LARANTUKA – DELEGASI.COM –Warga Wulanggitang menyatakan dukungan penuh agar Puskesmas Boru bisa tere-Akreditasi ke tingkat yang lebih baik, yakni bisa menjadi Puskesmas dengan status Madya, yang sebelumnya berada pada tingkat dasar.
Hal ini terlihat saat wawancara Tim Surveyor (Penilai) Re-Akreditasi FKTP Kemenkes RI, yang diketuai dr. H.Hendro Santoso, M.Si, Sabtu, 7 Desember 2019, terhadap sejumlah perwakilan warga di halaman Puskesmas Boru.
Disaksikan langsung Delegasi.Com, sejumlah warga nyatakan langsung dukungannya agar Puskesmas Boru lolos Re-Akreditasi kali ini.
“Iyah, Kami hadir untuk nyatakan dukungan. Bahwa benar selama ini Puskesmas Boru telah menjalani tugasnya dengan baik. Seperti kerjasama dengan pihak.Sekolah dalam kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS). Maupun, kegiatan lainnya. Contohnya, undangan saja atau informasi kegiatannya sudah disampaikan satu minggu sebelumnya. Kemudian, minilok setiap bulan pun melibatkan Kami. Demikian pula, dengan kegiatan Lintas Sektor,”ujar Eman Ola, salah seorang guru yang ikut diundang hadir dalam wawancara kali ini.
Meskipun demikian, Dia menyarankan agar Manajemen Puskesmas Boru perlu memperbaiki beberapa hal seperti sarana prasarana gedung yang sudah tak layak, Penambahan supir Ambulance, minimal satu orang lagi.
Serta kerjasama dengan desa perlu ditingkatkan, termasuk kualitas kinerja dan kesejahtraan para kader Posyandu.
Hal yang sama diungkapkan Kepala Desa Boru, Benediktus Liwu, yang juga Bendahara Badan Penyantun Puskesmas (BPP).
Menurutnya, dukungan penuh terhadap peningkatan Puskesmas Boru ke tingkat yang lebih baik terus dilakukan selama ini.
Buktinya, sudah 3 tenaga Puskesmas Boru yang diangkat dari warga untuk membantu manajemen pelayanan selama ini yakni Pembantu rumah tunggu staf, keliling servis dan security.
“Semuanya didanai oleh BPP Boru dengan honor diatas Rp. 1 juta. Kemudian usulan untuk renovasi gedung Puskesmas pun sudah disetujui tahun depan dimulai dengan dukungan dana pusat sekitar Rp.2 M lebih. Ini menunjukkan keseriusan dukungan warga. Apalagi, Puskesmas Boru adalah Puskesmas induk dengan jumlah tenaga kesehatan diatas 100 orang, dan punya jumlah kunjungan per hari lumayan tinggi,”ujar.Ben Liwun.
Ditanyai apakah dirinya optimis Puskesmas Boru, Pimpinan Ibu An Kewuan ini akan lolos Re-Akreditasi kali ini ke jenjang utama, Tokoh masyarakat Boru ini jelaskan, dirinya sangat optimis bisa lolos ke jenjang madya.
“Tentunya, dengan berbagai upaya pembenahan selama ini pasti ada hasil positipnya. Memang, sedikit terkendala dengan luas areal Puskesmas yang tidak memungkinkan lagi. Seperti keberadaan Bak Sampah Medis, Instalasi Pembuangan Limbah yang langsung berada didalam halaman Puskesmas, yang letaknya dekat dengan rumah warga. Tetapi, saya kira, suasananya hari ini sudah jauh lebih baik,”tukasnya optimis.
Sementara, sejumlah warga lainnya saat obrol bersama media di pondok tamu halaman depan nyatakan, penataan Puskesmas Boru mesti
dilakukan mulai dari bagian depan pintu masuk, gedung utama pelayanan hingga dapurnya.
Demikian juga dengan kinerja para petugas kesehatannya mesti terus ditingkatkan dari waktu ke waktu.
Pada bagian lainnya, Ketua Tim Re-Akreditasi, dr. H.Hendro Santoso dan Anggota, Abdul Aziz, S.KM, M.Kes saat wawancara berharap, dukungan warga terus ditingkatkan untuk membantu peningkatan status Puskesmas.
“Menjadi tak elok jikalau status Puskesmas Boru harus turun kelas lagi dan tak bisa melayani Pasien BPJS. Kami ingatkan agar partisipasi masyarakat untuk mengawasi kinerja petugas kesehatan, meningkatkan kunjungan ke Puskesmas terus dilakukan dari waktu ke waktu,”pungkasnya.
Sedangkan, Anggota Tim Penilai, dr. Erna Harnanie saat menyampaikan materinya menjelaskan agar Keselamatan Pasien dan Manajemen Resiko mesti dijalankan dengan benar oleh pihak Puskesmas.
Jika demikian, maka kehadiran Puskesmas makin menjadi harapan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal.
Termasuk bagaimana mengenal dan melakukan dengan benar setiap jenis penyakit warga yang datang berobat di Puskesmas.
Re-Akreditasi Puskesmas Boru kali ini berlangsung selama 3 hari, dari Kamis, 5/12 hingga Sabtu, 7/12/2019.
Terlihat utusan dari Puskesmas Ilebura pun terus hadir sebagai pemantau dalam rangka persiapan Re-Akreditasi tahun 2021 nanti.
Tim Puskesmas Ilebura yang datang pada Sabtu, 7 Desember 2019 itu antara lainnya, Kepala Puskesmas Kus Hayon, Ibu Yuliana Bte Hendrik, Ibu Mery, Ibu Marlyn, Ibu Eka dan Lia.
Pasalnya, Puskesmas besutan Fransiskus Hayong inipun akan melakukan tahap ini usai lolos Akreditasi dengan status Madya, tahun 2018 lalu.
Sekadar tahu saja, kegiatan Re-Akreditasi ini berjalan lancar dan sukses hingga Sabtu, 7/12/2019, Siang.
Tim Penilai kembali ke Larantuka, usai santap siang bersama. (Delegasi.Com/BBO)
Ruang tamu, jantung sebuah rumah, kini bertransformasi. Tren minimalis, didorong oleh penelitian psikologis tentang keterkaitan…
Bayangkan sebuah ruangan, tenang, seimbang, dan penuh ketenangan. Itulah keajaiban seni dinding minimalis. Lebih dari…
Ruang sempit bukan lagi penghalang bagi hunian yang nyaman dan estetis. Faktanya, ilmu desain interior…
Bayangkan rumah yang bukan sekadar tempat tinggal, tetapi sebuah karya seni fungsional. Rumah minimalis modern,…
Bayangkan rumah mungil yang nyaman, di mana setiap sudutnya dirancang dengan cermat untuk memaksimalkan ruang…
Bayangkan sebuah rumah, bersih, lapang, dan menenangkan. Bukan sekadar tren, desain minimalis didasarkan pada prinsip-prinsip…