SOE, DELEGASI.COM – Rumah semi permanen milik Martha Kase Toto, janda (78), warga Desa Fatukoto, Kecamatan Mollo Utara ludes terbakar pada Sabtu (19/9/2020) pagi, dilansir Pos kupang.com. Tak ada satu pun barang milik korban yang bisa diselamatkan selain pakaian di badannya.
Dikisahkan Kepala Dusun IV, Anton Kabnani, pada Sabtu pagi, korban diketahui sedang berada sendirian di rumahnya. Korban sedang memasak di bangunan los yang terpisah dari bangunan rumah bulat (tempat penyimpanan bahan makan) dan rumah tinggal (semi permanen).
Saat sedang memasak, korban dikagetkan dengan kebakaran yang terjadi di bangunan tempat penyimpanan bahan makanan. Api sangat cepat membesar karena rumah bulat terbuat dari bahan yang mudah terbakar seperti alang-alang dan bilah bambu.
Karena berdekatan dengan rumah tinggal dan los dapur, api lalu menjalar dan membakar habis ketiga bangunan milik korban.
” Kejadiannya sangat cepat, api tiba-tiba muncul dari tempat penyimpanan makanan. Karena angin cukup kencang, api lalu menjalar ke dua bangunan lainnya yang berdekatan,” ujar Anton saat menghubungi pos-kupang.com, Minggu (20/9/2020) sore.
Melihat api sudah membesar lanjut Anton, korban langsung bergegas keluar dari bangunan los sambil berteriak-teriak meminta pertolongan. Namun sayangnya, rumah tetangga korban berjauhan. Korban hanya bisa menangis sambil memandang rumahnya perlahan diratakan si jago merah.
” Di sini rumah agak berjauhan kakak sehingga tetangga datang juga sudah terlambat. Rumah korban sudah nyaris rata dengan tanah baru tetangga tiba di lokasi kejadian. Tidak ada barang-barang korban yang sempat diselamatkan selain pakaian di badan,” sebutnya.
Saat ini, dirinya sedang membuat laporan kasus kebakaran tersebut guna disampaikan ke pemerintah desa, kecamatan dan Kabupaten. Korban di katakan Anton sangat membutuhkan uluran bantuan guna membangun kembali rumahnya. Untuk sementara, korban tinggal dengan keluarganya yang berada di Desa Fatukoto.
” Korban sangat mengharapkan bantuan untuk bisa membangun kembali rumahnya. Oleh sebab itu, kita berharap ada pihak yang tergerak hatinya untuk bisa membantu korban agar bisa memiliki rumah lagi,” harapnya.
Olpi Kabnani, keluarga korban berharap Pemda TTS bisa membantu korban untuk membangun kembali rumahnya. Pasalnya, korban yang sudah menjanda hanya berprofesi sebagai petani musiman.
” Kita berharap Pemda TTS bisa membantu korban untuk membangun kembali rumahnya,” pinta Olpi.
//delegasi(*)
Ruang tamu, jantung sebuah rumah, kini bertransformasi. Tren minimalis, didorong oleh penelitian psikologis tentang keterkaitan…
Bayangkan sebuah ruangan, tenang, seimbang, dan penuh ketenangan. Itulah keajaiban seni dinding minimalis. Lebih dari…
Ruang sempit bukan lagi penghalang bagi hunian yang nyaman dan estetis. Faktanya, ilmu desain interior…
Bayangkan rumah yang bukan sekadar tempat tinggal, tetapi sebuah karya seni fungsional. Rumah minimalis modern,…
Bayangkan rumah mungil yang nyaman, di mana setiap sudutnya dirancang dengan cermat untuk memaksimalkan ruang…
Bayangkan sebuah rumah, bersih, lapang, dan menenangkan. Bukan sekadar tren, desain minimalis didasarkan pada prinsip-prinsip…