Kupang, Delegasi.com – Taman yang dibangun dari Proyek Penataan Kawasan Strategis Nasional Kelurahan Kelapa Lima dan Pasir Panjang, Kota Kupang dari Anggara Pendapatan dan Belanja (APBN) Murni tahun 2016 dengan nilai pagu sebesar Rp 5 milyar (di belakang Hotel On The Rock Kupang dan Resto Timor Raya, red) tampak terbengkelai alias tak terurus.
Seperti disaksikan suaraflobamora.com pekan lalu, dari sekitar 120-an bunga yang di tanam, sekitar 70 diantaranya tampak kering alias mati. Daun-daun dan batangnya telah mengering. Sementara sekitar 50 bunga lainnya juga tampak telah mengering daunnya, namun ada tunas-tunas mudah yang kembali muncul di bagian batang bawah bunga-bunga tersebut.
Rumput hias yang ditanam juga tak terlihat lagi, yang ada hanya rumput liar. Sekitar 10 pohon pinang hias yang ditanam, hanya tampak 2 pohon yang benar-benar hidup. Beberapa tampak mengering dan yang lainnya tampak hanya pucuk yang masih hijau dan nyaris mati. Bunga kertas yang ditanam tampak tumbuh tak beraturan seperti semak belukar.
Puluhan lampu taman yang dipasang, tidak satu pun yang menyala. Ada lampu yang taman tampak pecah. Bahkan berapa diantaranya telah hilang lampunya. Dari beberapa lampu jalan yang ada di lokasi tersebut, hanya 2 lampu yang menyala suram. Akibatnya, di malam hari, taman ini tampak gelap. Satu-satunya lampu yang tampak terang adalah 1 unit lampu sorot yang dipasang oleh Sari Laut Resto.
Saat sore hari, tampak puluhan pengunjung di taman tersebut, namun ketika hari mulai gelap, hanya tampak beberapa orang yang masih bertahan di areal taman tersebut. Walaupun kondisi taman yang tak terawat dan gelap itu, para pengunjung yang menggunakan sepeda motor di pungut Rp 5.000 per sepeda motor oleh pemuda setempat.
Kondisi yang sama juga terjadi pada taman yang dibangun (dari proyek yang sama, red) dibelakang Resto Timor Raya. Jalan masuk dari paving block (antara Resto Timor Raya dan Teluk Kupang). Tampak paving block telah amblas di beberapa titik jalan masuk.
Beberapa bunga yang ditanam telah mengering semuanya. Dua unit lampu jalan di lokasi ini rusak dan tak menyala. Rumput yang ditanam pun telah mati dan hidup rumput liar yang tampak semrawut. Di bagian selatan dibuat tempat duduk yang dipasang keramik, tapi tampak dikerjakan asal jadi.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Proyek Pembangunan Kawasan Strategis Nasional Kelapa Lima dan Pasir Panjang, Riki Habel yang dikonfirmasi media ini di kantornya pekan lalu, mengakui kondisi taman yang tak terawat dan tak terurus itu. “Ia benar. Kami sudah dapat laporan bahwa banyak bunga yang mati. Ada lampu taman yang rusak dan hilang,” ujarnya.
Habel menjelaskan, pihaknya telah meminta kontraktor untuk mengganti bunga yang mati dan memperbaiki lampu taman yang rusak/hilang. “Kami sudah minta kontraktor pelaksana untuk mengganti bunga yang mati dan lampu taman yang rusak/hilang sebelum dilakukan FHO (Finishing Hand Over/Serah Terima Terakhir) dari kontraktor ke pemilik proyek,” katanya.
Menurut Habel, kerusakan yang terjadi pada lampu taman terjadi karena badai yang menghantam. Kami sengaja belum memperbaikinya sambil menunggu selesainya musim hujan. Jadi sebelum FHO pada Bulan Juni 2017 nanti. Itu semua sudah harus diperbaiki kontraktor,” tandasnya.
Seperti diberitakan media online sebelumnya, proyek Penataan Kawasan Strategis Nasional di Kawasan Kelurahan Pasir Panjang dan Kelapa Lima, Kota Kupang dengan nilai kontrak sekitar Rp 4,72 miliar dikerjakan di atas proyek pembangunan jalan Wing Timur (dibelakang Hotel On The Rock Kupang, red) yang dibangun Dinas PU Kota Kupang. Proyek bernilai miliaran rupiah ini hanya melakukan pekerjaan ‘tambal sulam’ pada bangunan yang sudah ada. Bahkan terjadi tumpang tindih proyek pada satu lokasi.
Pantauan media ini pada awal September 2016, tampak papan proyek di pasang di dalam lokasi proyek, di sisi kiri jalan masuk, menghadap ke timur (ke laut, red). Tertulis Proyek Pembangunan Kawasan Strategis Nasional dengan nilai kontrak Rp 4,729 miliar dengan waktu pelaksanaan 210 hari kalender, terhitung sejak 17 Maret 2016. Kontraktor Pelaksana : PT Nuaval Jaya Abadi Cemerlang.
