Categories: Polkam

Puncak Peringatan HKAN 2021 Ditandai Penyerahan  Anugerah Konservasi Alam

“Tantangan buat konservasi adalah tidak bisa konservasi berjalan sendiri tanpa pertumbuhan ekonomi masyarakat, tanpa pengetahuan masyarakat terhadap konservasi lingkungan dan alam, tidak mungkin juga konservasi berjalan baik kalau pemerintah tidak mengerti konservasi. Sehebat apapun konservasi akan sia-sia adanya. Dan kita lihat juga salh satu binatang purba “komodo” One and the onlyin the world ada di NTT,” Viktor Bungtilu Laiskodat

 

KUPANG, DELEGASI.COM – Puncak peringatan Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) dan Hari Cinta Puspa Satwa Nasional (HCPSN) serta Festival Taman Nasional Taman Wisata Alam (FTNTWA) 2021, Rabu 24 November 2021 ditandai dengan pemberian Anugerah Konservasi Alam 2021 kepada peserta baik perorangan, kelompok maupun lembaga dari pihak panitia penyelenggara.

Baca Juga:

HKAN 2021 di Kupang Berdampak Positif Bagi Ekonomi NTT

9,5 Juta Penduduk  Gantungkan Hidup Pada  Kawasan Konservasi

Berikut Anugerah Konservasi Alam 2021 diberikan kepada :

1) Dr. Viktor Bungtilu Laiskodat, SH., M.Si. atas dukungan kebijakan pemerintah daerah dalam mengembangkan pariwisata alam dan perlindungan keanekaragaman hayati di Provinsi Nusa Tenggara Timur sejak tahun 2018;

2) Anom Sucondro atas inisiasi terbitnya Peraturan Desa No. 8 Tahun 2014 tentang Pelestarian Lingkungan Hidup dan berhasil mewujudkan Desa Ramah Burung di Desa Jatimulyo, Yogyakarta;

3) PT. Pandu Harapan Nusa atas Penanaman 7.000 batang mangrove seluas 1 ha dan pemulihan terumbu karang seluas 2,5 ha di TN Bunaken pada tahun 2018 dan 2019 melalui coral transplant, coral recruitment, reformasi reef shelter, dan penenggelaman kapal ship wreck;

4) Yayasan Ekosistem Lestari atas Penyelamatan dan pelestarian Orangutan Sumatera (Pongo abelii) dan Orangutan Tapanuli (Pongo tapanuliensis) sebanyak 429 individu sejak tahun 2001 di Desa Batu Mbelin, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang;

5) I Gusti Ngurah Tresna atas Perlindungan Penyu Lekang (Lepidochelys olivacea) dan pelepasliaran 346.018 tukik sejak tahun 2001 di Kuta, Provinsi Bali;

6) Sultan Ibrahim (Sultan Bima ke-13) atas Perlindungan terhadap satwa komodo dengan diterbitkannya Peraturan Sultan Bima tanggal 12 Maret 1915 No.163a tentang Perlindungan Satwa Komodo yang berlaku bagi penduduk di Kesultanan Bima;

7) Kelompok Wanita Tani Hutan Semangat Baruga atas Dukungan pengurangan peladangan berpindah dan rehabilitasi kawasan sert pengembangan Jahe Instan MALLAWA di Desa Barugae. Kecamatan Mallawa,

Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan sejak tahun 2018;

8) IPTU Hadi Hidayat atas Dukungan dan bantuan terhadap KLHK dalam mengungkap kasus perdagangan illegal satwa liar sejak tahun 2019;

9) Drh. I Gusti Agung Rangga Wiradharma atas Dedikasi dan perhatian tinggi terhadap penyelamatan satwa liar di Pusat Penyelamatan Satwa Tegal Alur, Provinsi DKI Jakarta sejak tahun 2018 terutama dari kasus perdagangan ilegal, penyerahan satwa dari masyarakat dan repatriasi satwa;

10) Dr. Ir. Suryo Wiyono, M.Sc.Agr. atas Penemuan dan pengembangan 3 jenis mikroba bermanfaat yang dapat mendukung sistem pertanian sehat dan peningkatan kesehatan lingkungan di desa penyangga TN Gunung Ciremai sejak Tahun 2018;

11) Kelompok Asosiasi Jalur Sukses atas Pelestarian dan penangkaran Jalak Bali (Leucopsar rotschildi) sejak tahun 2016 di Desa Jimbung,

Kecamatan Kali Kotes, Kabupaten Klaten serta pelepasliaran 109 individu Jalak Bali ke habitat aslinya di Taman Nasional Bali Barat pada tahun 2017-2020;

