DELEGASI.COM – Kebanyakan dari kita sulit mengawali pagi hari tanpa menikmati secangkir kopi panas. Seolah, tanpa kopi, tubuh kita menjadi kekurangan energi. Namun, benarkah kandungan kafein dalam kopi dapat memberi kita energi? Atau kopi di pagi hari hanyalah “syarat” sebelum kita beraktivitas?
Seorang YouTuber bernama Chase Barron baru-baru ini melakukan eksperimen dengan berhenti minum kopi selama 30 hari. Ia berusaha mencari tahu apa efek eksperimen tersebut terhadap tubuhnya. Setelah eksperimennya selesai, ia mengaku jika kondisi tubuhnya merasa baik-baik saja. “Tidak ada hal aneh yang terjadi,” kata Barron di video unggahannya. “Saya tidak sakit kepala atau depresi, pencernaan saya baik-baik saja.” Selain itu, dia juga tidak melihat adanya penurunan fokus atau produktivitas selama 30 hari tidak mengonsumsi kafein. Dia mengaku, salah satu alasannya tidak mengalami gangguan tanpa konsumsi kafein adalah karena dia sudah mengurangi asupan kafein sekitar satu bulan sebelumnya. Barron mengganti setengah konsumsi kopinya di pagi hari dengan kopi tanpa kafein, dan minum teh herbal di sore hari.
Dia juga menemukan kandungan kafein dalam bahan makanan dan minuman yang tidak ia sadari sebelumnya.
“Jika kita mencoba untuk menghentikan konsumsi kafein, kita harus berhati-hati,” tambah Barron. Barron juga sadar jika tingkat energinya lebih konsisten dibandingkan saat dia mengonsumsi kopi. “Saya biasanya mengalami peningkatan dan penurunan energi dalam sehari, namun tanpa kafein energi saya jauh lebih stabil,” katanya. Tanpa asupan kafein, ia menggambarkan dirinya seperti berada di tengah-tengah, tidak terombang-ambing layaknya menaiki roller coaster. Namun, dia tidak berencana untuk terus menghentikan asupan kafein. ” Kafein tidak esensial atau diperlukan bagi kelangsungan hidup saya. Saya tidak membutuhkannya, tapi saya tetap menginginkannya, apalagi dalam bentuk kopi,” tutur Barron. “Saya rindu rasa kopi, aroma kopi, pergi ke kedai kopi. Ada ritual sosial yang sangat besar pada kopi yang saya suka.” Barron mengatakan, dia akan membatasi asupan kafein dalam jumlah sedang, dan memiliki pemahaman lebih tentang hubungannya dengan kafein. “Saya tidak melihat diri saya mengandalkan kafein untuk energi.”
//delegasi(*)