Categories: InternasionalOPINI

Polisi Myanmar Tuntut Suu Kyi Atas Kepemilikan Walkie Talkie

YANGON, DELEGASI.COM – Polisi Myanmar mengajukan tuntutan terhadap pemimpin de facto, Aung San Suu Kyi atas kepemilikan alat komunikasi berupa wakie talkie secara ilegal. Suu Kyi akan ditahan hingga 15 Februari untuk proses penyelidikan.

Polisi mengajukan sebuah dokumen ke pengadilan merinci tuduhan kepemilikan enam walkie talkio yang ditemukan dalam penggeledahan rumah Suu Kyi di ibu kota Naypyidaw.

Kepolisian menyebut walkie talkie diimpor secara ilegal dan digunakan tanpa izin. Dalam dokumen terebut penahanan Suu Kyi dilakukan untuk proses interogasi, meminta bukti, dan mencari penasihat hukum setelah mengajukan serangkaian pertanyaan kepada terdakwa.

Mengutip Reuters, sebuah dokumen terpisah menunjukkan polisi juga mengajukan gugatan terhadap Presiden Win Myint yang digulingkan oleh militer. Myint dianggap melanggar protokol untuk menghentikan penyebaran virus corona selama masa kampanye pemilu November lalu.
Aung San Suu Kyi, Pemimpin de facto Myanmar //Foto: ISTIMEWA

 

Juru bicara Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Stephane Dujarric mengatakan tuduhan terhadap Suu Kyi hanya menambah pelanggaran aturan hukum di Myanmar dan proses demokrasi.

“Kami terus menyerukan pembebasannya segera dan pembebasan segera presiden dan semua pihak yang telah ditahan oleh militer dalam beberapa hari terakhir,” kata Dujarric.

Ketua parlemen untuk hak asasi manusia ASEAN, Charles Santiago mengatkan tuduhan baru terhadap Suu Kyi menggelikan.

“Ini adalah langkah aneh oleh junta yang mencoba melegitimasi perbuatan kekuasaan ilegal mereka,” kata Santiago dalam sebuah pernyataan.

Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) belum memberikan komentar atas tuntutan yang dilayangkan polisi terhadap Suu Kyi. Namun NLD mengatkan jika kantornya telah digerebek di beberapa daerah dan mendesak pihak berwenang untuk menghentikan tindakan melanggar hukum.

Junta militer pada Senin telah  menahan Myint, Suu Kyi, dan sejumlah tokoh senior NLD. Kudeta militer terhadap pemerintah sipil telah memicu protes keras dan kecaman global.

Jenderal Min Aung Hlaing //Foto: ISTIMEWA

Kondisi di Kota Yangon tiga hari pasca kudeta berangsur-angsur normal, Duta Besar Republik Indonesia untuk Myanmar, Iza Fadri, situasi di Yangon hari ini berjalan normal dan tidak terlihat lagi kepanikan warga.

Iza mengatakan saat ini KBRI sudah menerima penjelasan dari militer Myanmar tentang kondisi yang terjadi.

“Dari militer sudah dijelaskan tentang kondisi saat ini. Kami sebagai perwakilan negara sahabat hanya menunggu situasi di masa mendatang,” lanjut Iza.

//delegasi(CNN)

Komentar ANDA?

Penulis Delegasi

Recent Posts

Keindahan Ngapali Beach: Surga Pantai Tropis di Myanmar

Myanmar, negara yang kaya akan budaya dan sejarah, juga menawarkan keindahan alam yang luar biasa,…

20 jam ago

Keindahan Kuang Si Falls: Air Terjun Turquoise di Laos

Laos, negara yang terkenal dengan kekayaan alam dan keindahan alamnya, memiliki banyak tempat wisata yang…

4 hari ago

Keindahan Pondoland dan Pesona Alam serta Pantainya

Afrika Selatan selalu menjadi destinasi yang memikat hati para wisatawan dengan kekayaan alam dan budaya…

6 hari ago

Keindahan Tulbagh Wine Route: Wisata Anggur

Afrika Selatan terkenal dengan keindahan alamnya yang memukau dan sejarah budaya yang kaya, salah satu…

1 minggu ago

Keindahan Pretoria: Mengunjungi Kota yang Penuh Sejarah

Pretoria, ibu kota administratif Afrika Selatan, adalah sebuah kota yang kaya akan sejarah, budaya, dan…

2 minggu ago

Keindahan Cederberg: Keindahan Alam yang Tersembunyi

Afrika Selatan dikenal dengan keindahan alamnya yang menakjubkan, mulai dari pantai yang indah hingga pegunungan…

2 minggu ago