Borong, Delegasi.com – “Kita harus melihat sebuah kegiatan itu secara komprehensif, tidak hanya dari satu aspek. Banyak sekali nilai yang bisa kita petik dari kegiatan Tour de Flores (TdF) sebagai event internasional. Sejak tanggal 14 Juli, mata dunia terarah ke sini. Kehadiran para pembalap internasional itu juga menaikan marketing dan promosi pariwisata kita.”
Demikian tanggapan DR.Marius A. Jelamu, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTT, terkait pandangan yang mempersoalkan pelaksanaan event balap sepeda kelas dunia itu, sesaat sebelum jumpa pers di Media Center Borong, Senin (17/7).
Beliau mengapresiasi beberapa pemikiran yang berbeda (kontra), sebagai buah pemikiran yang istimewa. Dia menegaskan tentang pentingnya evaluasi, pada setiap tahapan dan akhir kegiatan.
Ditambahkannya bahwa Nusa Tenggara Timur sebagai satu-satunya provinsi di Indonesia Timur yang menyelenggarakan event ini patut bersyukur. Menurutnya, kegiatan akbar seperti TdF adalah berkat yang besar bagi masyarakat Nusa Tenggara Timur, lebih khusus lagi bagi masyarakat di Flores. Karenanya, sikap ramah sebagai tuan rumah yang baik perlu dikedepankan.
Untuk diketahui, pembalap berkebangsaan Spanyol atas nama Edgar Nohales Nieto berhasil naik podium di urutan pertama pada etape yang dimulai dari Mbay itu. Posisi ke dua ditempati oleh Daniel Whitehouse asal Inggris. Untuk tempat ke tiga diraih oleh Samuel Volkers asal Australia.
Ada kesamaan jawaban ketiga juara dalam sesi konfrensi pers. Ketiganya menyebut etape berjarak 170,9 Kilometer itu sebagai etape terberat. Dengan jarak tempuh terjauh dalam enam etape, rute yang dilalui hari ini disebut sangat melelahkan. Tersisa 67 orang pembalap dari 71 orang peserta pada etape ketiga kegiatan sport tourisme itu.
Malam ini, seluruh peserta TdF 2017 dan rombongan dijamu panitia lokal di lokasi Pelabuhan Borong. Dalam jamuan malam tersebut ditampilkan juga berbagai atraksi dan seni budaya serta suguhan gerakan sejuta cangkir kopi.
Untuk etape kelima Hari Selasa besok, para pembalap akan memulai titik start dari Wae Reca, Borong menuju garis finish di Katedral, Ruteng. Dari jadwal panitia, diperkirakan rute sejauh 55,5 Kilometer itu akan ditempuh dalam waktu kurang lebih dua jam dan dua puluh menit. Jarak tersebut belum termasuk rute seremonial dalam wilayah Kota Borong, sepanjang 9,4 Kilometer.
Turut hadir dalam kegiatan tadi Bupati Manggarai Timur bersama ibu, Ketua DPRD Manggarai Timur bersama unsur Forkompinda lainnya, Sekretaris Daerah bersama seluruh pimpinan perangkat daerah lingkup Manggarai Timur, para sponsor, rekan-rekan media dan berjubel warga masyarakat Borong.// delegasi(hermen/ger)
Bayangkan rumah yang bukan sekadar tempat tinggal, tetapi sebuah karya seni fungsional. Rumah minimalis modern,…
Bayangkan rumah mungil yang nyaman, di mana setiap sudutnya dirancang dengan cermat untuk memaksimalkan ruang…
Bayangkan sebuah rumah, bersih, lapang, dan menenangkan. Bukan sekadar tren, desain minimalis didasarkan pada prinsip-prinsip…
Bayangkan rumah yang bukan hanya tempat tinggal, tetapi juga perwujudan harmoni antara manusia dan alam.…
Bayangkan sebuah hunian yang memadukan kesederhanaan minimalis dengan aura industri yang kokoh. Rumah minimalis dengan…
Rumah, tempat bernaung dan beristirahat, tak hanya sekadar bangunan. Ia adalah refleksi diri, sebuah ekosistem…