Kupang, Delegasi.com – PT. Jasaraharja Persero Cabang Kupang memberi santunan uang tunai sebesar Rp 25 juta kepada keluarga korban kecelakaan lalulintas di Soe. Santunan diberikan kepada ahli waris korban Yorince Taneo Selan.
Tampak guratan wajah Yorince Taneo Selan berubah drastis. Sedikit ceriah dan sesekali melempar senyum. Goresan duka yang mendalam atas kepergian suami tercinta, Resa Taneo yang proses pemakaman hanya berselang dua jam yang lalu, seolah hilang bersama deruhya banjir sungai Neoelmina.
Betapa tidak, tamu yang menemui perempuan (37) asal Kampung Beshela, Desa Sillu, Kecamatan Fatuleu Kabupaten Kupang ini adalah petugas dari PT Jasaraharja Persero Cabang Kupang yang akan memberikan santunan uang tunai senilai Rp25 juta buat ahli waris suaminya yang meninggal akibat kecelakaan motor di SoE, Kabupaten Timor Tengah Selatan pada 14 Februari lalu.
Uniknya, proses adminstrasi pemberian santuan meninggal akibat kecelakaan itu terpaksa dilakukan di tengah aliran sungai Noelmina, akibat kampung itu sulit dilewati oleh kendaraan.
Kampung Beshela adalah bagian wilayah administrasi Desa Sillu, Kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang. Secara topografi, kampung Beshela terletak dibalik punggung bukit yang terisolasi. Tidak punya akses alternative untuk mencapai kampung itu jika menggunakan kendaraan. Bahkan sangat sulit diakses oleh kendaraan roda dua atau roda empat. Letaknya berbatasan langsung dengan Desa Bena, Kecamatan Amanuban Selatan, Kabupaten Timor Tengah selatan. Dan Sungai Noelmina adalah garis batas wilayah kedua desa, sekaligus garis batas wilayah Kabupaten kupang dan Timor Tengah Selatan. Jika ada sesuatu urusan di Kampung Beshela, aparat desa Sillu terpaksa harus memutar dari arah utara utara, melintasi jembatan Noelmina, lalu belok ke selatan menuju Desa Bena wilayah Kabupaten Timor Tengah Selan. Dari Desa Bena baru menuju arah barat melintasi sungai Noelmina yang memakan waktu tempuh hampir satu jam lebih jika dengan kendaraan. Itupun, untuk melintasi sungai Noelmina, kendaraan, baik roda dua maupun roda empat terpaksa harus diparkir di pinggir bantaran sungai Noelmina, sebab sungai itu selalu mengalami banjir bandang setiap saat jika musim hujan tiba.
Hal yang sama dialami mobil milik PT Jasaraharja Persero Cabang Kupang. Avanza jenis silver ini terpaksa memarkir dipinggir sungai itu, sebab saat itu sungai Noelmina yang lebar bantaranya mencapai kurang lebih 500 meter sedang banjir setinggi pinggang orang dewasa.
Beruntung, sambutan keluarga korban begitu ramah dan hangat. Bahkan melalui telepon, keluarga Korban meminta penanggungjawab Pelayanan PT Jasaraharja Persero Cabang Kupang, Laurensius Ade Suyanto bersama dua wartawan dari delegasi.com, tidak perlu datang menemui mereka di kampung Beshala. Mereka datang menemui petugas dan rombongan di sungai Noelmina.
“Om, kami saja yang ke situ, biar om tunggu di sungai saja, nanti om tak bisa nyeberang sungai yang sedang banjir itu”, kata Yoel Selan, ayah dari Yorince Taneno Selan melalui telepon selulernya.
Setelah beberapa menit ditunggu, akhirnya dari balik punggung bukit itu muncul Yorince bersama ayahnya Yoel Selan. Dan langsung disambut Yanto ( sapaan akrab Laurensius Ade Suyanto), setelah yorince dan ayahnya menyeberangi sungai itu.
Pertemuan yang hangat dan penuh akrab di tengah aliran sungai Noelmina itu menambah keceriaan yorince. Yorince dan ayahnya tak menyangka kalau pihak PT Jasaraharja memberikan perhatian penuh terhadap musibah yang dialami keluarga mereka.
“jujur kami tak menyangkah, pihak Jasaraharja datang jauh jauh menemui kami. Memang pak yanto pernah kontak saya menyampaikan bahwa ada santunan dari Jasaraharja . Dan beliau akan kesini. Tapi saya tidak percaya. Namun Puji Tuhan, ternyata apa yang pak Yanto bicara di telpon kemarin itu betul. Saya dan keluarga sekali lagi ucapkan terima kasih banyak pak”, ucap yorince. Ucapan terima kasih yang tak terhingga juga dikatakan ayah Yorince. “Terima kasih, bapak bapak sudah datang jauh jauh menemui kami. Puji Tuhan semoga bapak bapak diberkati Tuhan. Ini sangat membantu anak kami Yorince. Apalgi anak anak nya masih kecil kecil. Dengan adanya bantuan ini, uang ini kami tabung untuk biaya sekolah mereka nanti”, sambung Yoel Selan.
Bagi Yorince dan ayahnya, pemberian santunan itu ibarat Berkat Tuhan yang sangat berlimpah bagi mereka ditengah suaminya yang adalah satu satunya sandaran keluarga dipanggil pulang oleh Yang Maha Kuasa.
Sambil menandatangi beberapa berkas yang disodorkan petugas PT Jasaraharja Persero Cabang Kupang, sesekali Yorince melempar senyum sambil memandang petugas dan tamu lainnya yang berdiri agak jauh darinya. Walau medan yang berat dan butuh energy ekstra tak melunturkan semangat Laurensius Ade Suyanto menemui klienya yang jauh.
Kepada delegasi.com, yanto menuturkan sesuai dengan semboyan PT Jasaraharja Persero, pelayana yang prima, medan berat apapun bukan menjadi penghalang baginya untuk menemui ahli waris korban. Sebagai penanggungjawab pelayanan di asuransi BUMN tersebut, perjalanan semacam ini sudah terbiasa. “ ini urusan sosial kemanusiaan. Jadi setiap hari kami sudah terbiasa dengan pekerjaan semacam. Ya berkeling sambil berbuat baiklah,” tutur yanto sambil sesekali menyulut sebatang soempurna mild.// delegasi(hermen/Germanus)
Ruang tamu, jantung sebuah rumah, kini bertransformasi. Tren minimalis, didorong oleh penelitian psikologis tentang keterkaitan…
Bayangkan sebuah ruangan, tenang, seimbang, dan penuh ketenangan. Itulah keajaiban seni dinding minimalis. Lebih dari…
Ruang sempit bukan lagi penghalang bagi hunian yang nyaman dan estetis. Faktanya, ilmu desain interior…
Bayangkan rumah yang bukan sekadar tempat tinggal, tetapi sebuah karya seni fungsional. Rumah minimalis modern,…
Bayangkan rumah mungil yang nyaman, di mana setiap sudutnya dirancang dengan cermat untuk memaksimalkan ruang…
Bayangkan sebuah rumah, bersih, lapang, dan menenangkan. Bukan sekadar tren, desain minimalis didasarkan pada prinsip-prinsip…