12) Holidin atas Pelestarian Bunga Puspa Langka Rafflesia sp. dan Amorphopalus spp. dan budidaya 7 spesies Amorphophalus spp. pada areal Konservasi Lembaga Peduli Puspa Langka dan Lingkungan, Bengkulu sejak tahun 1998;

13) Kelompok Pemanfaat Air Desa Nanggerang atas Pelestarian air di TN Gunung Gede Pangrango melalui kegiatan pengelolaan teknis pemanfaatan air yang berkelanjutan serta menginisiasi terbitnya Peraturan Desa Nanggerang No. 2 tahun 2014 tentang Pengelolaan Hutan dan Mata Air di TNGGP;

14) Kelompok Tani Hutan Sumber Sari atas Pemanfaatan Energi Air di Suaka Margasatwa Tanjung Peropa, BKSDA Sulawesi Tenggara melalui pengembangan mikrohidro sejak tahun 2018 yang berkontribusi untuk penyediaan listrik bagi 31 kepala keluarga;

15) Djamaludin atas Terbangunnya kegiatan jasa wisata alam di TN Gunung Gede Pangrango melalui jalinan kerjasama dengan Forum Interpreter Bodogol (kegiatan pemanduan) dan Forum Bodogol Kampung Hoya (budidaya tanaman Hoya) sejak tahun 2004;

16) Koperasi Serba Usaha TN Komodo atas Penyediaan lapangan kerja sejak tahun 2012 bagi 72 orang masyarakat di dalam dan di sekitar kawasan TN Komodo sebagai pemandu wisata;

Baca Juga:

HKAN 2021, Potensi Wisata NTT jadi Miniatur Indonesia  

HKN 2021, Triple Conservation Events Dari Kupang untuk Indonesia dan Dunia

17) Badan Usaha Milik Desa Urip Jaya atas Terbangunnya kegiatan jasa wisata alam khususnya jasa transportasi di TWA Bukit Kaba sejak tahun 2018 serta partisipasinya dalam evakuasi jika terjadi kecelakaan serta menjaga kebersihan jalur pendakian;

18) Ferdy Salamat, S.T., M.Si. (Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Banggai Kepulauan) atas Penyelamatan kehati melalui koleksi tumbuhan lokal dan langka di Taman Kehati Kokolomboi yang telah berkontribusi terhadap peningkatan populasi Tarsius dan Gagak Banggai serta ekonomi masyarakat;

19) PT Maligi Permata Industrial Estate Karawang atas Penyelamatan kehati melalui koleksi tumbuhan lokal dan langka di Taman Kehati Telaga Desa pada kawasan Karawang International Industrial City yang bermanfaat bagi sarana edukasi dan ekowisata.

Dilanjutkan pemberian penghargaan Dirjen KSDAE dan Penandatanganan Perjanjian Kerjasama (PKS) antara :

1) Kepala BBKSDA NTT dengan Bupati Sikka tentang Pembangunan Strategis yang Tidak Dapat Dielakkan Berupa Pembangunan lima Infrastruktur Strategis Yaitu Pembangunan Jalan Lingkar Luar Pulau Besar, Peningkatan Jalan Pemana-Ngolo (Eksisting), Perbaikan Jaringan Air Minum Koja Gete Perumaan (Eksisting), Peningkatan Jaringan Air Minum Desa Koja Doi (Eksisting) dan Pembangunan Puskesmas Pembantu (Pustu) Plus di Dalam Kawasan Taman Wisata Alam Laut (TWAL) Gugus Pulau Teluk Maumere, Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur; 2) Penandatanganan Perjanjian Kerjasama antara Kepala BBKSDA NTT dengan Direktur Utama PT Mora

Telematika Indonesia (Moratelindo) tentang Adendum/Perubahan (Pertama) Pembangunan Strategis yang Tidak Dapat Dielakkan Berupa Pembangunan Sarana Komunikasi Jaringan Kabel Fiber Optik di Kawasan Taman Wisata Alam Ruteng, Kabupaten Manggarai dan Manggarai Timur, Cagar Alam Watu Ata Kabupaten Ngada, Taman Wisata Alam Laut Teluk Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur;

3) Penandatanganan Perjanjian Kerjasama antara Kepala BBKSDA NTT dengan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur tentang Pembangunan Strategis yang Tidak Dapat Dielakkan Berupa Pembangunan Jaringan Listrik Desa Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) 20 kV Melintasi Kawsan Konservasi Cagar Alam Wae Wuul, Taman Wisata Alam Ruteng, Taman Wisata Alam Tuti Adagae, Cagar Alam Mutis Timau, Suaka Margasatwa Kateri dan Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Taman Wisata Alam Gugus Pulau Teluk Maumere, Provinsi Nusa Tenggara Timur;

4) Penandatanganan Perjanjian Kerjasama antara BTN Matalawa dengan Kelompok Masyarakat.

