JAKARTA, DELEGASI.COM – Front Pembela Islam (FPI) meminta agar massa yang mendatangi rumah Menko Polhukam Mahfud Md di Pamekasan, Madura, Jawa Timur, tidak dikaitkan dengan mereka. FPI mengaku belum tahu soal itu.
“Nggak tahu. Jangan stigmakan bahwa semua itu terkait dengan Habib Rizieq, janganlah,” ucap Wakil Sekretaris Umum FPI, Aziz Yanuar, saat dihubungi, Selasa (1/12/2020).
Aziz menyebut beberapa kali dia melihat hal-hal buruk dikaitkan dengan Habib Rizieq. Pengaitan tersebut, kata dia, jangan didasarkan atas kebencian.
“Kalau ditanya, apakah itu ada kaitannya dengan Habib Rizieq, saya bilang nggak tahu. Tapi pesan saya, janganlah kait-kaitkan dengan dasar kebencian. Kita nggak suka nih dengan Habib Rizieq, yang jelek-jelek kita kaitkan dengan dia,” katanya.
Padahal, menurut Aziz, ada hal baik yang dilakukan oleh Habib Rizieq dan anggota-anggota FPI. “Kenapa nggak kaitkan Habib Rizieq dengan bencana, dia selalu hadir (membantu), minimal pendukungnya ada di situ,” ucapnya.
Sebelumnya, video puluhan orang mendatangi rumah ibunda Mahfud Md beredar di aplikasi percakapan. Dalam video berdurasi 28 detik ini, tampak massa didominasi laki-laki. Puluhan orang ini terlihat menggunakan busana muslim, mulai baju koko, sarung, lengkap dengan kopiah dan serban.
“Rumah Mahfud Md yang di Madura, Pamekasan, digerebek massa,” ucap salah seorang dalam video yang dilihat detikcom.
Selain itu, dalam video terdengar massa yang berteriak-teriak meminta Mahfud Md keluar dari rumahnya. “Mahfud, Mahfud, keluar Mahfud,” teriak massa.
Bagaimana penjelasan polisi soal kejadian di Pamekasan tersebut. Simak di halaman selanjutnya.
Kapolres Pamekasan AKBP Apip Ginanjar mengatakan awalnya ada 200-an orang yang menggelar aksi di tengah kota, tepatnya di area Loncar, Pamekasan. Lalu massa pun diajak beraudiensi di Polres Pamekasan.
“Memang ada dari Aliansi Umat Madura, Habaib, dan Ulama datang memberikan pernyataan sikap terkait dengan yang di Jakarta, yang Habib Rizieq itu,” kata Apip membuka ceritanya saat dihubungi detikcom di Surabaya, Selasa (1/12/2020).
“Jadi ada sekitar tadi 200-an massa dan semuanya ada di area Lancor, tengah kota. Di Polres hanya audiensi sekitar ada 10 orang, sudah kita terima dan memberikan pernyataan sikap pada kita, sudah kita laporkan pada pimpinan,” tambah Apip.
Setelah pulang, ada puluhan orang dari massa tersebut yang melewati kediaman ibunda Mahfud Md. Lalu massa berhenti dan turun dari kendaraan.
Apip mengatakan pernyataan sikap massa di depan rumah Mahfud Md tidak berlangsung lama. Dia menyebut situasi juga kondusif dan aman.
“Setelah pulangnya kan jalurnya beda-beda, begitu sampai di depan kediaman Pak Mahfud Md, ada yang berhenti dan turun. Dan itu tidak berlangsung lama, tidak sampai 10 menit, hanya 6 menit. Namun kita sudah antisipasi dan ada pengamanan,” imbuhnya.
//delegasi(detiknews)
Myanmar, negara yang kaya akan budaya dan sejarah, juga menawarkan keindahan alam yang luar biasa,…
Laos, negara yang terkenal dengan kekayaan alam dan keindahan alamnya, memiliki banyak tempat wisata yang…
Afrika Selatan selalu menjadi destinasi yang memikat hati para wisatawan dengan kekayaan alam dan budaya…
Afrika Selatan terkenal dengan keindahan alamnya yang memukau dan sejarah budaya yang kaya, salah satu…
Pretoria, ibu kota administratif Afrika Selatan, adalah sebuah kota yang kaya akan sejarah, budaya, dan…
Afrika Selatan dikenal dengan keindahan alamnya yang menakjubkan, mulai dari pantai yang indah hingga pegunungan…