ADONARA-DELEGASI.COM– Untuk mengenang dan menghormati jasa Almahrum dalam mengharumkan NTT, dan juga sebagai seorang Soekarnois dan Marhaenis sejati, yang telah mendedikasikan dirinya untuk bangsa dan negara, Nama Pahlawan Frans Lebu Raya, diusulkan boleh jadi nama salah satu Bandara di Nusa Tenggara Timur.
“Kalau Kita terbang ke Kupang, ada nama Bandara El Tari, kalau ke Maumere ada nama. Bandara Frans Seda, maka untuk mengenang dan menghormati jasa-jasa Beliau yang telah mengharumkan nama NTT, selama menjadi Gubernur 2 periode dan Wakil Gubernur 1 periode, maka kepada Pemerintah, diusulkan menjadikan nama Pahlawan Frans Lebu Raya sebagai nama Bandara di NTT.,”sebut Yunus Takandewa, S.Pd, yang didaulat menyampaikan pernyataan duka Alumni Gerakan Mahasiwa Nasional Indonesia (GMNI) se Nusantara, saat pemakaman Almahrum di Watoone-Adonara, Rabu, 22/12/2021, Sore.
Mewakili seluruh Alumni GMNI se Indonesia, Yunus Takandewa, Anggota DPRD NTT Fraksi PDI Perjuangan, 2 periode, yang juga menjabat Sekretaris DPD PDI Perjuangan NTT, dihadapan Keluarga Almahrum, serta Pemprop NTT, dalam hal ini utusan Gubernur NTT, yang diwakili Sekda NTT, Ir. Ben Polomahing, juga Ketua DPRD NTT, Ir. Emilia Nomleni, yang juga Ketua DPD PDIP NTT, Anggota DPRD NTT, Fraksi PDI Perjuangan Viktor Mado Watun, SH,Bupati Flotim Anton Hadjon, Wakil Bupati Flotim Agus Boli, Ketua DPRD Flotim Robertus Rebon Kreta, dan ribuan pelayat, menyampaikan, agar Nama Pahlawan Frans Lebu Raya, perlu diabadikan agar nilai-nilai kejuangannya sebagai seorang Soekarnois dan Marhaenis sejati tetap hidup untuk generasi selanjutnya.
“Beliau sangat layak untuk mendapatkan itu.
Apalagi, Beliau juga telah mendapatkan penghargaan Bintang Jasa Utama dari Presiden Republik Indonesia, Ir. Joko Widodo, sebagai seorang Pahlawan,”ujar Yunus Takandewa, penuh hormat.
Seluruh Alumni GMNI se Nusantara berharap, niat baik untuk mengenang dan menghormati jasa-jasa Beliau untuk harumkan NTT dan Indonesia ini, bisa mendapat respions cepat serta positif Pemerintah.
Selain itu, Yunus Takandewa juga memohon restu Keluarga, agar Nama Almahrum boleh diambil sebagai nama Bandara di NTT.
Pada kesempatan itu pula, Politisi Muda dari Tanah Sandelwood, menyampaikan turut berdukacita yang mendalam dari seluruh Alumni GMNI se Nusantara.
“Selamat jalan Abang Frans dan Guru. Pendiri GMNI NTT, sekaligus seorang Soekarnois dan Marhaenis sejati. Tempatmu di Surga.
Segala nilai kejuanganmu, selalu terwarisi dari generasi ke generasi.
Kami akan tetap mengenangmu selamanya. Amin,”tutup Yunus.
Sementara itu, pihak Keluarga yang diwakili Siprianus Puru, dalam sambutan, langsung merespons positif usulan Alumni GMNI se Nusantara, yang disampaikan Yunus Takandewa, tersebut.
“Kami keluarga boleh minta satu hal terakhir, agar Nama Beliau tetap dikenang dan dihormati, boleh dalam bentuk Nama fasilitas oublik,”ujar Siprianus.
Sembari menyampaikan rasa terima kasih kepada berbagai pihak yang telah dengan caranya, ikut berdukacita, membantu kepulangan jenasah ke Watoone, dan hadiri pemakaman.
Juga permohonan maaf, sekiranya ada hal yang kurang berkenaan dilakukan Beliau semasa hidupnya, juga saat mengantar jenasah pulang, dan di tenda duka, saat ini.
Menariknya, usulan Alumni GMNI, se Indonesia, melalui Yunus Takandewa, yang langsung direspon keluarga, juga menjadi topik hangat usai pemakaman.
Termasuk Alumni GMNI yang ada di Flotim.
“Siap didukung penuh, gagasan itu. Akan segera didorong secara formal kepada Pemerintah,”pungkas Ketua Persatuan Alumni GMNI Flotim, Yohanes Ibi Hurint.
Kini, gayung bersambut langsung direspons cepat PDI Perjuangan Manggarai Barat, yang meminta Pemda Mabar segera bersikap, sebagaimana dilansir Pos Kupang. Com, Kamis, 23/12/202.
Tinggal kita menanti realisasinya.
(Delegasi. Com/BBO)