Ekbis  

Tim Monev Kunjungi Sejumlah Desa Sasaran Program TEKAD di Kabupaten Ngada

Avatar photo
Salah satu sasaran Program TEKAD adalah pemberdayaan Masyarakat Nelayan. Tampak warga Nelayan di Kecamatan Golewa Selatan//Foto: Delegasi.com( Laurensius Vianey Gay)

BAJAWA, DELEGASI.COM – Tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) Program Tranformasi Ekonomi Desa Terpadu(TEKAD) Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Nusa Tenggara Timur meninjau beberapa desa di Kabupaten Ngada yang menjadi sasaran darai program tersebut, sejak 16 hingga 18 Desember 2021.

Kunjungan Tim Monev didampingi Kepala Bidang (Kabid) Usaha Ekonomi Desa/Kelurahan (UED/K) Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa/Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PMD/P3A) Kabupaten Ngada

Ditanya tentang progres kesiapan Tim TEKAD di Kabupaten Ngada, Kabid Agus menjelaskan bahwa untuk saat ini masih dilakukan persiapan-persiapan.

“Sejauh ini kita masih melakukan persiapan, baik penguatan kapasitas Tim TEKAD melalui bimbingan dan pelatihan, maupun mempersiapkan masyarakat dengan melakukan pendataan potensi yang ada di desa masing-masing,” jelasnya.

Baca Juga:

Program TEKAD Hadir Guna Menggali Potensi Desa Melalui Pemetaan Sumber Ekonomi

Tim TEKAD Ngada Gelar Rakor dan Evaluasi Perencanaan Partisipatif Pembangunan Ekonomi Kampung

Di Kecamatan Golewa Selatan, Tim Monev mengunjungi dua (2) sasaran Program TEKAD, yakni yakni Desa Weri 1 dan Weri 3. Khusus di dua desa ini Tim Monev DPMD ingin melihat langsung potensi pariwisata dan peluang budidaya ikan air tawar yang bisa dikembangkan.

Di Desa Were 1, ada potensi pariwisata yang sangat bagus dengan adanya air terjun Padhawatu yang sangat indah dan cukup menantang adrenalin pengunjungnya.

Untuk bisa menjangkau air terjun Padhawatu, kita harus menuruni sekian ratus anak tangga yang sedang dikerjakan oleh masyarakat desa.

“Tangga menuju air terjun ini kita kerjakan dengan dana bantuan dari Kementerian Desa sebesar Rp524.538.000. Masyarakat Desa Were 1 sendiri yang mengerjakan ini,” terang Mikhae Bhara, Kepala Desa Were 1.

Nantinya, sambung Kades Mikhael, kita akan keruk tanah yang ada di kolam tempat air terjun itu bermuara, sehingga bisa dimanfaatkan oleh pengunjung untuk mandi. Sedangkan di sekitar kolam air terjun akan dijadikan spot-spot foto dan tempat duduk menikmati keindahan air terjun.

Di Desa Were 3, Tim Monev meninjau lokasi nelayan ikan tangkap dan budidaya ikan air tawar yang dikembangkan oleh warga.

Kades Were 3, Asterius Kaju, menyampaikan bahwa Desa Were 3 sebetulnya memiliki banyak potensi, baik pertanian, pariwisata, maupun budidaya ikan air tawar.

“Kita di sini sebetulnya punya banyak potensi yang bisa dikembangkan. Hanya saja, memang butuh suport dari berbagai pihak agar masyarakat bisa bergerak,” ucap Kades Aster.

Salah satu Tim Monev dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTT, Yohanis Pandie, S.Pi, mengungkapkan bahwa Desa Weri 1 dan Weri 3 memiliki peluang yang bagus untuk budidaya ikan air tawar, karena ketersediaan air cukup melimpah.

“Kita akan usahakan untuk berkolaborasi dengan teman-teman semua untuk mengupayakan pengembangan budidaya ikan air tawar di sini. Saya dari bidang pengolahan, di Dinas Perikanan ada juga bidang budidaya, juga bidang tangkap, nanti kita kordinasi kolaborasi,” ujar Yohanes.

Yohanes Don Bosko, SE, Kepala Seksi Pemberdayaan Adat dan Pengembangan Sosial Budaya Dinas PMD Provinsi NTT, menyampaikan bahwa DPMD Provinsi sifatnya koordinasi, sedangkan pelaksana teknis di lapangan adalah para fasilitator program.

Selain mengunjungi dua desa di Kecamatan Golewa, Tim Monev juga mengunjungi beberapa desa di Kecamatan Riung Barat dan kecamatan Riung.   Di dua wilayah itu Tim Monev meninjau beberapa desa yang berpotensi untuk pemeliharaan ikan.

//delegasi(Hermen Jawa)

Komentar ANDA?