Aksi tersebut dipicu karena adanya penangkapan salah seorang warga Suku Tukan, Josep Masan oleh polisi. Josep Masan ditangkap karena telah melakukan penganiayaan terhadap anggota polisi di Polsek Wulangitang.
Informasi yang dihimpun seperti dirilis Kompas.com, sebelum melakukan penyanderaan, warga kampung Suku Tukan menggelar demo dan membawa parang, tombak, serta anak panah. Mereka merusak rumah dioses milik PT Rerolara Hokeng.
Aksi itu terjadi karena pematokan pilar lokasi tanah hak guna usaha (HGU) PT Rerolara Hokeng di Kecamatan Wulanggitang.
Warga Suku Tukan meminta agar pematokan dan segala aktivitas di tanah HGU di PT Rerolara Hokeng dihentikan.
Warga Suku Tukan juga meminta polisi membebaskan Josep Masan yang ditahan di Mapolsek Wulanggitang, terkait kasus penodongan dan penyerangan anggota Intelkam Polres Flotim saat melakukan penyelidikan di rumah dioses PT Rerolara Hokeng.
Sekitar pukul 08.00 Wita, Kapolsek Wulanggitang Iptu Muhamad Pua Djiwa bersama dua anggota Polsek Wulanggitang menukar Josep Masan dengan anggota Polsek Wulanggitang dan istri yang disandera.
Setelah pertukaran terjadi, dua sandera, yakni Bripka Damianus Hera dan istri menjalani perawatan intensif di puskesmas Wulanggitang. Mereka trauma akibat kejadian tersebut.
Sebanyak 34 anggota Polres Flores Timur dipimpin Kabag Ops Polres Flotim AKP Abdurahman Aba Mean, anggota Brimob Maumere, dan Kodim 1624 Larantuka bertindak cepat melakukan pengamanan. Melihat penambahan jumlah aparat, warga Suku Tukan membubarkan diri dan situasi pun kembali kondusif.
//Delegasi.Com(*/BBO)