LARANTUK, DELEGASI.COM – Dalam situasi seperti ini, semua pihak diminta lebih tenang dan jangan membuat gaduh, supaya masyarakat tidak panik. Sehingga jangan berakibat pada terganggunya aktivitas perniagaan atau perekonomian warga,”demikian penegasan Kepala Desa Sagu, Taufik Nasrun dalam menanggapi surat Camat Kelubagolit, Lambertus Ulin Tokan, yang melarang warga Desa Sagu agar tidak boleh ke wilayah Kelubagolit, untuk sementara waktu, pasca 22 warga Sagu menolak lakukan Rapid Test Covid-19.
Bahkan, lebih jauh kepada Delegasi.Com, saat dimintai pendapatnya, Jumad, 05/06/2020, Malam, Taufik Nasrun menyatakan, pihaknya pun tak pernah melarang siapapun untuk datang ke Sagu. Apakah berjualan, belanja atau pun dalam urusan lainnya.
“Silahkan saja ke Sagu seperti biasa. Tak ada yang melarang.
Datang berjualan atau belanja seperti biasalah,”ujarnya, lagi.
Ia bahkan menyebutkan, kalau memang ada Covid-19 di Sagu, tentu sudah banyak warga yang meninggal.
Toh, buktinya hingga kini belum ada warga Sagu yang meninggal dunia akibat Covid-19 ini.
“Saya sendiri sudah bertemu Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Flotim, selaku Sekretaris Gugus Tugas (Satgas) Covid-19 Flotim, sekitar pukul.18.00 Wita, untuk membicarakan situasi di Desa Sagu, termasuk surat Camat Kelubagolit itu.
Jadi, Saya pikir masyarakat silahkan kemana saja dan berjualan dimana saja. Tak perlu ada larangan lagi,”sambungnya, serius.
Ia meminta agar semua pihak jangan menolak dan mengucilkan warga Sagu lagi.
Apalagi, sebelum surat Camat Kelubagolit beredar pun, warganya sudah mendapat penolakan dan dikucilkan.
Padahal, belum ada satu pun warga Sagu yang meninggal dunia karena Covid-19 hingga saat ini.
Lanjut Taufik Nasrun, pada Jumad, 05/06/2020 Siang, sejumlah pedagang ikan Sagu pun telah mendatangi Camat Adonara untuk sampaikan ihwal penolakan itu.
Taufik Nasrun pada kesempatan ini pun menegaskan lagi kalau pihaknya tak punya tendensi lain menolak Rapit Test itu.
Sebaliknya, pihak lain pun jangan membuat situasi makin gaduh, yang membuat warganya jadi panik.
Ia berharap, semua pihak bisa menahan diri dan lebih tenang menanggapi situasi di Desa Sagu.
Diberitakan, dalam rangka percepatan penanggulangan Covid-19 di wilayah Kelubagolit, serta berkenaan dengan penolakan 22 warga Sagu lakukan Rapid Test, Camat Kelubagolit Lambert Ulin Tokan, pada hari Jumad, 05/06/2020 mengeluarkan himbauan kepada Kepala Desa se Kelubagolit l, melalui posko Satgas Covid-19 di desa masing-masing supaya awasi setiap pedagang barang dan ikan dari Desa Sagu, agar tak berjualan di Pasar Lagaloe, Sukutokan.
Juga dilarang berkunjung Keluarga di wilayah Kelubagolit.
//delegasi (BBO)
Myanmar, negara yang kaya akan budaya dan sejarah, juga menawarkan keindahan alam yang luar biasa,…
Laos, negara yang terkenal dengan kekayaan alam dan keindahan alamnya, memiliki banyak tempat wisata yang…
Afrika Selatan selalu menjadi destinasi yang memikat hati para wisatawan dengan kekayaan alam dan budaya…
Afrika Selatan terkenal dengan keindahan alamnya yang memukau dan sejarah budaya yang kaya, salah satu…
Pretoria, ibu kota administratif Afrika Selatan, adalah sebuah kota yang kaya akan sejarah, budaya, dan…
Afrika Selatan dikenal dengan keindahan alamnya yang menakjubkan, mulai dari pantai yang indah hingga pegunungan…