Categories: Sosbud

Sering Muncul di Perairan Kupang, Mamalia di Laut Sawu NTT Sedang Diteliti

Kupang, Delegasi.com – Kepala Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Kupang Ikram Sangadji mengatakan, pihaknya sedang meneliti mamalia laut, seperti paus dan lumba-lumba (Setasean), di Taman Nasional Perairan Laut Sawu, Nusa Tenggara Timur.

Dirilis kompas.com,  Ikram menjelaskan dalam penelitian itu, pihaknya bekerja sama dengan pendamping teknis dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Muhammadyah Kupang.

Menurut Ikram, penelitian itu menggunakan metode visual dan bioskuatik untuk mengetahui populasi dan jenis berdasarkan kemunculan pola pergerakan serta tingkah laku di lokasi kemunculan.

Ikram mengatakan, Setasean adalah sebutan umum bagi mamalia laut seperti paus, lumba-lumba, dan pesut yang bernapas menggunakan paru-paru dan berproduksi dengan cara melahirkan.

“Penelitian ini dilakukan selama tiga hari berturut-turut, yakni dari Rabu (25/4/2018) sampai dengan Jumat (27/4/2018),” ucap Ikram kepada Kompas.com, Minggu (29/4/2018).

Ikram mengaku, saat penelitian terakhir pada Jumat (27/4/2018), ditemukan lokasi kemunculan Setasean terbanyak ada di sekitar Desa Naikliu dan Sulamu, Kabupaten Kupang.

Jenis yang terdeteksi, lanjut Ikram, adalah lumba-lumba Spinner Dolphin dengan total kemunculan sebanyak 46 ekor.

Ikram menyebutkan, pola kemunculan mamalia laut bersifat periodik dengan mengikuti pergerakan arus pasang pada pukul 07.00-09.00 Wita dan pukul 16.00-17.00 Wita.

Menurut dia, pola pergerakan mamalia laut pada pagi hari dari arah utara Pulau Timor dan sebaliknya pada sore hari pergerakannya ke arah selatan Pulau Timor.

Pihaknya, kata Ikram, akan melakukan pemetaan dalam peta potensi tahunan, berdasarkan pola distribusi dan tingkah laku kemunculan mamalia laut itu.

“Tentunya peta tersebut menjadi informasi penting untuk pengendalian subzona perlindungan Setasean terhadap berbagai aktivitas pemanfaatan untuk kegiatan penangkapan ikan dengan alat tangkap jenis pukat, alur pelayaran antarpulau, dan aktivitas lainnya yang bersifat destruktif terhadap mamalia laut yang ada di Perairan Laut Sawu,” tuturnya // delegasi(kompas.com)

Komentar ANDA?

Penulis Delegasi

Recent Posts

Furnitur Ruang Tamu Minimalis Tren dan Desain

Ruang tamu, jantung sebuah rumah, kini bertransformasi. Tren minimalis, didorong oleh penelitian psikologis tentang keterkaitan…

12 jam ago

Seni dinding minimalis Panduan lengkap desain interior

Bayangkan sebuah ruangan, tenang, seimbang, dan penuh ketenangan. Itulah keajaiban seni dinding minimalis. Lebih dari…

12 jam ago

Furnitur minimalis untuk ruang kecil solusi cerdas

Ruang sempit bukan lagi penghalang bagi hunian yang nyaman dan estetis. Faktanya, ilmu desain interior…

12 jam ago

Rumah minimalis dengan arsitektur modern Panduan lengkap

Bayangkan rumah yang bukan sekadar tempat tinggal, tetapi sebuah karya seni fungsional. Rumah minimalis modern,…

1 hari ago

Rumah minimalis dengan dapur kecil dan fungsional

Bayangkan rumah mungil yang nyaman, di mana setiap sudutnya dirancang dengan cermat untuk memaksimalkan ruang…

1 hari ago

Rumah minimalis dengan penggunaan furnitur minimal Panduan praktis

Bayangkan sebuah rumah, bersih, lapang, dan menenangkan. Bukan sekadar tren, desain minimalis didasarkan pada prinsip-prinsip…

1 hari ago