Tim SAR Akhirnya Temukan Korban Tenggelam di Waibalun Flores Timur

Avatar photo
Korban tenggelam di Larantuka, Flores Timur/ Jenazah Marianus Tamo Ama saat ditemukan Tim SAR Maumere, Sabtu 31 Desember 2022.- Jenazah Marianus Tamo Ama, korban tenggelam di Waibalun, Flores Timur ditemukan tak bernyawa. Sabtu 31 Desember 2022. //Foto: Pos Kupang

DELEGASI.COM, LARANTUKA – Marianus Tamo Ama (37), korban tenggelam di perairan Waibalun, Kecamatan Larantuka, Kabupaten Flores Timur ditemukan tak bernyawa oleh Tim SAR Maumere, Sabtu 31 Desember 2022.

BACA JUGA : Korban Hilang Terseret Arus, Tim SAR Gabungan Masih Melakukan Upaya Pencarian

Korban ditemukan sekitar pukul 09.30 Wita setelah upaya pencarian dilakukan selama tiga hari oleh penyelam gabungan SAR Maumere dan sejumlah relawan Flores Timur serta dibantu oleh warga setempat.

Jenazah korban kemudian dievakuasi personil SAR Maumere menuju Pantai Waibalun dan langsung dibawa ke RSUD dr Hendrikus Fernandez Larantuka untuk dimandikan.

Tim SAR Gabungan saat melakukan pencarian korban hilang di laut, Melkior Tamu Ama, (35) hingga Jumat, 30/12/2022, Sore. Korban belum ditemukan hingga pencarian kedua. (WAR/Delegasi.Com)

“Sudah ketemu. Korban dibawa ke rumah sakit dulu baru diantar ke rumah duka,” kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Flotim, Avelina Manggota Hallan di lokasi, dilansir Pos Kupang

Kemarin, Tim SAR gabungan sempat kewalahan menemukan jasad korban lantaran terhambat cuaca buruk.

Angin kencang, guyuran ombak, serta gelombang tinggi mengurungkan tekad penyelam untuk turun ke dasar laut.

“Hari ini penyelam berhasil temukan korban tenggelam itu. Memang kemarin kita sempat kesulitan karena faktor cuaca. Proses pencarian juga terpaksa dihentikan tepat pukul 17.00 karena itu sesuai standar SOP,” ujar Resque SAR Maumere, Bayu Dita Setiadi

Sementara tetangga korban yang tak sempat memberikan nama, mengatakan korban memiliki istri bernama Eti Koten. Pasutri ini dikaruniai dua anak namun usianya masih kecil.

“Yang sulung itu SD. Kemarin sempat ikut bapaknya bawa perahu dari Lawerang,” jelasnya.

Kepergian Marianus Tamo Ama atau akrab disapa Melky meninggalkan duka mendalam. Sosok penafkah asli Sumba ini meregang nyawa usai lompat dari perahu mesin 3 GT yang sempat macet.

Menurut Kalis Maran (52), saksi yang saat itu bersama korban dan dua anaknya yang masih SD, mengatakan korban tiba-tiba melompat untuk mengambil seutas tali jangkar di hari Kamis 29 Desember 2022 sekitar pukul 19.00 Wita.

Padahal, sebutnya, korban kurang mahir berenang kemudian kondisi gelombang saat itu cukup tinggi.

Ia sempat mendengar korban berteriak namun kondisi malam gelap ditambah dilema karena hawatir dua anak korban ikut lompat.

“Dia (korban) teriak bilang om Kalis saya bagaimana ini ? Saya jawab lihat apa yang ada disitu pegang dulu. Saya takut karena anak dan ponakannya ada di dalam, jangan sampai mereka juga lompat nanti bahaya lagi,” jelasnya.

Kalis yang panik lantas berteriak meminta tolong mengingat jarak perahu dengan pemukiman sekira 70 meter. Warga sudah berusaha mencarinya namun tak kunjung ketemu.

//delegasi (*)

Komentar ANDA?