JAKARTA, DELEGASI.COM – Deklarator Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Anton Permana ditangkap polisi karena mengunggah istilah”Negara Kepolisian Republik Indonesia” sebagai kepanjangan NKRI.
Anton dijerat kasus berita hoaks dan ujaran kebencian setelah mengunggah beberapa konten kritis soal Omnibus Law Cipta Kerja.
“NKRI jadi Negara Kepolisian Republik Indonesia. Juga ada disahkan UU Ciptaker bukti negara telah dijajah,” kata Kadiv Humas Polro Irjen Argo Yuwono dalam jumpa pers di Mabes Polri, Kamis (15/10).
Anton juga mengunggah konten soal multifungsi Polri lebih bahaya dari dwifungsi ABRI. Lalu, ia disebut menyatakan negara tak mampu melindungi rakyat karena Omnibus Law Cipta Kerja. Ia menyebut ada VOC gaya baru.
Polisi menyita sejumlah barang milik Anton dan mengklaimnya sebagai barang bukti. Beberapa di antaranya adalah flashdisk, HP, laptop, dan tangkapan layar konten unggahan Anton.
“Yang bersangkutan pasal 28 ayat (2), 45A ayat (2) UU ITE pasal 14 ayat (1) dan (2) dan pasal 15 UU Nomor 1 tahun 1946 dan 207 KUHP,” ujar Argo.
Selain Anton, dua tokoh KAMI lain juga ditangkap polisi dengan tuduhan menyebabkan aksi unjuk rasa berujung ricuh. Mereka adalah Jumhur Hidayat dan Syahganda Nainggolan.
Ketiganya telah ditetapkan sebagai tersangka ujaran kebencian dan berita hoaks. Mereka pun telah ditahan di Mabes Polri, Jakarta.
//delegasi(cnn)
Bayangkan rumah yang bukan sekadar tempat tinggal, tetapi sebuah karya seni fungsional. Rumah minimalis modern,…
Bayangkan rumah mungil yang nyaman, di mana setiap sudutnya dirancang dengan cermat untuk memaksimalkan ruang…
Bayangkan sebuah rumah, bersih, lapang, dan menenangkan. Bukan sekadar tren, desain minimalis didasarkan pada prinsip-prinsip…
Bayangkan rumah yang bukan hanya tempat tinggal, tetapi juga perwujudan harmoni antara manusia dan alam.…
Bayangkan sebuah hunian yang memadukan kesederhanaan minimalis dengan aura industri yang kokoh. Rumah minimalis dengan…
Rumah, tempat bernaung dan beristirahat, tak hanya sekadar bangunan. Ia adalah refleksi diri, sebuah ekosistem…