LARANTUKA, DELEGASI.COM – Sebanyak
42 peserta yang batal magang ke Jepang dan Taiwan tiba di Larantuka, Jumat (1/9/2020) pagi.
Mereka disambut rasa haru dan isak tangis oleh orang tua mereka. Sebelumnya nasib mereka terkatung -katung selama ini di Bali.
Seperti disaksikan delegasi.com, nampak sekali terlihat perasaan senang, kesal, emosi, sedih dan penuh rasa haru para orang tua saat melihat anak-anaknya tiba,. Mereka berbaur jadi sath bersama para orang tua, saat mereka hendak bertemu dengan. Bupati Flotim, Anton Hadjondi Aula Setda Flotim.
Meskipun, pada saat itu tampak beberapa orang tua yang terlihat menahan amarah dan rasa kesalnya terhadap Pemda Flotim dan pihak LPK Dharma, sebagai penanggungjawab program ini.
Bahkan, ada yang terus meluapkan nada-nada protes dan rasa kecewanya saat bertemu Bupati Anton Hadjon itu.
“Memang, tentunya kami juga perlu berterima kasih dengan Pemda Flotim, yang bisa bawa pulang anak Kami. Tapi, selaku orang tua, Kami pantas kecewa. Sebab, apa yang diharapkan Kami saat anak-anak ikut program ini, ternyata gagal total. Malahan, anak-anak sjadi korban seperti ini,”ujar salah satu orang tua peserta program selamatkan orang muda, asal Desa Oe Sayang Adonara Tengah, yang ditemui usai diterima Bupati Anton Hadjon.
Menurutnya, dengan kembalinya anak-anak sudah sangat melegahkan.Terlepas dari proses hukum dan upaya ganti rugi yang sedang diperjuangkan.
“Kami berharap agar Pemda Flotim tetap bertanggungjawab selanjutnya,”sebut Anton Lamanepa, salah satu orang tua peserta magang dan kuliah sambil kerja, yang juga sudah laporkan RSN dan HH di Polres Flotim itu.
Sementara terkait berbagai tuntutan Forum Orang Tua, seperti ganti rugi, dan penghapusan utang di Bank, baik Anton Lamanepa dan beberapa orang tua peserta magang mengaku akan diserahkan kepada Forum Orang Tua.
“Yang pasti Pemda Flotim dan LPK Dharma harus ganti rugi dan hapus utang di Bank,”timpal Anton Lamanepa.
Usai pertemuan dengan Bupati Flotim, para peserta magang dan orang tua pun pulang ke kampungnya masing-masing.
Bupati Anton Hadjon dalam kesempatan itu sampaikan selamat datang dan tiba kembali bagi para peserta di Flores Timur.
“Pemda Flotim pada prinsipnya tetap terbuka untuk menunggu keputusan para orang tua.
Pulanglah dengan baik sampai di rumah yah,”ujarnya singkat.
Pertemuan dengan Bupati Anton Hadjon itu tanpa ada dialog.
Usai bertemu itu, orang tua dan anaknya pun langsung kembali ke rumahnya.
Sebagian orang tua dan anaknya, singgah di rumah Ruth Wungubelen untuk makan siang, lalu pulang menuju kampung halamannya.
Beberapa anak peserta program yang sempat diwawancara mengaku senang bisa pulang dan tiba dengan selamat.
“Iyah, Kami sudah legah bisa pulang ke orang tua.
Walaupun, Kami sangat kecewa karena gagal berangkat dan hidup susah selama ini di Bali,”ujar Benediktus dan beberapa temannya.
//delegasi (BBO)
Ruang tamu, jantung sebuah rumah, kini bertransformasi. Tren minimalis, didorong oleh penelitian psikologis tentang keterkaitan…
Bayangkan sebuah ruangan, tenang, seimbang, dan penuh ketenangan. Itulah keajaiban seni dinding minimalis. Lebih dari…
Ruang sempit bukan lagi penghalang bagi hunian yang nyaman dan estetis. Faktanya, ilmu desain interior…
Bayangkan rumah yang bukan sekadar tempat tinggal, tetapi sebuah karya seni fungsional. Rumah minimalis modern,…
Bayangkan rumah mungil yang nyaman, di mana setiap sudutnya dirancang dengan cermat untuk memaksimalkan ruang…
Bayangkan sebuah rumah, bersih, lapang, dan menenangkan. Bukan sekadar tren, desain minimalis didasarkan pada prinsip-prinsip…