Yogyakarta, Delegasi.com– Rektor Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Henry Feriadi menjelaskan muasal memuat baliho dengan potret mahasiswi berjilbab. Forum Umat Islam (FUI) menggambarkan dinamika di kampus. Mahasiswa muslim di UKDW, kata Henry, berjumlah tujuh persen dari total mahasiswa yang berjumlah sebanyak 3800.
UKDW merupakan universitas yang didirikan tahun 1985. Kampus tersebut merupakan pengembangan dari Sekolah Tinggi Theologia Duta Wacana yang berdiri sejak 31 Oktober 1962.
Selain fakultas teologi, universitas yang berada sekitar dua kilometer dari Tugu itu memiliki fakultas teknologi informasi, arsitektur, bisnis, bioteknologi, kedokteran dan pendidikan bahasa Inggris.
Saat ini, pihak kampus telah menurunkan baliho dengan potret mahasiswi berjilbab di lokasi kampus dan di beberapa titik yang tersebar di Yogyakarta. Baliho ini baru dipasang dan disebar sekitar satu bulan.
FUI Yogyakarta pertama kali mendatangi pihak UKDW dan meminta penurunan baliho pada Rabu (7/12) pukul 09.00 WIB. Menurut Henry, FUI beralasan jilbab sebagai representasi simbol Islam.
Pada hari yang sama sekitar pukul 12.15 WIB, sebanyak enam orang dari FUI Yogyakarta kembali datang ke kampus. Mereka memberikan waktu kepada pihak UKDW untuk menurunkan baliho hingga Kamis sore.
Sementara itu, Kepala Divisi Humas FUI DIY, M Fuad Andreago, menyatakan permintaan pencopotan mahasiswi berjilbab ini merupakan keluhan dari masyarakat muslim dan ormas Islam.
“Kami keberatan muslimah untuk iklan universitas Kristen,” tegas Fuad.
Meski merasa mendapatkan ancaman, UKDW tak akan menyelesaikan persoalan ini ke jalur hukum. Alasannya, mereka ingin menciptakan suasana yang damai.
Sementara itu Kepala Departemen Advokasi LBH Yogyakarta Yogi Zul Fadhli menyayangkan berbagai peristiwa kekerasan yang dilakukan kaum intoleran tanpa tindak lanjut ke ranah hukum.
“Banyak yang berhenti diproses secara hukum, padahal banyak tindakan yang nampak jelas dan memiliki bukti,” kata Yogi.//delegasi(CNN)