ADONARA-DELEGASI.COM– Ucapan duka tak terbendung, mengalir deras memenuhi jagad rumah duka, Pahlawan Frans Lebu Raya, Watoone-Adonara, Rabu, 22/12/2021.
Sejak Pagi, saat pantauan langsung Delegasi. Com, telah berpajang indah, ucapan duka dalam bentuk krans-krans bunga berukuran besar, mengapit pusara, tempat Pahlawan Frans Lebu Raya dibaringkan.
Ada, ucapan duka dari Ibu Megawati Soekarnoputri, Bapak Joko Widodo dan Keluarga, Ibu Puan Maharani dan Bapak Hasto Kristiyanto.
Kemudian, ucapan duka dari Bapak Viktor Bung Tilu Laiskodat, serta masih banyak sekali ucapan duka yang datang, berderet-deret.
Sangat mengharukan.
Tetapi, yang kian mengharukan, adalah serbuan ribuan pelayat yang tiba menyampaikan ucapan dukanya.
Ada juga sahabat seperjuangan, seperti mantan Sekda Flotim, Antonius Tonce Matutina dan Ibu, Mantan Wakil Bupati Valens Tukan.
Juga tokoh pewaris Kerajaan Larantuka, Don Martinus, bersama sesepuh Adonara lainnya.
Dibagian lainnya, sahabat seperjuangan di PDI Perjuangan NTT, seperti Ketua DPD PDIP NTT saat ini, Ibu Emilia Nomleni, Wakil Ketua Viktor Mado Watun, Sekretaris DPD PDIP NTT, Yunus Takandewa, tetap setia, sejak dari Kupang, Selasa, 21/12/2021.
Juga, Sekda Propinsi NTT, Ir. Ben Polomahing, yang tak kuasa menahan rasa sedih, sehingga selalu terbata-bata, setiap kali bicara menyampaikan ucapan duka mewakili Gubernur NTT, dan keluarga besar Pemprop NTT.
Ia ditemani sejumlah pejabat Pemprop NTT, seperti Siprianus Kelen, Linus Lusi Making, Petrus Kerong, yang ikut hadiri pemakaman.
Sedangkan, Bupati Flotim Anton Hadjon, Wakil Bupati Agus Boli, turun lengkap dengan jajaran Forkompimda Flotim.
Ada Dandim 1624/Flotim, Letkol Czi. Imanda Setyawan,S.T.,M.I.P., Kapolres Flotim, AKBP. I Gusti Putu Suka Arsa,S.I.K, Ketua Pengadilan Larantuka, David Porajouw, S.H.,M.H, dan Kajari Flotim yang diwakili Kasi Intel Taufik Tjajuddin,S.H.
Serta Sekda Flotim, Paulus Igo Geroda dan pejabat Pemkab.
Juga, ada Ketua DPRD Flotim, Robertus Rebon Kreta.
Tampak pula, Wakil Bupati Terpilih, Erick Rede, yang datang bersama Politisi PDIP, mantan Anggota DPRD Ende 3 periode, Yustinus Sani.
Halaman pelataran Rumah kediaman Almahrum Frans Lebu Raya, penuh sesak dengan ribuan pelayat dari ujung ke ujung, sejak Pagi.
4 ribu kursi yang disiapkan pun kurang, sehingga banyak pelayat terpaksa cari tempat duduk yang aman, bahkan ada yang rela berdiri saja.
Prosesi pemakaman secara militer itu, resmi dimulai pukul 14.00 Wita, hingga selesai tepat pukul 16.00 Wita, yang ditutup dengan tembakan salvo tim regu tembak dari Kodim 1624/Flotim.
Sekda NTT, Ben Polomahing, mewakili Gubernur NTT, Viktor Laiskodat, memimpin langsung sebagai Inspektur upacara pemakaman.
Isak tangis histeris keluarga duka, juga pelayat, sepanjang prosesi hingga peti jenasah diturunkan ke liang lahat.
Sekda Ben Polomahing, bahkan tak kuasa menahan rasa dukanya, ketika membacakan sambutan Gubernur NTT, Viktor Laiskodat.
Sempat menahan napas beberapa kali, dan tak bisa lagi berkata-kata.
Bahkan, Ben Polomahing, dengan terbata-bata, Pemprop NTT menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada Almahrum, atas segala hal yang kurang berkenaan selama ini, yang dilakukan.
“Segala hal yang baik yang telah diletakan Beliau, tak dibalas dengan kebaikan.
Ama Frans Lebu Raya, tak ada yang perlu dimaafkan darimu, sebab Ama telah melakukan segala hal, itu yang terbaik bagi NTT, bukan untuk dirimu.
Ama telah mendedikasikan seluruh hidupmu untuk NTT dan kesejahteraan Rakyat.
Kami meminta maaf kepadamu, jikalau ada hal yang kurang berkenaan yang telah dilakukan selama ini kepadamu.
Bintang Jasa Utama, yang diberikan kepadamu, adalah bukti bahwa Ama layak jadi Pahlawan NTT, Indonesia.
Kami menghormati keputusan dari Keluarga untuk dimakamkan di Watoone, padahal Taman Makam Pahlawan (TMP) Dharmaloka, Kupang, adalah tempatnya yang telah disiapkan Negara,”ujar Ben Polomahing, terbata-bata.
Selamat Jalan Ama Frans Lebu Raya, Pahlawan kebanggaan NTT untuk Indonesia. Amin.
(Delegasi.Com/BBO)