Kupang, Delegasi.com – Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah ( Dirjen Dikmenum) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Hamid Muhammad akan menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) yang diselenggarakan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Nusa Tenggara Timur yang berlangsung di Hotel Kristal Kupang, Rabu 15/3/2017).
Demikian dikatakan Kepala LPMP NTT, Minhajul Ngabidin kepada delegasi.com ketika ditemui di ruang kerjanya, Selasa (14/3/2017)
“Tujuan kehadiran Pak Dirjen adalah untuk mengevaluasi Kurikulum 2013 (K13) yang sedang dijalankan di sekolah sekolah di NTT. Beliau akan memberikan sambutan dalam Rakor esok yang berlangsung selama tiga hari. Selain pak Dirjen Dikmenun juga hadir bapak Gubernur NTT,” kata Minhajul.
Dijelaskan, selain mengevaluasi penerapan K13, rapat koordinasi yang dihadiri seluruh kepala dinas Pendidikan se NTT itu juga membahas soal penambahan 35 persen sekolah yang menjalankan kurikulum tersebut ditahun 2017/2018.
Minhajul menjelaskan, pada tahun 2016/2017 penerapan kurikulum 2013 (K13) baru mencapai 25 persen dari total sekolah di NTT, untuk semua tingkatan yaitu mulai dari tingkat SD sampai SMA/SMK.
Dari hasil evaluasi itu, nanti pada tahun 2017/2018 akan memabah menambah lagi jumlah sekolah yang menerapkan kurikulum 2013 sebensar 35 persen. Sehingga dari tahun ajaran 2017/2017 dan 2017/2018 jumlah sekolah di NTT yang menerapkan kurikulum 2013 mencapai 60 persen dari total sekolah yang ada di NTT.
“Targetnya ditahun ajaran 2018/2019 dari presentasi yang ada nanti akan menambah lagi jumlah sekolah yang menjalankan kurikulum 2013 sebesar 40 persen. Sehingga dengan demikian ditahun 2019 nanti semua sekolah di NTT mulai dari tingkat SD sampai SMA/SMK telah menjalankan kurikulum 2013 (K13),” kata Minhajul.
Menurut Minhajul, selain dua kegiatan penting itu, rakor kali ini juga membahas juga tenaga operator untuk tiap tiap sekolah. Tenaga operator yang dimaksud menurut Minhajul, tidak saja menjadi operator tentang Dapodik, tapi berperan menjadi operator untuk Kurikulum 13 tersebut.
“Jadi yang kami maksudkan operator disini adalah operator untuk mengupdate data yang berkaitan dengan kurikulum 13. Walaupun misalnya operator yang datang juga adalah operator sekolah untuk Dapodik,” jelas Minhajul
Minhajul juga merincikan, nanti pihaknya juga akan menyelenggarakan pelatihan tenaga operator khusus untuk melatih seluruh tenaga operator sekolah khusus untuk penerapan kuirikulum 13.
“Jadi setiap sekolah harus ada tenaga operator, untuk mendata siswa,serta guru kelas masing masing sekolah,” tandasnya.//delegasi (hermen/germanus)