Tak Ada Firasat Buruk, Selalu Berdoa Agar Anak Katarina Kewa Tupen Baik-Baik Saja

ADONARA-DELEGASI.COM–Kejadian mengejutkan yang dialami Katarina Kewa Tupen (21), menjadi korban penipuan perdagangan manusia (Human Trafficking) asal Desa Lamabunga, Adonara-Flores Timur-Nusa Tenggara Timur, oleh pihak perusahan pengerah jasa Tenaga Kerja Indonesia PT.Mitra Asia Sehati, pimpinan Ahmad Yani, di Medan, Sumatera Utara (Sumut), menimbulkan rasa sedih, takut, kecewa, cemas dan gelisah yang hebat, juga heran bagi orang tua dan keluarga besarnya di Kampung halamannya, Desa Lamabunga-Kelubagolit-Adonara.

Pasalnya, sebelum berangkat, korban dan pihak yang menjanjikan pekerjaan itu, sempat bicara pertelepon di rumah Lambunga secara baik-baik, terkait rencana korban bekerja jaga Lansia.

“Iyah, orang itu, maksudnya Bos yang di Jakarta itu, sempat telepon dan bicara sampaikan Dia di Jakarta, tunggu jemput.

Bahkan, sempat bilang ke Kami, nanti kerjanya di Jakarta.

Dia, Bos itu orang Medan, tapi di Jakarta. Kami tidak tahu kalau nanti Orang itu bawa Anak Saya ke Medan.

Baca Juga: Kewa Tupen, Korban Calon Pekerja Migran Asal Adonara-Flotim Diselamatkan Pegiat Kemanusiaan di Medan

Karena Saya dengar Dia bilang nanti kerja di Jakarta,”ujar Mama Petronela Somi Nutu, kepada Wartawan di kediamannya, Desa Lamabunga, Jumad, 1 April 2022, Sore.

Mama Somi yang ditemani dua cucunya, dimana salah satunya, Maria Magdalena Kiana, berumur 2 tahun lebih,Anak sewata wayang dari Katarina Kewa Tupen, lebih lanjut menuturkan, pihaknya sangat mengkhawatirkan kondisi korban, baik-baik saja atau tidak.

Walaupun, saat ini sudah ditangani Keluarga Besar Flobamorata, Romo Beno,Pr, Ibu Lusi Tampubolon, di Medan, serta Pak Gabriel Goa di Jakarta, serta aparat kepolisian di Medan.

“Kami juga sudah laporkan ke Kepala Desa Lamabunga, serta keluarga besar tentang masalah ini.

Katarina Kewa Tupen (21), korban Penipuan dan Human Trafficking, asal Desa Lamabunga, Adonara-Flotim-NTT, yang lolos dari sekapan di penampungan PT. Mitra Asia Sehati, Medan, saat mau dikirim ke Singapura, belum lama ini. (Delegasi.Com/BBO)

Kami terus berdoa dan berharap agar kondisi anak Katarina tetap baik-baik saja,”ujar Mama Somi, yang saat itu tidak ditemani Suaminya, Bapak dari Katarina Kewa Tupen, yakni Dominikus Dosi Tiru, karena masih di kebun.

“Memang, pikiran buruk terus menghantui seisi rumah, keluarga, tetangga dan warga sekitarnya, pada saat masalah ini terjadi dan ditelepon korban Katarina Kewa Tupen, dari Medan, bahwa dirinya sedang dalam masalah, ditipu dan dijebak, mau diberangkatkan ke Singapura,”ceritranya, merendah, dan sedih, dengan suara pelan.

Baca Juga: Polisi Didesak Usut dan Tangkap Jaringan Human Trafficking NTT-Medan

Menyiratkan perasaan trauma yang buruk, memikirkan jika sampai Anaknya Katarina Kewa Tupen, dipaksa jadi berangkat ke Singapura, maka apa yang akan terjadi dengan anak ke-3 nya itu.

“Iyah Pak, tidak ada yang tahu nasibnya, jika Anak Saya dipaksa lolos ke Singapura.

