“Saat dengan organisasi manapun saya selalu mengatakan, proses itu nomor 2 nomor 3, tetapi yang paling terpenting itu output dan outcomenya, output itu karena kita bekerja. Jangan hanya bilang sudah dikerjakan ini dan itu, tetapi fokus kerja agar rakyat bisa menikmati hasilnya, itu menjadi fokus utamanya,” Josef Nae Soi
KUPANG, DELEGASI.COM – Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur, Josef Nae Soi meminta Palang Merah Indonesia (PMI) NTT harus bisa memiliki output dan outcome dari setiap program atau kegiatan yang dibuat. Sinkronisasikanbersama Pemprov NTT dan kerja sama dengan stakeholder.
“Teknisnya kita Penguatan Kelembagaan dan lain-lain dan buat saya, yang terpenting itu output nya dan outcomenya. Contoh kongkritnya saja begitu ada kejadian bencana banjir atau apapun itu pasukan PMI sudah harus bergegas menuju titik bencana, itu yang paling penting”. Tegas Nae Soi saat Menerima Ketua PMI Provinsi NTT, Drs. Guido Fulberthus, M.Si, Saat diskusi terkait Pelaksanaan Kegiatan Musyawarah Provinsi IX PMI NTT tanggal 22-24 November 2021 di Ruang kerja Wakil Gubernur NTT, Jumat (19/11/2021).
“Saat dengan organisasi manapun saya selalu mengatakan, proses itu nomor 2 nomor 3, tetapi yang paling terpenting itu output dan outcomenya, output itu karena kita bekerja. Jangan hanya bilang sudah dikerjakan ini dan itu, tetapi fokus kerja agar rakyat bisa menikmati hasilnya, itu menjadi fokus utamanya,” ujarnya.
Baca Juga:
Bakal Terjadi Cuaca Ekstrim di NTT, 10 Kabupaten Diminta Waspada
“Contoh kita Pemerintah Provinsi kita bikin jalan, jalan sudah bagus tetapi kalau dikiri kanan masih melarat ? ya yang menikmati fasilitas itu hanya orang-orang pengusaha saja tapi rakyatnya tidak. makanya Pemerintah harus bisa menjamin masyarakat disekitar jalan itu agar bisa menikmati lalulintas ini, dengan menjual makanan kecil, UMKM, menjual hasil bumi dan bahan pokok lainnya, nah itu yang namanya output. Untuk itu perlu adanya hubungan kerjasama dengan masyarakat disekitarnya agar output maupun outcome tersebut dapat tercapai”. lanjut Nae Soi
Menyikapi pernyataan Wagub Nae Soi, pihak PMI saat ini telah membentuk kegiatan dari program Australia di berbagai desa dan PMI mendampingi program tersebut.
Baca Juga:
Bank NTT ‘Kangkangi’ Rekomendasi BPK RI
PT Telkom NTT Rampung Perbaiki Longsor Bekas Galian Kabel Fiber Optik di Jalan Trans Flores
“Ada desa yang menghasilkan minyak sirih secara tradisional. kami mendampinginya melalui berbagai pelatihan sampai menghasilkan minyak sirih yang berkualitas baik. Demikian juga di Alor, kami dampingi sampai memproduksi minyak kenari. Jadi dulunya mereka hanya menjual kemiri pecah-pecah karena cara pemecahannya yang salah, sekarang setelah diberi pendampingan maka hasil dan kualitasnya semakin baik dan itu telah kami teruskan di beberapa Kabupaten. Jadi sampai dengan saat ini kami masih ada satu program dari Palang Merah Amerika (America Red Cross) yaitu program bina desa untuk daerah aliran sungai yang sangat rentan terhadap bencana banjir”,” jelas Ketua PMI NTT Guido Fulberhtus, M.Si yang didampingi oleh drg. Jefri Yap.
Wagub Nae Soi menyarankan agar PMI dapat membangun kerjasama dengan Program Desa Modern yang telah dibentuk oleh Ibu Julie Laiskodat.
“Kerjasama saja dengan Dekranasda NTT dan Komunikasikan juga dengan Pihak PU (Dinas PU),” tutup Wagub JNS.
//delegasi(tim)
Belgia adalah negara yang kaya akan budaya dan sejarah, salah satu keindahan destinasi wisata yang…
Delegasi.com - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Rote Ndao kembali mengambil langkah maju dalam penguatan…
Delegasi.com - Bawaslu Kabupaten Kupang langsung menanggapi laporan dugaan Politik Uang yang dilakukan salah satu…
Delegasi.com - Tokoh aktivis perempuan dan lingkungan hidup Nusa Tenggara Timur (NTT), Aleta Baun mengatakan…
Delegasi.com - Insiden mengejutkan terjadi saat kampanye dialogis pasangan calon gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT)…
Delegasi.com - Kelompok Mahasiswa di Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) yang tergabung dalam…