“Satu personel ketemu, yang bersangkutan gugur,” kata Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan, Senin (2/7/2018). Demikian dirilis CNNIndonesia.com.
Tito menceritakan telah terjadi penyerangan di dua perahu yang membawa logistik pilkada. Di perahu pertama ada kepala distrik, pendeta, dan satu anggota polisi.
“Di perahu kedua ada tiga anggota polisi. Kemudian yang ditembak adalah perahu depan dan kepala distrik gugur,” ujar Tito.
Sementara, dua anggota polisi dan satu pendeta melompat ke arah sungai. Ketiganya sempat hilang. Sisanya orang di perahu merapat ke bibir sungai untuk perlawanan.
“Tapi kita tidak tahu ini karena keadaannya hutan belantara. Kita tidak tahu dari mana arah tembakannya,” ujar dia.
Sejauh ini yang masih hilang adalah satu orang polisi dan satu orang pendeta. Tito berharap keduanya dapat ditemukan. Bagi anggota yang gugur, Tito menaikkan pangkatnya dan mengucapkan belasungkawa.
“Yang meninggal dunia kita perlakukan gugur dalam tugas dan kita naikkan pangkatnya. Saya sudah bilang kepada Kapolda agar diberikan atensi kepada keluarganya,” tegas Tito.
Penyerangan ini sengaja dilakukan untuk menunjukkan eksistensi kelompok bersenjata tersebut.
“Artinya mereka memanfaatkan momen ini untuk menggangu dan menunjukan eksistensi mereka. Semua tahu orang sibuk dengan pilkada, maka mereka melakukan kegiatan agar mereka dikenal dan eksis,” ujar Setyo.
Saat ini, aparat gabungan TNI-Polri masih melakukan pengejaran terhadap kelompok yang disebut Polri sebagai Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) tersebut. Kapolri juga memastikan jumlah personel keamanan terus ditambah. //delegasi(CNN)