Ini yang buat Kami pikiran, gelisah terus.

Tapi, untunglah Dia bisa selamat dibawa keluar dari rumah penampungan itu oleh Polisi, Ibu Lusi Tampubolon, dan Keluarga Flobamorata di Medan, serta pihak lainnya yang ikut membantu,”tambah Mama Somi.

Mama Petronela Somi (duduk), Anak Maria Magdalena Kiana (2 tahun lebih), Anak Ibu dari Katarina Kewa Tupen, serta keluarga dekat, saat ditemui Wartawan di Rumah, Desa Lamabunga, Kelubagolit, Adonara-Flotim, Jumad, 1 April 2022, Sore. (Delegasi.Com/BBO)

Ia mengaku tidak habis pikir dengan kejadian ini.

Karena memang, awalnya saat Katarina ceritra mau pergi kerja jaga Lansia, lalu ditelepon oleh Bos (orang yang menjanjikan kerja itu,red) dari Jakarta, tidak ada firasat buruk, nanti ditipu.

Apalagi, Bos itu ceritra di telepon, bicara dengan juga biasa saja.

“Sempat Saya tanya, lalu dibilang kerja di Jakarta.

Nanti datang kerja jaga Lansia, begitu. Jadi, Kami juga pikir baik-baik saja.

Kami kaget dan baru tahu diberitakan oleh Katarina dan telepon Anak Saya dari Kupang, bahwa Katarina di Medan, lalu mau dikirim ke Singapura,”bebernya, lagi.

Lepas dari Itu, Mama Somi berharap anaknya tetap baik dan sehat, berkat bantuan semua pihak.

“Kami terima kasih banyak atas semua pihak yang telah membantu.

Semoga Anak Kami lekas kembali,”katanya, lagi, sembari minta maaf kepada Wartawan atas kondisi rumahnya dan hanya duduk saja tanpa minum, hingga Wartawan pamitan.

Kondisi Rumah Katarina Kewa Tupen di Desa Lamabunga. Tampak Mama Petronela Somi, Anak dari Katarina Kewa Tupen, yakni Maria Magdalena Kiana (2 thn lebih). (Delegasi.Com/BBO)

Sementara berkenaan laporan polisi, masih menunggu keputusan Bapak Dominikus Dosi, berkoordinasi dengan keluarga dan pihak terkait.

Supaya diputuskan segera membuat laporan ke Polres Flotim, di Larantuka.

Komentar ANDA?

Penulis Delegasi

Recent Posts

Dinas Perpustakaan Rote Ndao Gelar Pelatihan untuk Inovasi dan Meningkatkan Ekonomi

Delegasi.com - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Rote Ndao kembali mengambil langkah maju dalam penguatan…

2 minggu ago

Usut Dugaan Politik Uang, Bawaslu Kabupaten Kupang Siap Bentuk Dua Tim Investigasi

Delegasi.com - Bawaslu Kabupaten Kupang langsung menanggapi laporan dugaan Politik Uang yang dilakukan salah satu…

2 minggu ago

Tokoh Perempuan Aleta Baun Nyatakan Dukungan Untuk Paket SIAGA

Delegasi.com - Tokoh aktivis perempuan dan lingkungan hidup Nusa Tenggara Timur (NTT), Aleta Baun mengatakan…

2 minggu ago

Warga Sarotari Tengah Pingsan Saat Kampanye Dialogis Bersama Ibu Asty Lakalena

Delegasi.com - Insiden mengejutkan terjadi saat kampanye dialogis pasangan calon gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT)…

2 minggu ago

Relawan Milenial NTT Nyatakan Dukungan Untuk Paket SIAGA

Delegasi.com - Kelompok Mahasiswa di Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) yang tergabung dalam…

2 minggu ago

Terima Amplop Isi Uang, Lely Amtiran Akui Daniel Taimenas Sebut Titipan Melki Laka Lena

Delegasi.com - Warga Desa Tunbaun, Kecamatan Amarasi Barat, Kabupaten Kupang, Lely Amtiran yang menerima uang…

2 minggu ago