KUPANG, Delegasi.Com – Walikota Kupang, Jefri Riwu Kore memimpin langsung Word Cleanup 2019 atau aksi bersihkan sampah sedunia 2019 di Pantai Warna Kelurahan Oesapa, Kecamatan Kelapa Lima Kota Kupang, Sabtu(21/9/2019).
Ribuan Warga Kota Kupang warga Kota Kupang dari berbagai komunitas dan lembaga mengikuti kegiatan tersebut.
Wali Kota Kupang, Jefri Riwu Kore didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Kupang, Yeri Padji Kana.
Pada kesempatan itu, Walikota Kupang mengapresiasi warga yang hadir.
Menurutnya, aksi ini sangat positif untuk Kota Kupang. Ini sejalan dengan semangat Pemerintah Kota Kupang melalui spirit Ayo Berubah untuk menata wajah kota.
“Kita jangan berhenti di sini, tapi terus bergerak membersihkan Kota Kupang. Mari kita semua menjadi duta kebersihan di lingkungan masing-masing,” ajak walikota.
Wali kota yang baru dua tahun memimpin Kota Kupang ini juga menyampaikan apresiasi untuk semua komunitas yang terlibat, khususnya Koalisi Pemuda Hijau Indonesi (KOPHI) NTT.
Sebagai walikota yang sedang gencar memerangi sampah dan menata wajah Kota Kupang, Jefri mengatakan bahwa pemerintah sangat serius menangani masalah sampah.
Saat ini, upaya yang dilakukan pemerintah adalah membersihkan sampah mulai dari lingkungan RT/RW dan Kelurahan.
Mantan anggota komisi X DPR RI ini akan membentuk komunitas peduli kebersihan di setiap kelurahan guna mengontrol dan membersihkan lingkungan secara sukarela.
Pada komunitas yang terlibat dalam aksi ini, ia berharap untuk kembali ke lingkungan masing-masing dengan mengampanyekan Ayo Bersihkan Kupang seperti aksi hari ini.
“Bukan hanya kita bersihkan di sini, tapi kita juga menjadi duta di kelurahan, RT, sekolah, kampus maupun tempat umum lainnya yang ada di Kota Kupang. Kita sampaikan kepada masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan, jika ada yang uang sampah kita tegur dengan sopan,” ujarnya.
Yedhi Letedara, anggota KOPHI NTT yang bertindak sebagai MC dalam acara tersebut berpesan agar menjaga lingkungan Pantai Warna dan Pasar Oesapa dengan cara tidak membuang sampah sembarangan.
Ia berharap para peserta dapat menjadi role model menjaga lingkungan masing-masing, baik di rumah, kampus, maupun tempat kerja.
“Jangan buang sampah sembarangan di manapun kita berada. Jika ada aksi seperti ini jangan lupa memilah tiga jenis sampah dengan tepat yakni plastik, nonplastik dan residu,” ujarnya.
Salah satu komunitas yang terlibat langsung dalam kegiatan tersebut adalah GENBI NTT.
Dewi Asmara selaku ketua komunitas itu mengatakan kegiatan tersebut sangat bagus karena aksi positif ini untuk menjaga lingkungan terutama pantai.
Alasannya, pantai merupakan salah satu objek wisata Indonesia. Ia berharap kegiatan tersebut harus berkelanjutan.
Aksi World Cleanup Day dilakukan di dua tempat yakni Pantai Warna dan Ekowisata Mangrove Oesapa.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Koalisi Pemuda Hijau Indonesi (KOPHI) NTT didukung Pemerintah Kota Kupang melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Kupang.
//delegasi(tim/ger wisung)
Ruang tamu, jantung sebuah rumah, kini bertransformasi. Tren minimalis, didorong oleh penelitian psikologis tentang keterkaitan…
Bayangkan sebuah ruangan, tenang, seimbang, dan penuh ketenangan. Itulah keajaiban seni dinding minimalis. Lebih dari…
Ruang sempit bukan lagi penghalang bagi hunian yang nyaman dan estetis. Faktanya, ilmu desain interior…
Bayangkan rumah yang bukan sekadar tempat tinggal, tetapi sebuah karya seni fungsional. Rumah minimalis modern,…
Bayangkan rumah mungil yang nyaman, di mana setiap sudutnya dirancang dengan cermat untuk memaksimalkan ruang…
Bayangkan sebuah rumah, bersih, lapang, dan menenangkan. Bukan sekadar tren, desain minimalis didasarkan pada prinsip-prinsip…