Pada sisi kiri jalan masuk terdapat pekerjaan pasangan batu kali dan pekerjaan taman lahan sekitar 20 m2. Namun pada lokasi yang sama juga terdapat satu unit bangunan yang dibangun oleh Dinas Perikanan Kota Kupang.
Pada sisi paling timur, tampak telah dilakukan pekerjaan pasangan kerikil warna pada anak tangga yang sudah ada sebelumnya. Juga tampak pekerjaan beton yang belum rampung untuk pintu gerbang. Tampak juga 1 unit rumah jaga yang sudah selesai dibangun pada sisi barat pintu gerbang.
Telah dibangun juga jalan setapak dengan pasangan paving block pada sisi kanan dan kiri jalan. Pada sisi kanan jalan (menghadap ke laut, red) diperkirkan lebarnya sekitar 2 m dan panjang sekitar 150 m. Pada sisi timur jalan lebar pasangan paving blok sekitar 1 m dan panjang sekitar 120 M.
Sedangkan pada sisi kanan jalan (menyatu dengan pekerjaan paving block, red) juga telah dilakukan pekerjaan pasangan petakan dan timbunan tanah untuk tanaman bunga. Setiap petak telah ditanami 2 pohon tanaman hias setiap petaknya.
Ada juga pekerjaan pengecoran untuk peninggian dinding penahan gelombang sekitar 30 cm (tinggi dinding penahan gelombang yang sudah ada sekitar 30 cm). Penambahan tinggi dinding penahan gelombang tersebut ditutupi dengan pekerjaan plesteran pada sisi dinding penahan gelombang yang menghadap ke laut. Sementara itu, seorang buruh tampak sedang melakukan pekerjaan pasangan batu potong pada dinding penahan gelombang (sisi yang menghadap ke darat, red).
Pada jalan yang belum di hotmix (tepatnya di belakang Hotel On The Rock, red), tampak beberapa orang buruh sedang melakukan pekerjaan jalan setapak berupa pasangan batu warna (pada sisi kiri-kanan jalan, red) untuk terapi dengan lebar sekitar 50 cm.
Berdasarkan data yang dihimpun media ini, pagu dana proyek Pembangunan Kawasan Strategis Nasional Kawasan Kelurahan Kelapa Lima dan Pasir Pasir Panjang tersebut sebesar Rp 5 miliar. Dari nilai pagu tersebut, Rp 4,850 miliar untuk pekerjaan fisik proyek. Sedangkan Rp 150 juta untuk supervisi pembangunan proyek tersebut.
Diduga Ada Mark Up
Selain itu, diduga ada mark up (penggelembungan, red) volume pekerjaan pada Proyek Pembangunan Kawasan Strategis Nasional di Kelurahan Pasir Panjang dan Kelapa Lima. Sumber yang tak mau namanya disebutkan, mengungkapkan bahwa untuk pekerjaan taman di belakang Hotel On The Rock tidak mungkin menyerap dana hingga Rp 4,72 miliar.
“Dengan lokasi yang begitu kecil dan dengan pekerjaan ‘tambal sulam’ pada pekerjaan Dinas PU Kota Kupang, tidak mungkin akan menyerap dana sebesar itu. Diduga ada mark up volume pekerjaan pada proyek tersebut. Adik kejar saja, akan terbongkar semuanya,” tandas sumber yang pekerjaan sehari-harinya mengurus pekerjaan konstruksi.
Berdasarkan pantauan wartawan di lokasi proyek, diperkirakan pekerjaan paving block 200 m2, pekerjaan pot bunga, pekerjaan peninggian dinding penahan gelombang sekitar 30 cm x 30 cm x 150 m, pekerjaan pasangan batu potong sekitar 60 cm x 150 m, pekerjaan bangunan gedung sekitar 3,5 m x 2 m, pekerjaan pintu gerbang, pasangan kerikil warna pada tangga sekitar 40 m2. Pasangan batu warna (jalan setapak untuk terapi) sekitar 100 m2.//delegasi(sf/hermen)
Myanmar, negara yang kaya akan budaya dan sejarah, juga menawarkan keindahan alam yang luar biasa,…
Laos, negara yang terkenal dengan kekayaan alam dan keindahan alamnya, memiliki banyak tempat wisata yang…
Afrika Selatan selalu menjadi destinasi yang memikat hati para wisatawan dengan kekayaan alam dan budaya…
Afrika Selatan terkenal dengan keindahan alamnya yang memukau dan sejarah budaya yang kaya, salah satu…
Pretoria, ibu kota administratif Afrika Selatan, adalah sebuah kota yang kaya akan sejarah, budaya, dan…
Afrika Selatan dikenal dengan keindahan alamnya yang menakjubkan, mulai dari pantai yang indah hingga pegunungan…