DELEGASI.COM, KUPANG —Menyambut Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru), serta ulang tahun ke-8 Paroki St.Fransiskus dari Assisi Kolhua – Kupang pada 1 Januari 2023, panitia Nataru melakukan bakti sosial.
Di antaranya, pemeriksaan kesehatan gratis bagi umat di paroki.
Pemeriksaan kesehatan gratis mencakup cek tekanan darah, gula darah, kolestrol, dan asam urat. Selain itu, donor darah yang melibatkan umat paroki.
Pemeriksaan kesehatan gratis dilakukan oleh empat orang dokter, dua perawat dan dua orang bidan. Mereka adalah dr. Joanita Tukan, dr.Evelyn Corebima, dr.Mimi Mari, dr, Aurel Liliweri, perawat Endang Dwipoespitosari, dan Margaretha Ali, serta bidan Gevrina Lake, dan Ria Ola.
Tim medis ini bekerja di sejumlah rumah sakit dan Puskesmas di Kota Kupang. Dalam kepengurusan Dewan Pastoral Paroki (DPP), mereka masuk dalam seksi kesehatan.
Pastor Paroki St.Fransiskus dari Assisi Kolhua – Kupang, Romo Longginus Bone, Pr, mengatakan, situasi saat ini kita perlu peduli terhadap sesama. Dengan pelayanan kesehatan gratis di paroki ini banyak umat yang berpartisipasi.
BACA JUGA: Umat Paroki St Fransiskus Dari Assisi Harus Menjadi Berkat Bagi Sesama
Menurut Romo Longginus Bone, yang akrab disapa Romo Dus, pelayanan kesehatan gratis ini membantu umat. Selain mereka mungkin tak punya waktu untuk periksa kesehatan di rumah sakit atau puskesmas, juga karena alasan faktor ekonomi.
Romo Dus menyatakan, ke depannya kegiatan seperti ini akan dilakukan secara rutin menjelang natal dan paskah.
“Mari kita sama-sama memberi respon positif untuk kegiatan bermakna ini. Cintai hidup, cintai keluarga, cintai kesehatan. Kenali gejala, waspadai, dan tangani sebelum semua terlambat.” Ajak Romo Dus.
Sebagai pastor paroki, lanjut Romo Dus, ia berterima kasih kepada panitia Natal 2022, Tahun Baru 2023, dan ulang tahun ke-8 Paroki St.Fransiskus dari Assisi Kolhua pada 1 Januari 2023.
BACA JUGA: WKRI Assisi Kolhua Sukses Laksanakan Program Penguatan Psikososial Warga Terdampak Bencana
Romo Dus menyampaikan terima kasih kepada tim medis Seksi Kesehatan DPP, Puskesmas, dan beberapa rumah sakit di Kota Kupang.
Ketua Panitia Nataru dan ulang tahun paroki ke-8, Isyak Nuka mengatakan, pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis untuk umat di paroki ini bekerja sama dengan tim medis dari beberapa rumah sakit dan Puskesmas di Kota Kupang.
“Panitia menargetkan banyak umat yang datang memeriksakan kesehatannya karena ini gratis. Mungkin karena hujan sehingga yang datang saat ini sekitar 50 orang periksa kesehatannya. Ini semua kita buat untuk mengetahui kondisi kesehatan umat di paroki ini. Tidak hanya sehat jasmaninya, tapi juga sehat jasmaninya,” kata Isyak, yang juga Kepala Dinas Perhubungan Provinsi NTT ini.
Ketua Pelaksana DPP Paroki St. Fransiskus dari Assisi Kolhua – Kupang, Adrianus Ceme, menyampaikan terima kasih kepada panitia, karena pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis ini merupakan rangkaian kegiatan persiapan natal, tahun baru dan ulang tahun paroki.
Adri Ceme mengatakan, pemeriksaan kesehatan gratis ini merupakan pelayanan kemanusiaan yang sangat baik. Hal mana, lanjutnya, umat paroki bisa manfaatkan kesempatan ini untuk memeriksa kesehatannnya.
“Sebagai DPP, kami bersyukur panitia tahun ini bekerja dengan baik. Baik itu persiapan liturgi maupun persiapan kegiatan kemanusiaan ini,” ujarnya.
Harapan DPP ke depan, demikian Adri Ceme, panitia berikutnya melaksanakan kegiatan seperti ini. Sebab, banyak umat di paroki ini tidak sempat ke rumah sakit, Puskesmas dan klinik kesehatan, karena alasan kesibukan dan masalah ekonomi.