Puncak peringatan Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) dan Hari Cinta Puspa Satwa Nasional (HCPSN) serta Festival Taman Nasional Taman Wisata Alam (FTNTWA) 2021, dihadiri oleh Wakil Menteri LHK- Alue Dohong, MSc., Phd., Gubernur NTT- Dr. Viktor Bungtilu Laiskodat, Anggota Komisi IV DPR RI – Julie Sutrisno Laiskodat, Komandan Korem 161/Wirasakti, Sekda beserta jajaran pemerintah provinsi NTT, para pejabat tinggi madya KLHK, para kepala-kepala daerah, kepala balai besar/balai taman nasional/ksda seluruh Indonesia, kepala UPT KLHK, ketua Satgas Covid-19, para tokoh masyarakat/adat/agama serta aktivis lingkungan beserta media, generasi muda peserta jamboree.

Acara dimulai dengan pemberian sambutan oleh Gubernur NTT, yang dilanjutkan dengan sambutan Menteri LHK yang diwakili oleh Wakil Menteri LHK sekaligus Launching Film “The Mountain Series”: “Rakata” (TNUK), “The Promise” (TN Kelimutu), “The Miracle River” (TNGHS) dan Launching redesign Aplikasi “Wisata Alam Indonesia” (Appstore dan Play Store) yang mengintegrasikan Informasi Wisata TN dan TWA, Paket Wisata, Penyediaan Jasa serta Booking Online.

Dalam sambutannya Gubernur NTT menyampaikan bahwa : “Tantangan buat konservasi adalah tidak bisa konservasi berjalan sendiri tanpa pertumbuhan ekonomi masyarakat, tanpa pengetahuan masyarakat terhadap konservasi lingkungan dan alam, tidak mungkin juga konservasi berjalan baik kalau pemerintah tidak mengerti konservasi. Sehebat apapun konservasi akan sia-sia adanya. Dan kita lihat juga salh satu binatang purba “komodo” One and the onlyin the world ada di NTT”.

Sedangkan melalui Wakil Menteri LHK, ibu Menteri LHK menyampaikan bahwa : “HKAN bertujuan memotivasi gerakan kolektif menjadikan konservasi sebagai gaya hidup anak muda di era digital, jadi new life style for young generation. Tema HKAN 2021 “Bhavana Satya Alam Budaya Nusantara : Memupuk kecintaan pada alam dan budaya nusantara, yang diterjemahkan sebagai Living with nature and culture, sejalan dengan pembelajaran yang diberikan oleh pandemi Covid-19 hampir 2 tahun ini, dimana orang akan kembali ke alam.

Selanjutnya Wakil Menteri LHK dan Bapak Gubernur NTT melakukan pelepasliaran satwa 6 ekor burung Elang paria (milvus migran) dan 35 ekor burung Perkici timor (Trichoglossus euteles); menanam jenis tanaman pantai di pantai Lasiana didampingi Ketua DPRD Provinsi NTT, Walikota Kupang dan Dirjen KSDAE.

//delegasi(Agust T)

 

Komentar ANDA?

Penulis Delegasi

Recent Posts

Keindahan Ngapali Beach: Surga Pantai Tropis di Myanmar

Myanmar, negara yang kaya akan budaya dan sejarah, juga menawarkan keindahan alam yang luar biasa,…

12 jam ago

Keindahan Kuang Si Falls: Air Terjun Turquoise di Laos

Laos, negara yang terkenal dengan kekayaan alam dan keindahan alamnya, memiliki banyak tempat wisata yang…

3 hari ago

Keindahan Pondoland dan Pesona Alam serta Pantainya

Afrika Selatan selalu menjadi destinasi yang memikat hati para wisatawan dengan kekayaan alam dan budaya…

5 hari ago

Keindahan Tulbagh Wine Route: Wisata Anggur

Afrika Selatan terkenal dengan keindahan alamnya yang memukau dan sejarah budaya yang kaya, salah satu…

1 minggu ago

Keindahan Pretoria: Mengunjungi Kota yang Penuh Sejarah

Pretoria, ibu kota administratif Afrika Selatan, adalah sebuah kota yang kaya akan sejarah, budaya, dan…

1 minggu ago

Keindahan Cederberg: Keindahan Alam yang Tersembunyi

Afrika Selatan dikenal dengan keindahan alamnya yang menakjubkan, mulai dari pantai yang indah hingga pegunungan…

2 minggu ago