Kupang, Delegasi.Com – Tim Kesenian NTT yang dikirim mengikuti Festival Seni ke Oslo, Norwegia menghabiskan dana Rp 1,7 miliar dari APBD Tahun 2019.
Hasil investigasi media ini menyebutkan, awalnya Tim Kesenian mengajukan proposal kepada Gubernur NTT sekitar Rp 3,2 milyar untuk mengikuti Festifal Seni Tari Internasional di Oslo, Norwegia. Namun dalam APBD Murni 2019, tidak ada alokasi anggaran untuk mengikuti event kesenian di luar negeri.
Agar Tim Kesenian NTT tersebut bisa mengikuti festifal tari di Oslo, Norwegia maka Badan Keuangan Daerah (BKD) NTT ‘menyulap’ dana itu dengan memangkas dan menggeser beberapa item anggaran APBD 2019.
Namun dari hasil ‘sulap’ tersebut hanya diperoleh anggaran sekitar Rp 1,7 milyar untuk mendanai tim kesenian tersebut.
Kepala BKD NTT, Zakarias Moruk yang dikonfirmasi wartawan usai Rapat Gabungan Komisi DPRD NTT, Rabu (3/7/2019) mengakui adanya penggunaan dana sekitar Rp 1,7 milyar untuk membiayai keberangkatan Tim Kesenian NTT ke Oslo, Norwegia. Menurutnya anggaran itu berada pada Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) NTT.
“Itu kegiatan di Dinas Parekraf NTT. Kegiatannya disana dalam rangka pengembangan pariwisata dan kesenian di Oslo. Artinya ada kepentingan yang mendesak untuk pengembangan kerjasama kesenian ke Oslo,” ujarnya.
Moruk membantah jika anggaran Rp 1,7 M untuk kegiatan di Oslo, Norwegia merupakan hasil copot sana-sini secara sepihak alias ‘sulap’ dari BKD NTT.
“Kami tidak asal copot sana copot sini tapi kami panggil Dinas Parekraf, ini ada kegiatan dan kebutuhan, bagaimana? Apakah kita tambah atau kita rasionalisasi? Prinsipnya itu dilakukan karena ada kepentingan ke Oslo,” jelasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Fraksi Partai Demokrat (FPD) DPRD NTT mempertanyakan asal anggaran yang digunakan untuk membiayai keikutsertaan Tim Kesenian NTT dalam festifal tari internasional di Oslo, Norwegia akhir Juni lalu. Menurut FPD, tidak ada alokasi anggaran dalam APBD NTT TA 2019 untuk membiayai keikutsertaan Tim Kesenian tersebut.
Pertanyaan itu dikemukakan beberapa angggota Fraksi Partai Demokrat DPRD NTT dalam diskusi terbatas di ruang Fraksi Partai Demokrat, Senin (1/7/2019).
Hadir dalam diskusi tersebut, Ketua Fraksi Partai Demokrat, Winton Rondo, anggota DPRD NTT, Ardy Kalelena, Gabriel Suku Kotan, Leonardus Lelo, dan Reni Marlina Un.
“Setahu saya tidak ada anggaran di Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) NTT untuk memberangkatkan Tim Kesenian ke Luar Negeri termasuk ke Oslo, Norwegia,” ungkap Leonardus Lelo yang juga anggota Komisi II DPRD NTT yang membidangi pariwisata.
Menurut Lelo, jika ada pembahasan di Komisi II, pihaknya sebagai anggota komisi akan dilibatkan. “Saya tidak pernah ikut bahas, tanyakan saja ke Pak Yucun,” ujarnya.
Hal senada juga dikatakan Ardi Kalelena yang juga anggota Komisi II DPRD NTT, Ardi Kalelena. “Kami tidak pernah bahas kunjungan tim kesenian ke Luar Negeri,” ujarnya.
Dalam diskusi terbatas itu, anggota Fraksi Demokrat DPRD NTT, Gabriel Suku Kotan juga mempertanyakan keikutsertaan Ketua Komisi II DPRD NTT, Yucun Lepa dalam Tim Kesenian NTT ke Oslo, Norwegia.
“Saya sebagai anggota Komisi I DPRD NTT tidak pernah membahas anggaran untuk kunjungan anggota DPRD NTT ke luar negeri, termasuk ke Norwegia. Kalau ada kunjungan anggota DPRD NTT ke Luar Negeri, darimana anggarannya? Jika Ketua Komisi II berangkat ke Oslo, diduga ada gratifikasi,” ujar Kotan.
//delegasi(hermen)
Myanmar, negara yang kaya akan budaya dan sejarah, juga menawarkan keindahan alam yang luar biasa,…
Laos, negara yang terkenal dengan kekayaan alam dan keindahan alamnya, memiliki banyak tempat wisata yang…
Afrika Selatan selalu menjadi destinasi yang memikat hati para wisatawan dengan kekayaan alam dan budaya…
Afrika Selatan terkenal dengan keindahan alamnya yang memukau dan sejarah budaya yang kaya, salah satu…
Pretoria, ibu kota administratif Afrika Selatan, adalah sebuah kota yang kaya akan sejarah, budaya, dan…
Afrika Selatan dikenal dengan keindahan alamnya yang menakjubkan, mulai dari pantai yang indah hingga pegunungan…