KUPANG, DELEGASI.COM – Program “Semarak Multiguna” diluncurkan Bank NTT dengan menyediakan kredit multiguna, kredit multiguna plus dan kredit multi usaha RC dengan plafon mulai dari Rp 30.000.000.
Bank NTT juga louncing Program Pinjaman/Kredit Merdeka dengan bunga 0%.
Keduanya merupakan kado Hari Ulang Tahun PT. Bank Pemerintahan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur (Bank NTT) yang ke-58 (lima puluh delapan) bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di NTT.
Demikian saripati diskusi tim media ini dengan Plt. Dirut Bank NTT, Aleks Riwu Kaho saat di ruang kerjanya pada Jumat, (17/7/2020) beberapa jam sebelum perayaan malam puncak HUT Bank NTT ke-58.
“Melalui program ‘Semarak Multiguna,’ managemen Bank NTT akan menyediakan berbagai jenis kredit dengan bunga 0,6% flat/bulan yang akan dipungut dalam cara efektif. Program ini ditujukkan kepada para pelaku UMKM yang ingin menghidupkan kembali usahanya yang sempat terhenti akibat pandemi Covid-19. Sedangkan untuk Kredit Merdeka Bunga 0%, dibuat suatu SKIM, namanya Skim Kredit Merdeka. Tujuannya ialah memberantas praktek rentenir yang marak terjadi di masyarakat dan menyusahkan pelaku UMKM. Jadi pelaku UMKM dapat merdeka dari rentenir dan merdeka dari agunan, itu alasan kita sebut bunga 0 %,” tandasnya.
Menurut Riwu Kaho, untuk program Semarak Multiguna syaratnya muda. Misanya untuk ASN, cukup dengan foto copy KTP suami dan istri, slip gaji dan SK terakhir saja, nasabah sudah langsung mendapatkan uang.
“Managemen juga akan memberikan voucher belanja melalui program Semarak Multiguna dengan hadiah langsung berupa voucher semarak multiguna,” bebernya.
Sementara itu terkait Kredit Merdeka Bunga 0%, Aleks Riwu Kaho mengatakan bahwa program tersebut bagian dari program Gubernur NTT memberantas rentenir dan diterjemahkan sebagai bagian dari fungsi intermediasi Bank NTT dan sudah mendapat epis (persetujuan) dari Badan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Pemprov NTT melalui Biro Keuangan Provinsi dan Dinas-Dinas seperti: Dinas Pertanian dan Dinas Peternakan.
Sesuai permintaan OJK, lanjut Riwu Kaho, Bank NTT siapkan Skim yang mudah dan murah serta cepat. Mudah karena pelaku UMKM tidak perlu datang ke Kantor (ke Kantor Bank NTT, red) dan syaratnya mudah; harus ada usaha, ada KTP dan ada KK.
“Kita pastikan peminjam butuh modal berapa, dan langsung diverifiakasi ditempat dan langsung dibuatkan dan ditandatangani akat kreditnya. Sedangkan cepat, yakni setelah melakukan uji coba, pihak peminjam hanya butuh waktu satu jam untuk bisa realisasi pinjaman,” ujarnya.
Ada bonus tambahan dari Bank NTT, lanjut Dirut Bank NTT itu, yakni setiap pelaku UMKM diberi perlindungan/jaminan sosial ketenagakerjaan (Jamsostek).
“Kredit ini mendapat dukungan dari Jamkrida untuk menjamin kredit dan jaminan mitigasi bilamana kreditnya macet,” bebernya.
Riwu Kaho menambahkan bahwa besaran kredit paling tinggi Rp. 5.000.000.
“Penangan teknis sudah kita siapkan. Kita tidak hanya kasih kredit dan bayar angsuran, tetapi kita juga mengajari pelaku UMKM (peminjam, red) dengan menjemput storan tabungan. Misalnya kreditnya Rp 2,000,000, setiap hari dia stor Rp.5000. Dengan demikian, peminjam dapat dengan bijaksana pakai modal yang diberikan/dipinjamkan.”
Selain Program Semarak Multiguna dan Kredit Merdeka Bunga 0%, ada beberapa program lain disebutkan Riwu Kaho yakni tabungan pesiar kerjasama dengan BI, market link dengn UMKM.
“Kita pindah dari pelayanan konvensional ke eletronik/digital dengan tujuan memudahkan orang akses ke Bank. Kita lonching customer Onboarding (COB) dan nasabah bisa melakukan pinjaman melalui media itu. Lalu ada Loan organizing System, membantu supaya proses kredit kita berbasis eletronifikasi. Semuanya membantu kita kedepan sehingga kita lebih efisiens dan efektifi dalam penggunaan jumlah tenaga kerja,” jelasnya.
Aleks Riwu Kaho yakin bahwa banyak hal lain bisa dilakukannya bersama tim managemen Bank NTT ke depan jika disana ada team work (kerja tim).
”Kita disini ibarat tubuh. Kepala tidak bisa tengok kiri dan kanan kalau tanpa didukung orgn tubuh yang lain. Misalnya kaki, tidak ada ya kita tidak bisa bergerak kemana mana. Artinya disini bahwa harus sinergitas dan atau kerjasama untuk bersama-sama menjaga kepercayaan pemerintah dan masyarakat (pemegang saham, red) dan membangun pertumbuhan-pertumbuhan ke depan sesuai harapan seluruh masyarakat NTT,” ungkapnya.
Lalu terkait capaian perjalanan Bank NTT hari ini, menurut Riwu Kaho, dari fungsi intermediasi perbankan memang sudah ada banyak hal yang dilakukan Bank NTT di seluruh daerah di NTT.
“Selain itu ada fungsi upaya pemberdayaan dan pembangunan serta kontribusi dalam berbagai hal terus tetap dilakukan. Ke depan hal hal posisitif ini tetap dilakukan /dikembangkan termasuk kwalitas dan kwantitasnya,” bebernya.
Pencapaian Bank NTT antara fungsi intermediasi dan peningkatan PAD keduanya mencapai titik maksimal. Diantaranya modal keuangan mencapai Rp. 11,5 Triliun, kredit sebesar Rp. 10,3 Triliun, laba Rp. 170+an, Milyar.
“Ditengah situasi yang sulit ini kita bersyukur kepada seluruh masyarakat dan seluruh komponen, karena capaian target-target bukan saja memenuhi tetapi melampaui target,” ungkapnya sambil tersenyum.
//delegasi(*/tim)