KUPANG,DELEGASI.COM– Wali Kota Kupang Dr. Jefirstson R. Riwu Kore, MM, MH menerima kunjungan Tim Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI). Kunjungan berlangsung di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) S. K. Lerik, Kota Kupang, Jumat (24/09).
Kunjungan tersebut dalam rangka memantau secara langsung pembangunan ruang rawat inap non bedah dan selasar penghubung RS S. K. Lerik yang sementara dalam proses pengerjaan sebagai infrastruktur pendukung dalam menunjang pelayanan kesehatan.
Baca juga:
Pemkot Kupang Ajukan Rancangan Perubahan KUA PPAS APBD 2021
Dr.Marsel Robot: Pengangkatan Guru Honorer dan Disabilitas Cukup dengan Portofolio
Wali Kota Kupang saat menerima kunjungan Tim Kemenkes RI menyampaikan terima kasih dan mengapresiasi Kemenkes RI yang telah memberikan perhatian besar bagi pelayanan kesehatan di Kota Kupang, terutama dalam peningkatan sarana dan prasarana infrastrukur RSUD Kota Kupang melalui bantuan dana DAK fisik.
Wali Kota menyampaikan RSUD S.K. Lerik adalah Rumah Sakit merupakan kebanggaan masyarakat Kota Kupang berkat perhatian Kementerian Kesehatan RI.
Ditambahkannya, selama pandemi ini, RS S. K. Lerik menjadi salah satu rumah sakit rujukan karena memiliki peralatan-peralatan kesehatan yang memadai. Seperti ventilator kesehatan yang memadai ditambah pengadaan generator oksigen terbaik baru-baru ini, penambahan ruang-ruang isolasi pasien covid 19, penyediaan fasilitas air panas pada ruang kelas pasien dan lain-lain.
“Penyediaan sarana dan prasarana pendukung rumah sakit tersebut disediakan pemerintah untuk menunjang pelayanan kesehatan karena pemerintah mempunyai tanggung jawab dalam memenuhi layanan kesehatan prima bagi masyarakat yang tentunya juga didukung oleh pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Kesehatan RI,” ungkapnya.
Wali Kota juga menekankan bahwa selain sarana dan prasarana, tidak kalah penting dalam meningkatkan pelayanan kesehatan adalah bagaimana menyediakan sumber daya manusia di RS S. K. Lerik. Karena hal tersebut merupakan suatu keterbatasan yang sementara dialami, terutama dokter spesialis yang menurutnya terkendala aturan tipe rumah sakit.
Oleh karena itu, Wali Kota berharap kehadiran Tim Kemenkes yang mengunjungi RSUD Kota juga dapat membantu memberikan masukan bermanfaat terkait masalah penyediaan dokter spesialias, sehingga RSUD Kota bisa menjadi rumah sakit model dengan standar mutu pelayanan kesehatan yang semakin baik.
Tentang pembangunan fisik rumah sakit dengan dana bantuan Kementerian Kesehatan senilai 31 miliar rupiah ini menurutnya proses pengerjaannya tergolong cukup cepat, sehingga ditargetkan bisa terselesaikan di bulan Desember.
Untuk itu, Wali Kota menegaskan agar pekerjaan tersebut terus diawasi sehingga progresnya tidak mengalami kendala atau keterlambatan.
Kepala Tata Usaha RSUD SK Lerik, Anderias Woli, SH yang hadir mewakili Direktur RSUD S. K. Lerik dalam kesempatan itu turut menyampaikan terima kasih atas kunjungan rombongan dari Kemenkes RI dan berharap kehadiran rombongan Kemenkes dapat lebih memotivasi mereka untuk terus berkomitmen meningkatkan pelayanan rumah sakit bagi masyarakat Kota Kupang.
Dijelaskannya, pada tahun ini RS SK Lerik memperoleh anggaran 41 miliar lebih. Antara lain untuk pembangunan rawat inap sebesar 31 miliar lebih, untuk ambulans 1,5 miliar, pengadaan alat kesehatan sebesar 7 miliar lebih.
“Kami masih sangat mengharapkan bantuan dan perhatian dari Kemenkes RI sehingga paling tidak sarana prasarana dan juga alat-alat kesehatan baik itu secara kuantitatif dan kualitatif secara berangsur- angsur ditingkatkan. Sehingga RSUD Kota S. K. Lerik dengan ketersedian sarana prasarana dan peralatan kesehatan dapat membantu mengurangi rujukan pasien ke RSUD W. Z. Johanes,” pungkasnya.
Sesditjen Yankes Kemenkes, dr. Azhar Jaya, SKM., MARS. selaku ketua rombongan Tim Kemenkes RI memastikan dukungan akan terus diberikan kepada RSUD Kota Kupang untuk meningkatkan pelayanan kesehatan di Kota Kupang.
Lebih lanjut ia menjelaskan, Kementerian Kesehatan RI memiliki tingkatan tipe kesehatan rumah sakit yaitu rumah sakit dengan tipe A, tipe B, tipe C dan tipe D. Apabila Rumah Sakit Kota S. K. Lerik sudah memenuhi standar untuk naik tipe maka dianjurkan untuk naik ke tipe rumah sakit berikutnya dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih luas lagi kepada masyarakat.
Namun diingatkannya harus diimbangi dengan ketersedian alat kesehatan dan yang tak kalah penting penyediaan sumber daya manusia karena ada kaitannya dengan pemanfaatan alat kesehatan. dr. Azhar menambahkan untuk tahun 2022 terjadi penurunan dana DAK Kemenkes dari 21 Triliun menjadi 15 Triliun. Pengalokasian dana DAK nantinya lebih diarahkan untuk peningkatan pelayanan kesehatan di puskesmas.
RSUD Kota Kupang menurutnya termasuk rumah sakit yang istimewa karena terus mendapat perhatian dan bantuan dari Kemenkes, oleh karena itu dana bantuan yang telah diberikan Kemenkes diharapkan dapat dioptimalkan pemanfaatannya.
Turut mendampingi Wali Kota Kupang dalam kesempatan tersebut, Kepala Bagian Protokol Dan Komunikasi Pimpinan Setda Kota Kupang Ernest Soleman Ludji, S.STP.,M.Si, Kepala Bidang Pelayanan RSUD SK Lerik, dr. Ivyane Maria Imacullata Luanlaka, Kepala Bidang Penunjang drg. Dian Sukmawati Arkiang dan Kepala Bidang Pengembangan Mutu dan Promosi Sri Wahyuningsih, SK.M, M.Kes.
//delegasi (*)
Bayangkan rumah yang bukan sekadar tempat tinggal, tetapi sebuah karya seni fungsional. Rumah minimalis modern,…
Bayangkan rumah mungil yang nyaman, di mana setiap sudutnya dirancang dengan cermat untuk memaksimalkan ruang…
Bayangkan sebuah rumah, bersih, lapang, dan menenangkan. Bukan sekadar tren, desain minimalis didasarkan pada prinsip-prinsip…
Bayangkan rumah yang bukan hanya tempat tinggal, tetapi juga perwujudan harmoni antara manusia dan alam.…
Bayangkan sebuah hunian yang memadukan kesederhanaan minimalis dengan aura industri yang kokoh. Rumah minimalis dengan…
Rumah, tempat bernaung dan beristirahat, tak hanya sekadar bangunan. Ia adalah refleksi diri, sebuah ekosistem…