Jakarta, Delegasi.com – Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti terlihat duduk santai di sebuah gubuk lengkap dengan kursi dan meja yang terbuat dari kayu. Tangan kirinya memegang suguhan camilan, sementara tangan kanannya memegang tatakan cangkir berisi kopi agar cepat dingin.
Dirilis kompas.com,Susi pun terlibat obrolan santai menggunakan bahasa Jawa dengan sejumlah pekerja pembuatan jalan dan tukang batu. Tidak jarang mereka tertawa lepas, hangat dan santai.
“Kerja di sini penghasilannya berapa sehari?” tanya Menteri Susi setelah menyeruput kopi dari tatakan cangkir dan menyilangkan kaki kanan di atas kaki kirinya.
“Tenaga saya tidak banyak dihargai, jauh-jauh dari Surabaya,” ujar salah satu tukang batu.
“Ya disambi. Sambil menunggu batu, bapak-bapak bisa memancing. Nanti dapat ikan, ikannya bisa dijual,” kata Susi.
“Terus kapan jualnya, ini dapat ikan, batunya sudah datang,” ucapnya, diiringi tawa rekan-rekan tukang batu yang lain.
Susi pun menjawab dengan suara yang berat dan serak ,”Jadi gini pak, malam hari pasang jaring. Bisa ditinggal…”.
Kemudian salah seorang tukang batu memotong perkataaan Susi, ”Minta jaringnya di mana?”
“Minta jaringnya ya di KKP (Kementerian Kelautan dan Perikanan),” tukas Susi.
Tawa mereka pun kembali lepas. Terlihat Susi menjelaskan isi pembicaraan itu kepada seseorang yang berada di belakangnya.
Video perbincangan antara Menteri Susi dan tukang batu itu menjadi viral di media sosial seperti Twitter.
Tidak sedikit netizen yang berkomentar dan menggunggah kembali video itu dengan me-mention akun Twitter Susi.
“Terlintas haru melihat begitu dekatnya Ibu @susipudjiastuti ngopi santai dengan masyarakat. Makasih Bu, sehat selalu ya, Allah memberkati @kkpgoid,” tulis akun @henri_mrFNJAYA.
Menurut Susi, dirinya sangat menikmati obrolan dengan para tukang batu saat itu. Perbincangan bermula ketika seorang tukang batu, dengan akses Jawa, memintanya mampir.
“Saya sangat menikmati. Hujan, agak dingin di motor. Dengar suara aksen jawa, bu mampir toh. Saya tanya siapa kamu, dia jawab prajurit. Prajurit batu,” jawab Susi melalui akun Twitternya.
“Saya pikir tadinya prajurit itu TNI AL atau Darat.. ehhh Prajurit batu. Trus dia bilang lah jehhh toh. Kulo jih prajurit ikut bangun jalan,” kata Susi.
Susi mengunjungi Natuna dalam rangka kunjungan kerja selama 4 – 8 Agustus 2017. Dari Pontianak Kalimantan Barat, Susi naik kapal pengawas perikanan Orca selama kurang lebih 15 jam menuju Selat Lampa Natuna.
Selama di Natuna, Susi meninjau perkembangan pembangunan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) di Selat Lampa.
Susi juga memberikan bantuan kepada nelayan Natuna dalam bentuk premi asuransi, pembayaran klaim asuransi, paket kapal pengangkut ikan, dan paket alat tangkap ikan senilai total Rp 7 miliar.
Susi sempat pula mengunjungi sejumlah desa nelayan dan melakukan patroli dari udara untuk melihat apakah masih ada praktik penangkapan ikan secara ilegal (illegal fishing) di perairan Natuna
Di sela kegiatan resminya, Susi menikmati pantai dan keindahan pulau-pulau kecil yang tak jauh dari Kota Ranai, termasuk Batu Sindu.//delegasi(kmps/hermen)
Afrika Selatan selalu menjadi destinasi yang memikat hati para wisatawan dengan kekayaan alam dan budaya…
Afrika Selatan terkenal dengan keindahan alamnya yang memukau dan sejarah budaya yang kaya, salah satu…
Pretoria, ibu kota administratif Afrika Selatan, adalah sebuah kota yang kaya akan sejarah, budaya, dan…
Afrika Selatan dikenal dengan keindahan alamnya yang menakjubkan, mulai dari pantai yang indah hingga pegunungan…
Norwegia dikenal dengan keindahan alamnya yang menakjubkan, dan salah satu destinasi yang wajib dikunjungi adalah…
Norway, negara yang dikenal dengan keindahan alamnya yang menakjubkan, menawarkan berbagai destinasi wisata yang memukau.…