Kupang, Delegasi.com – Personilitas Bakal Calon Gubernur NTT, Daniel Tagu Dedo yang ‘ambisius’ meyakininya sangat berpeluang mendapat rekomendasi dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP untuk bertarung di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Nusa Tenggara Timur (NTT) 2018. Keyakinian itu diperkuat dengan signal positif dari Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dan ‘bisikan’ Ketua DPD PDIP NTT, Frans Lebu Raya.
Kepada media di Markas BaraJP NTT, Jalan Flores No. I Kelurahan Fatubesi Kecamatan Kota Lama Kota Kupang pada Selasa (29/8/2017) sore, mengatakan yakin 100 persen akan mendapat SK dari DPP PDIP untuk maju menjadi Calon Gubernur dari partai PDIP.
” Yakin 100 persen saya akan dapatkan SK. Kalau yakin itu harus 100 persen karena tidak boleh ada kekwatiran. Karena Tuhan hanya mau berjalan dengan orang yang tidak kwatir,” kata Tagu Dedo.
Tagu Dedo beralasan keyakinan itu berdasarkan pada hasil konggres PDIP pada tahun 2015 yang lalu di Bali.
“Saya diminta oleh PDIP untuk maju Gubernur. Saya diminta oleh Frans Leburaya. Sinyalnya positif. Beliau sambil menangis menyampaikan kepada saya, kata Tagu Dedo.
Informasi dari sumber yang terpercaya, ketika Megawati hadir di Kupang dua hari lalu, beliau bertanya pada salah satu ketua DPP PDIP tentang keberadaan Daniel Tagu Dedo. “calon Gubernur kita di NTT kok nggak kelihatan. Dimana dia”, kata sumber itu menirukan ucapan megawati ketika Megawati tidak melihat Daniel Tagu Dedo duduk bersama dengan jajaran petinggi PDIP dalam acara di GOR tersebut.
Menurut sumber itu, Megawati telah member signal kalau PDIP akan mengusung Daniel Tagu Dedo di Pilgub NTT 2018 mendatang.
“itu signal positif dari Bu Mega. Dan kami yakin Daniel tagu dedo nanti yang bakal keluar dari PDIP” tandas sumber yang tak mau disebutkan namanya itu, Selasa (28/8/2017).
Ketika disinggung soal peluang calon lain yang mendaftar di PDIP, Tagu Dedo, mengatakan peluang mereka sebesar keyakinan mereka. Tagu Dedo mengatakan bedanya adalah dia diminta untuk maju.
” Saya yakin keluar dari PDIP sebagai calon Gubernur,” Kata Tagu Dedo.
Tagu Dedo berharap Pilgub di NTT tidak mengandalkan Politik indentitas.
Politik identitas menurut Tagu Dedo menjadi bran perpolitikan di NTT selama ini. Celakanya, aspek kapasitas, kapabilitas dan aspek lain yang utama diabaikan. Kalau politik identitas yang ditonjolkan artinya, calon banyak, sukunya paling besar dan wilayah pemilihnya yang paling banyak, itu yang menjadi gubernur.
“Kalau itu yang terjadi maka aspek kompetensi merupakan hal yang paling belakang karena Gubernurnya harus berasal dari daerah mayoritas,” tandas tagu Dedo.//delegasi(hermen)
Bayangkan sebuah meja kopi, bukan sekadar tempat meletakkan cangkir teh, melainkan sebuah karya seni fungsional.…
Bayangkan sebuah rumah, bukan sekadar tempat berteduh, tetapi sebuah galeri seni hidup. Dindingnya bukan hanya…
Bayangkan sebuah ruangan, bersih, lapang, dan menenangkan. Itulah keajaiban furnitur minimalis. Lebih dari sekadar tren…
Bayangkan ruang tamu yang dibanjiri cahaya alami, dihangatkan oleh tekstur kayu alami, dan dihiasi palet…
Bayangkan sebuah ruangan kosong, dindingnya polos dan membosankan. Namun, dengan sentuhan kreatif, dinding tersebut dapat…
Bayangkan rumah Anda dipenuhi aroma kayu tua yang hangat, dihiasi kain sutra lembut dengan corak…