LARANTUKA-DELEGASI.COM–Berkat Imamat dari Tuhan kepada Romo Venus Daton,Pr, Pastor kelahiran Riangkemie, Flores Timur, 02 Mei 1969, yang telah 25 tahun menjalani panggilan Imam, benar-benar luar biasa dan terasa memberi efek kemanusiaan langsung, dengan bentuk syukurannya melakukan giat Bakti Sosial berbagi amal Operasi Katarak dan pemberian kacamata gratis, di Larantuka, sejak 07 Mei sampai 12 Mei 2022.
Hasil giat pada hari pertama, Senin, 07 Mei 2022, mencatat, pasien yang diperiksa 637 orang, kacamata yang dibagikan 228 buah, obat 331 paket dan operasi 40 orang.
Pasien yang dioperasi matanya tersebut, ada 29 orang yang ditangani dr. Yulia dan 11 orang oleh dr. Fredy.
“Baksos kemanusiaan ini didukung langsung Komunitas Cinta Kasih (KCK) Denpasar, bekerjasama dengan John Fawcett Foundation Giving Gift Of Sight, Nine People Links Foundation, dan Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami).
Giat ini terpusat di Biara Susteran PRR Lebao, 07-11 Mei 2022, pukul 08.00 Wita sampai selesai,”terang Romo Evensius Dewantoro Daton,Pr kepada Wartawan, yang memilih karya karitatif bernuansa biblis-kontekstual tersebut.
Ia menjelaskan, pada waktu merencanakan Syukuran Imamat 25 tahun, mendapat masukan dari Komunitas Cinta Kasih Keuskupan Denpasar.
“Lalu, KCK Denpasar usulkan melakukan operasi Katarak di Larantuka. Saya pun setuju, dengan satu alasan utama, bahwa Perak Saya ini bukan Saya sendiri, karena ada Romo Thomas Darang Labina,Pr dan Romo Marsel Lamury, Pr, yang ditabhiskan pada 13 Juni 1986,”ujar Romo Venus Daton, lagi.
Pastor yang menyelesaikan studi Islamologi di Pontificio Instituto di Studi Arabi E D’Islamistica (PISAI) itu, bahkan lebih jauh menegaskan, kegiatan ini terbuka untuk seluruh umat dan masyarakat tanpa membeda-bedakan golongan.
Dan, ini momentum yang pas sebagai Imam untuk berbagi syukur,”tambahnya.
Imam yang mahir Bahasa Arab ini bahkan memberikan sebuah landasan biblis yang jernih untuk menerangkan Baksos kemanusiaan ini.
“Ini seperti Yesus bertanya kepada Bartimeus, apa yang kau kehendaki aku perbuat bagimu?
Ia spontan menjawab, Yah, Tuhan semoga aku bisa melihat.
Dan, ketika Ia bisa melihat, Ia merasa gembira.
Olehnya, marilah Kita saling berbagi kesulitan hidup, berbagi ditengah Covid-19,”pungkas Rohaniawan Katolik yang pernah menjalani Studi di Dar Comboni for Arabic Studies Cairo bidang Bahasa Arab.
Romo yang sebelumnya bertugas 13 tahun di Paroki Maria Bunda Segala Bangsa, juga saat ini menjabat Ketua Komisi Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE) Keuskupan Denpasar-Bali, serta Anggota Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Propinsi Bali dan Moderator Perhimpunan Mahasiswa Katolik Indonesia (PMKRI), ketika dikonfirmasi Media, juga sebagaimana yang disampaikan Helena Gunawan, Ketua KCK Denpasar, bahwa target untuk Katarak minimal 3000 pasien, dengan rincian 300-500 penderita Katarak, dan pemberian Kacamata Plus atau Minus secara gratis 2500 orang, serta obat-obatan.
“Pasien yang dilayani bukan hanya Katolik tapi non Katolik.
Giat operasi Katarak dan pemeriksaan penyakit mata dilaksanakan oleh Yayasan John Fawcet Foundation, disupport dana oleh Komunitas Cinta Kasih Denpasar.
Banyak orang yang membantu KCK Denpasar wujudkan rencana ini,”lanjut Pastor di Paroki St. Fransiskus Xaverius Kuta, sejak awal Maret 2020 sampai hari ini.
Diharapkan, kedepan Pemda Flotim bisa lakukan juga, paling kurang setahun sekali,”papar Komang Wardhana, Project Manager JFFG.
Romo Thomas Labina, menambahkan, Bartimeus buta mata kepala, tapi disisi lain, sehingga saat ini tidak harus buta mata hati.
Dengan berbagi Kita, Mereka bisa melihat dan terbuka mata hatinya.
Pasien yang sempat dijumpai Wartawan seperti Ibu Margaretha Kese Ratu (54), asal Desa Pepakgeka, Kelubagolit-Adonara, mengaku sangat bahagia dengan giat Baksos berbagi Romo Venus Daton,Pr, Romo Thomas Labina,Pr, yang didukung Yayasan KCK Denpasar, sehingga matanya sudah baik pasca dioperasi.
“Saya berterima kasih banyak. Puji Tuhan berkat bagi KCK Denpasar, Romo Venus Daton, dan Tim lainnya.
Mata saya kiri kanan yang terkena Katarak sejak tahun 2018, 2019, dan 2022, akhirnya bisa melihat lagi, walau masih sebelahnya saja.
Sebelahnya masih menunggu waktu berikutnya,”ujarnya.
Demikian pula Mama Dai Moni, asal Desa Lamapaha, Kelubagolit.
Lalu, Ibu Lusia Matutina Parera, Kelurahan Lokea, Bapak Hendrikus Laga Asan, dari Lembata, yang rela datang.
Semuanya mengaku sangat bahagia, dan berterima kasih kepada Romo Venus Daton,Pr, KCK Denpasar dan Yayasan Jhon Fawcet Foundation, Nine People Links Foundation dan Perdami.
Diharapkan lebih banyak orang menggunakan kesempatan yang baik ini untuk dioperasi, dapat kacamata gratis dan berobat.
Bayangkan rumah yang bukan sekadar tempat tinggal, tetapi sebuah karya seni fungsional. Rumah minimalis modern,…
Bayangkan rumah mungil yang nyaman, di mana setiap sudutnya dirancang dengan cermat untuk memaksimalkan ruang…
Bayangkan sebuah rumah, bersih, lapang, dan menenangkan. Bukan sekadar tren, desain minimalis didasarkan pada prinsip-prinsip…
Bayangkan rumah yang bukan hanya tempat tinggal, tetapi juga perwujudan harmoni antara manusia dan alam.…
Bayangkan sebuah hunian yang memadukan kesederhanaan minimalis dengan aura industri yang kokoh. Rumah minimalis dengan…
Rumah, tempat bernaung dan beristirahat, tak hanya sekadar bangunan. Ia adalah refleksi diri, sebuah ekosistem…