KUPANG,DELEGASI.COM–Komunitas Peace Maker (KOMPAK) Kupang mengunjungi Desa Tunbaun, Kecamatan Amarasi Barat, Kabupaten Kupang. Rabu (9/6/21).
Kunjungan tersebut untuk melakukan kegiatan psikososial anak di wilayah itu pascabencana seroja pada April 2021 yang lalu.
Hal ini tentu perlu menjadi perhatian khusus mengingat tumbuh kembang anak sangat tergantung pada mental yang mereka miliki dan ketika mental mereka jatuh maka tumbuh kembang akan berjalan dengan tidak normal.
Untuk itu, pemulihan mental jadi salah satu hal yang perlu dilakukan untuk anak-anak yang menjadi korban bencana alam.
Beberapa daerah di provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dihantam bencana alam banjir bandang dan longsor sehingga menyebabkan ratusan korban jiwa dan warga wilayah terpaksa harus diungsikan.
Salah satu yang paling merasa tertekan adalah anak-anak.
Anak-anak menjadi perhatian saat terjadinya bencana alam karena mereka cenderung mengingat masih rapuh dan bisa mengalami kejatuhan mental usai terjadinya bencana alam.
Yovan Fernandez, Fasilitator Lapangan Kompak kepada awak media mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan psikososial anak yang ada di desa Tunbaun, agar tetap berfungsi optimal pada saat mengalami krisis dalam situasi bencana, dan juga membantu anak untuk trauma healing dan beban emosinya anak di desa itu .
Kata dia, selain psikologi sosial ada juga kegiatan pengungkapan bagi anak-anak setempat yang belum bisa membaca dan menulis, itu untuk anak-anak usia 1-3 tahun
“Kegiatan psikologi sosial sejak tanggal 2 sampai 25 Juni 2021. setiap hari Rabu dan Jumat di laksanakan di Gereja Betania Nevo,” katanya
Selvia Sumnafiu Siswa SMP 3 Amarasi Barat yang merupakan salah satu anak di Desa Tunbaun yang mengikuti Psikologi Sosial menyampaikan terima kasih kepada Kominitas Peace Maker Kupang yang sudah mengunjungi mereka dan memberikan psikologi sosial bagi mereka.
“Karena ini sangat menyenangkan bagi saya dan teman-teman. Semoga suatu saat kami bisa menjadi seperti kakak-kakak dari Komunitas Peace Maker yang melakukan hal-hal positif dan berbagi dengan orang lain,”ucapnya
Ia juga mendokan agar Komunitas Peace Maker tetap melakukan hal-hal baik dan berkembang dengan baik agar berguna bagi banyak orang
Elma Hekneno guru pendamping merasa sangat senang dengan kehadiran Komunitas Peace Maker Kupang (Kompak).
“Karena ini sangat membantu menjelaskan mental anak-anak dan juga sangat membantu memberikan pelajaran untuk anak-anak tentang apa yang harus dilakukan ketika terjadi bencana,”ujarnya
Elma Hekneno berharap agar Komunitas Peace Kupang tarus melakukan kegiatan-kegiatan seperti itu untuk membantu pemulihan mental anak-anak.
“Agara dapat mereka praktekan di kehidupan sehari-hari dan ketika terjadi lagi bencana materi -materi yang di bagikan teman-teman Kompak bisa membantu mereka untuk pemulihan mental anak-anak,”harapnya
Elma juga berpesan Komunitas Peace Maker (KOMPAK) Kupang tetap semangat berbagi dengan orang lain dan tetaplah melakukan kegitan-kegitan yang positif.
“Dan kepada seluruh kaum muda dan komunitas-komunitas berada, tetap menggunakan talenta yang diberikan Tuhan,”ujarnya
//www.delegasi.com (*/ST)
Bayangkan rumah yang bukan sekadar tempat tinggal, tetapi sebuah karya seni fungsional. Rumah minimalis modern,…
Bayangkan rumah mungil yang nyaman, di mana setiap sudutnya dirancang dengan cermat untuk memaksimalkan ruang…
Bayangkan sebuah rumah, bersih, lapang, dan menenangkan. Bukan sekadar tren, desain minimalis didasarkan pada prinsip-prinsip…
Bayangkan rumah yang bukan hanya tempat tinggal, tetapi juga perwujudan harmoni antara manusia dan alam.…
Bayangkan sebuah hunian yang memadukan kesederhanaan minimalis dengan aura industri yang kokoh. Rumah minimalis dengan…
Rumah, tempat bernaung dan beristirahat, tak hanya sekadar bangunan. Ia adalah refleksi diri, sebuah ekosistem…