Selain itu, lanjut Adri Ceme, panitia juga melaksanakn rekoleksi sebagai persiapan rohani umat paroki menyambut perayaan natal yang menghadirkan suka cita dan kegembiraan.
Penasehat DPP Paroki St.Fransiskus dari Assisi Kolhua – Kupang, Antonius Bele, mengatakan, pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis ini merupakan tindakan kemanusiaan.
“Ini sangat bagus dan membantu umat. Kalau bisa dilakukan secara rutin. Entah kegiatan kesenian, pemeriksaan kesehatan, kegiatan ekonomi. Itu bukan urusan paroki saja, tetapi urusan umat melalu panitia natal dan tahun baru ini,” ujarnya.
Anton menyampaikan terima kasih kepada dokter, perawat dan bidan yang bersedia melakukan pemeriksaan kesehatan gratis bagi umat di paroki ini.
Kegiatan ini, demikian Anton, merupakan satu bagian dari pastoral. Pastoral adalah tindakan penggembalaan lahir dan bathin.
“Orang sangka di gereja itu hanya urusan rohani, saya katakan tidak. Urusan rohani berkaitan erat dengan urusan jasmani. Seperti dalam tradisi dunia ada peribahasa, mens sana in corpore sano (bahasa Latin). Artinya, budi yang luhur ada di dalam tubuh yang segar. Hal inilah yang dalam gereja disebut pastoral integral.” Kata Anton.
Pastoral integral, jelas Anton, artinya penggembalaan secara menyeluruh. Jadi, penggembalaan itu sebenarnya menyangkut Kristus sebagai Gembala Agung, dan pastor mengambil peran kegembalaan, serta yang digembalakan adalah umat.
Sebagai orang Katolik, demikian Anton, dalam hidup berparoki harus sehat jasmani dan rohani. Bukan hanya pelayanan kesehatan gratis, tetapi juga dalam hal ekonomi, misalnya koperasi.
Jadi, lanjut Anton, pelayanan sakramen, pelayanan kesehatan dan pelayann ekonomi, itu semua termasuk dalam pastoral integral. Pastoral menyeluruh, jangan dianggap terpisah.
Salah seorang umat, Romana Asten, yang ikut pemeriksaan kesehatan gratis, mengatakan bahwa kegiatan seperti ini menunjukkan ada perhatian dari pastor paroki melalui panitia.
“Saya sebagai umat paroki ini berterima kasih kepada panitia yang melaksanakan kegiatan ini. Terima kasih juga kepada tim dokter, perawat dan bidan yang telah melayani pemeriksaan kesehatan gratis ini,” ujar Romana.
Pemeriksaan kesehatan seperti ini, lanjut Romana, kalau kita lakukan di rumah sakit dan Puskesmas tentu mengeluarkan biaya yang tidak sedikit.
Romana mengharapkan, pemeriksaan kesehatan ini tetap dilakukan rutin ke depannya. “Tidak hanya umat Assisi, tetapi juga umat dari luar untuk periksa kesehatan di paroki kita,” saran Romana.
Catatan Delegasi.com, jumlah umat yang ikut pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis di aula paroki sebanyak 48 orang. Sedangkan yang i8kut donor darah sebanyak 10 orang.
Donor darah dilayani tim medis dari UPTD PMI NTT bersama tim medis dari Seksi Kesehatan DPP Paroki St.Fransiskus dari Assisi kolhua – Kupang.
//delegasi(Hyeron Modo)
Bayangkan rumah yang bukan sekadar tempat tinggal, tetapi sebuah karya seni fungsional. Rumah minimalis modern,…
Bayangkan rumah mungil yang nyaman, di mana setiap sudutnya dirancang dengan cermat untuk memaksimalkan ruang…
Bayangkan sebuah rumah, bersih, lapang, dan menenangkan. Bukan sekadar tren, desain minimalis didasarkan pada prinsip-prinsip…
Bayangkan rumah yang bukan hanya tempat tinggal, tetapi juga perwujudan harmoni antara manusia dan alam.…
Bayangkan sebuah hunian yang memadukan kesederhanaan minimalis dengan aura industri yang kokoh. Rumah minimalis dengan…
Rumah, tempat bernaung dan beristirahat, tak hanya sekadar bangunan. Ia adalah refleksi diri, sebuah ekosistem…