Seminar Hari Guru di Mabar, Alo Min: Guru yang Hebat Lahirkan Siswa yang Hebat

Avatar photo
alo
Sekretaris Dinas P dan K NTT, Alo Min foto bersama para Guru di Bari, Kecamatan Macang Pacar usai mengikuti Seminar Tentang Mutu Guru yang di selenggarakan PGRI Kabupaten Mabar di Bari (24/11-2016).

Demi meningkatkan kualitas  mutu pendidikan di NTT,salah satu aspek yang harus diperhatikan adalah tenaga pengajar (guru). Guru harus dimuliakan dan harus menempatkan guru pada tempatnya. Sebab guru yang hebat akan melahirkan siswa yang hebat dan siswa cerdas atau hebat terlahir dari guru yang hebat pula.

“Salah satu kendala yag tejadi di NTT selama ini bahwa kita belum mampu menempatkan guru pada posisi yang sebenarnya. Banyak guru yang berperan ganda sehingga tidak fokus sebagai pendidik yang sesngguhnya,” kata Sekretaris Dinas Pendidikkan dan Kebudayaan NTT, Alo Min di depan peserta Seminar tentang Mutu Guru  di Bari, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat, (24/11)  lalu.

Seminar dalam rangka Hari Guru yang jatuh pada 25 Nopember 2016 itu, diselenggarakan oleh Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Manggari Barat, dihadiri  sekitar  350 guru untuk semua tingkatan sekabupaten Manggarai Barat. Sementara para pejabat pemerintah dari Kabupaten Manggarai Barat turut hadir antara lain Wakil Bupati, Maria Geong, Asisten Pemerntahan Setda Mabar, Benny Banuk, Kasat Pol PP, Frans Partono, Camat Ndoso, Camat Macang Pacar, dan seluruh   pengurus PGRI baik ditingkat Kabupaten maupun tingkat kecamatan.

Dalam materinya, Alo Min menjelaskan, dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di NTT, pihaknya telah membuat arah kebijakan. Aspek kebijakan itu antara lain, pertama; Soal mutu pendidikkan. Untuk meningkatkan mutu pendidikkan, menurut Alo Min harus dimulai, bagaimana menempatkan guru sebagai kunci utama .  “Artinya guru harus dimuliakan, karena mereka adalah pelukis masa depan bangsa. Dalam momentum ini, semua kita harus introspeksi diri sejauh mana peran  masing masing kita sebagai pengajar untuk memberi nilai bagi anak didik kita,” kata Alo Min yang mengaku sering meminjam kata kata bijak dari mantan Menteri Pendidika Nasional, Anies Baswedan.

Diakui Alo Min, berbicara soal mutu pendidikan, di NTT masih mengalami kendala. Sebab  standarisasi guru yang belum sarjana (S1) mencapai 26, 78 persen dari total guru di NTT. Padahal UU No. 14 tahun 2005 tenang Guru dan Dosen, jelas bahwa paling lambat hingga akhir Desember 2015 seluruh guru minimal  harus S1 dan Dosen minimal  harus S2. Dua; yang tak kalah pentingnya  juga, meningkatkan mutu pendidikan menurut Alo Min adalah soal kompetensi guru. Berdasarkan data di Dinas P dan K,  guru yang telah mengkuti UKG yaitu guru pendidikan dasar baru mencapai 48,98 persen, guru pada tingkatan SMP  51,52 persen, SMU dan sederajat baru mencapai  52,26 persen.

“Artinya dari aspek ini saja, kita memang masih rendah secara nasional. Secara nasional saat ini baru mencapai 56 persen,” kata Alo Min.

Dalam kaitanya dengan upaya peningkat mutu guru di NTT menurut Alo Min pihaknya telah melakukan gerakan literasi di sekolah sekolah.  Bagaimana mendorong guru untuk selalu membaca dan menulis. karena ketika guru sering membaca dan selalu menulis pngetahuanya semakin luas.  “Kita dorong mereka (guru) untuk membaca dan harus bisa menulis,” ungkap Alo Min. selain gerakan literasi, juga  membentuk Kelompok Kerja Guru Sekolah Dasar (KKGD),  Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS), serta Musyawarah Kerja Pegawas Sekolah (MKPS).

“Selain program program tersebut di atas beberapa konsep pembelajaran yang harus diterapkan antara lain konsep sekolah taman, dan pembelajaran yang kreatif, inovatif dan menyenyangkan (PAKEM),”kata Alo Min.// delegasi.(Hermen/Germanus)

Komentar ANDA?