Vatikan, Delegasi.Com–Tahta Suci Vatikan membantah kabar di media sosial (Medsos) bahwa Paus Fransiskus meminta 10 juta kali doa Seorang Maria karena sedang menderita sakit, yang dikirim lengkap dengan foto Paus Fransiskus sedang jatuh.
Hal ini disampaikan Anggota Dewan Penasehat Kepausan, Padre Markus Solo Kewuta, SVD melalui pesan WhatsApp- nya kepada Delegasi.Com, Rabu (2/10).
Padre Marco, demikian ia biasa disapa mengatakan, Sri Paus saat ini sedang berada di Vatikan dan dalam kondisi sehat menjalankan berbagai kegiatannya seperti biasa. Tidak ada masalah sedikitpun.
“Rabu pagi, saya baru kembali dari airport Roma, menjemput murid baru saya dari Jakarta. Setelah membawanya ke penginapan, Saya kembali masuk ke Vatikan untuk parkir, lalu ke kantor. Kemudian beraudensi umum setiap hari Rabu pagi dengan Paus Fransiskus, jika sedang berada di Vatikan,” terang Padre Marco.
Ia menyampaikan, semuanya berjalan dengan baik. Tanpa ada masalah. Umat dan Turis membludak. Bahkan, dikabarkan Menteri Agama Indonesia dan rombongan juga hadir.
Lebih lanjut Padre Marco menjelaskan, sekitar pukul 12.00 Siang waktu Vatikan, dirinya melewati depan Rumah Paus, namun beliau belum masuk karena masih berada di lapangan Santo Petrus.
“Saat melintasi di tikungan menuju parkiran, samping Basilika Santo Petrus (Wilayah dalam Vatikan), saya disetop serdadu Vatikan, dan harus menanti di dalam mobil karena Sri Paus mau lewat. Selang dua menit, Beliau lewat di atas Papamobil di depan saya, berlari pelan dan dikawal masuk ke rumah Beliau. Seperti biasa, Beliau melambai ramah. Sehat segar bugar,” ceritera Padre Marco.
Menjawab pertanyaan tentang ada foto Paus jatuh dan permintaan doa, anggota Dewan Penasehat Kepausan yang menangani Dialog Antar Umat Beragama asal Indonesia ini pun mengklarifikasinya.
“Saya tidak tahu, mulanya dari siapa? Jelas ada orang yang suka mengarang berita. Lalu, semua orang langsung manggut percaya berita tanpa klarifikasi,” tandas Padre Marco.
Menurutnya, ada beberapa peristiwa benar yang dialami Paus Fransiskus, namun tak ada kaitannya dengan berita yang beredar di medsos tersebut. Peristiwa atau kejadian itu antara lain, Pertama, benar, Paus Fransiskus pernah tergelincir dan jatuh saat sedang mengukupi altar pada awal perayaan Misa dalam rangka Hari Orang Muda Sedunia di Polandia, tahun 2016. Tiga tahun lalu (saat ini tahun 2019), beliau tergelincir karena salah injak. Namun, beliau langsung bangun kembali dan perayaan misa berjalan lancar tanpa hambatan sampai selesai. Tidak ada masalah apa-apa. Foto-foto dan video jatuhnya Paus berada di internet sejak tiga tahun lalu. Tapi herannya kok tiba-tiba muncul marak lagi. Apa maksudnya?
Kedua, benar, bahwa Paus Fransiskus hanya punya satu paru-paru. Ini bukan hal baru. Bukan rahasia. Pada waktu berumur 21 tahun (Artinya pada tahun 1957, karena beliau lahir tahun 1936), beliau mengalami gangguan paru-paru di Buones Aires, Argentina, sehingga satu bagian paru-parunya harus diangkat. Sejak berumur 21 tahun, hingga 83 tahun saat ini, (dari tahun 1957 hingga 2019), yakni sudah 62 tahun, beliau hidup hanya dengan satu paru-paru. Tetapi tidak pernah menjadi masalah sedikitpun. Kesehatannya selalu baik sehingga bisa sampai menjadi Paus. Kalau bermasalah, tentu saja tidak akan mendapat banyak pangkat dan tugas. Dengan umur di atas 80-an saja, beliau masih bekerja sangat optimal dengan hanya mengandalkan satu paru-paru. Tidak ada bedanya dengan orang yang berparu-paru lengkap.
Ketiga, apakah berdoa Salam Maria memohon penyembuhan harus memakai ukuran jumlah tertentu? Di dalam surat itu ditulis, diminta 10 juta doa Salam Maria supaya Paus sembuh. Wow. “Memangnya, Tuhan agama mana itu yang butuh doa dengan angka-angka dan syarat-syarat seperti itu? Pendasaran Biblis atau Teologisnya di mana?,”kritiknya.
Ia sendiri bahkan tidak pernah tahu dan dengar tentang itu, karena memang tidak ada. Dirinya bahkan meminta agar umat Katolik tidak boleh percaya akan berbagai surat berantai berbau mitis magis, dimana ada ketentuan jumlah doa supaya Tuhan mengabulkan, dan lain sebagainya.
Keempat; setiap kali berada di depan publik, Paus Fransiskus selalu meminta doa. Pertama kali beliau meminta doa dari umat adalah ketika menampakkan diri pertama kali pada 13 Maret 2013 dari Balkon Basilika Santo Petrus, sesaat setelah terpilih menjadi Paus. Awal-awal terasa aneh karena Paus meminta doa dari umatnya.
“Karena Paus-Paus sebelumnya hampir tidak pernah menyampaikan hal itu ke publik,”kata Padre Marco.
Tetapi, setelah beberapa saat, dunia sudah merasa biasa dan paham akan permintaan Paus Fransiskus itu. Yang jelas, permintaan Paus Fransiskus itu bukan terutama untuk kesembuhan beliau, tetapi karena doa untuk orang beriman adalah kebutuhan yang sangat penting dalam hidup.
“Paus juga butuh doa. Seperti semua orang juga butuh doa dari beliau dan orang lain,”ujar Padre Marco.
Diakhir tulisannya, Padre Marco berharap, klarifikasi ini sebagai jawaban pamungkas bagi banyak pihak yang selalu bertanya tentang kabar yang beredar di medsos tersebut. Salam.(Delegasi.Com/BBO)
Rumah minimalis, dengan kesederhanaannya yang elegan, kini semakin dipercantik dengan sentuhan desain geometris. Bentuk-bentuk geometris,…
Bayangkan sebuah rumah yang dihiasi pintu minimalis, bukan sekadar pembatas ruangan, tetapi sebuah karya seni…
Bayangkan rumah yang tenang, harmonis, dan memancarkan kedamaian. Itulah esensi dekorasi rumah minimalis ala Jepang,…
Rumah minimalis, lebih dari sekadar tren, merupakan refleksi dari kebutuhan manusia modern akan efisiensi dan…
Ruang tamu, jantung sebuah rumah, kini bertransformasi. Tren minimalis, didorong oleh penelitian psikologis tentang keterkaitan…
Bayangkan sebuah ruangan, tenang, seimbang, dan penuh ketenangan. Itulah keajaiban seni dinding minimalis. Lebih dari…