LARANTUKA, DELEGASI.COM –Pantai Lewotobi Ile Bura, Flores Timur kembali menunjukkan keramahannya. Setelah menjadi kawasan yang ramah bagi Biota Laut Penyuh untuk bertelur.
Rupanya, kawasan Pantai Lewotobi pun menjadi pilihan bagi seekor Lumba-Lumba untuk ‘tidur panjang’ alias mati.
Tepatnya, Jumad, 20 Desember 2019, sekitar pukul 15.30 Wita, warga sekitar dikejutkan dengan seekor Lumba-Lumba yang ukurannya cukup besar dengan panjang 2 meter lebih, berdiameter 50 Cm lebih, ditemukan terdampar disapu ombak dipinggir Pantai Lewotobi, persisnya di areal Pantai Belakang Asrama Puteri SMPK Lewotobi.
Ikut disaksikan Delegasi.Com, Lumba-Lumba naas ini sebagian tubuhnya mulai hancur, dengan kulitnya pun sudah mulai terkelupas.
Warga yang tiba di lokasi penemuan pun hanya bisa menyaksikannya.
Pasalnya, dagingnya pun sudah tak layak dikonsumsi lagi.
Tidak diketahui persis apa penyebabnya sehingga Lumba-Lumba yang berukuran cukup besar itu bisa mati di Laut dan terhempas ombak sampai di bibir Pantai Lewotobi.
Sedangkan, upaya evakuasi bangkai Ikan Lumba-Lumba ke tengah Laut atau dikuburkan di darat pun tak bisa dilakukan karena terhalang dengan daging Ikan yang mulai rusak dan sulit diangkat.
Otoritas setempat di Lewotobi, seperti Ketua Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Nuha Telo, pimpinan Kanisius Uran tak sempat dihubungi.
Pasalnya, saat itu yang bersangkutan tidak ada di lokasi penemuan bangkai Ikan Lumba-Lumba tersebut hingga Delegasi.Com kembali.
Catatan Delegasi.Com, penemuan Ikan Lumba-Lumba di areal Pantai Lewotobi ini menjadi yang kedua kalinya.
Setelah beberapa tahun lalu, seorang Warga Lewotobi yang tengah turun laut malam hari, menemukan seekor Lumba-Lumba terdampar dengan sekujur tubuhnya penuh bersimbah darah lantaran menghantam badannya di bebatuan karang dekat pantai.
Dicurigai, Ikan naas yang kerap disapa sebagai ‘Sang Penolong’ di Laut ini, terseret arus hingga salah masuk areal kawasan air dangkal di Pantai Lewotobi dan tak bisa kembali lagi ke Laut Dalam dan akhirnya harus mati.
Dan, apakah penemuan seekor Lumba-Lumba lagi pada Jumad, 20 Desember 2019, jelang Hari Raya Natal, 25 Desember 2019 karena tersapu arus laut yang kencang dan deras di sekitar perairan Lewotobi, lalu menghantam bebatuan karang di pinggir air dangkal dan mati, atau ada faktor penyebab lainnya, belum diketahui pasti.
Dan, hingga berita ini diturunkan, belum ada pihak di Desa Lewotobi maupun otoritas terkait lainnya yang memberikan penjelasan rinci.
//delegasi (BBO)
Myanmar, negara yang kaya akan budaya dan sejarah, juga menawarkan keindahan alam yang luar biasa,…
Laos, negara yang terkenal dengan kekayaan alam dan keindahan alamnya, memiliki banyak tempat wisata yang…
Afrika Selatan selalu menjadi destinasi yang memikat hati para wisatawan dengan kekayaan alam dan budaya…
Afrika Selatan terkenal dengan keindahan alamnya yang memukau dan sejarah budaya yang kaya, salah satu…
Pretoria, ibu kota administratif Afrika Selatan, adalah sebuah kota yang kaya akan sejarah, budaya, dan…
Afrika Selatan dikenal dengan keindahan alamnya yang menakjubkan, mulai dari pantai yang indah hingga pegunungan…