KUPANG, DELEGASI.COM – Wali Kota Kupang, Dr. Jefirstson R. Riwu Kore, M.M., M.H., Minggu (11/10) pagi menghadiri kebaktian pengutusan dan acara pisah sambut pendeta di wilayah Klasis Kota Kupang Timur bertempat di Jemaat GMIT Lahairoi Tuaksabu Lasiana Barat. Hadir mendampingi Wali Kota, Sekretaris Daerah Kota Kupang, Fahrensy P. Funay, S.E., M.Si., Plt. Asisten Pemerintahan Sekda Kota Kupang, Yanuar Dally, S.H., M.Si., Kepala Bagian Protokol Setda Kota Kupang, Ernest Ludji, S.STP., M.Si., dan Lurah Lasiana, Wellem Bentura.
Kebaktian pengutusan dan perhadapan pendeta berlangsung dalam ibadah pagi yang dipimpin oleh 3 pendeta antara lain, Pdt. Dina Dethan-Penpada, S.Th., dari Sinode GMIT, Pdt. Doti Fanggidae – Kalelado, S.Th., yang akan diutus melayani di GMIT Jemaat Genesaret Dano Ina dan Pdt. Yorita Kim – Tlonaen, S.Th., yang akan diperhadapkan sebagai pelayan di GMIT Lahairoi Tuaksabu dari GMIT Jemaat Imanuel Beomopu. Kebaktian ini disaksikan oleh para Pendeta dari Teritorial I Klasis Kota Kupang Timur, keluarga dari kedua Pendeta, anggota Jemaat GMIT Lahairoi Tuaksabu dan jemaat tamu.
Wali Kota Kupang dalam sambutannya mengatakan Gereja mempunyai peran sentral dalam mentransformasikan firman Allah secara nyata dalam wujud dan cerminan pola sikap dan tindak jemaat. Sehingga apa yang diselenggarakan hari ini merupakan salah satu wujud nyata dari peran tersebut. Dengan demikian fungsi dan tugas pelayan yang diutus dan diperhadapkan diharapkan mampu memberi pedoman arah bagi jemaat agar kehidupannya senantiasa meneladani kasih Kristis.
Dr. Jefri menegaskan bahwa para Pendeta memiliki tugas dan tanggungjawab yang sama seperti Wali Kota yaitu melayani masyarakat meskipun dalam bidang yang berbeda. Beliau berharap peran gereja melalui para pendeta turut membantu pemerintah dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat salah satunya dengan memberikan informasi masyarakat mengenai program bansos dari pemerintah agar semakin banyak yang tersentuh.
“Di lingkungan kita masih banyak masyarakat yang susah, mereka masih sangat membutuhkan perhatian pemerintah. Oleh karena itu saya sangat mengharapkan dukungan bapak ibu perangkat gereja membantu pemerintah agar informasi bansos sampai kepada masyarakat, ” ungkap Wali Kota.
Beliau juga mengajak semua yang hadir untuk menjadi mitra serta ikut berpartisipasi dalam setiap program pembangunan yang dilaksanakan pemerintah Kota Kupang, baik itu melalui bentuk partisipasi langsung maupun tidak langsung. Partisipasi yang sangat diharapkan adalah terkait pandemi Covid-19 saat ini. Masyarakat diminta dapat menerapkan dan taat terhadap protokol kesehatan yang telah dianjurkan oleh pemerintah. “Saya berterima kasih bagi semua majelis dan pengurus gereja ini karena telah melakukan protokol kesehatan dengan menggunakan masker, cuci tangan, mengukur suhu tubuh dan menjaga jarak,” lanjutnya.
Diakhir acara Wali Kota menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Ibu Pdt. Doti Fanggidae – Kalelado, S.Th., yang dalam beberapa waktu lalu telah memangku jabatan sebagai pendeta di tempat GMIT Jemaat Lahairoi Tuaksabu, serta ucapan selamat melayani di ladang pelayanan yang baru di GMIT Jemaat Genesaret Lasiana. Begitupun ucapan selamat melayani bagi ibu Pdt. Yorita Kim – Tlonaen, S.Th. selaku pendeta di GMIT Jemaat Lahairoi Tuaksabu. “Marilah kita semua terus mendoakan dan menggumuli kota ini, agar Tuhan melimpahkan berkatnya demi kesejahteraan kita semua sebagai warga masyarakat yang berdiam di dalamnya,” tutup Wali Kota.
Dalam laporan ketua panitia yang disampaikan ibu Henderina Sine – Malo, diakui bahwa jemaat cukup terkejut ketika mendapat kabar Pdt. Doti Fanggidae – Kalelado dimutasikan ke GMIT Jemaat Genesaret Lasiana sebab baru 2 tahun melayani di GMIT Jemaat Lahairoi Tuaksabu. Menurutnya berdasarkan beberapa pertimbangan dari Klasis Kupang Timur, GMIT Genesaret Lasiana membutuhkan pendeta yang memiliki pengalaman pastoral dan rekonsiliasi yang baik dan Pdt. Doti Fanggidae-Kalelado dianggap mampu akan hal tersebut.
“Saat ini dengan rasa haru kami bangga dan mengucapkan selamat melayani di tempat yang baru bagi pendeta Doti. Terimakasih atas pengabdian selama 2 tahun di jemaat ini dan kepada pendeta Yorita dan keluarga, kami mengucapkan selamat datang dan selamat bergabung di jemaat ini. Kami siap mendukung dengan beragam peran dan potensi yg ada,” tutup Ina.
//delegasi(*/tim)
Bayangkan rumah yang bukan sekadar tempat tinggal, tetapi sebuah karya seni fungsional. Rumah minimalis modern,…
Bayangkan rumah mungil yang nyaman, di mana setiap sudutnya dirancang dengan cermat untuk memaksimalkan ruang…
Bayangkan sebuah rumah, bersih, lapang, dan menenangkan. Bukan sekadar tren, desain minimalis didasarkan pada prinsip-prinsip…
Bayangkan rumah yang bukan hanya tempat tinggal, tetapi juga perwujudan harmoni antara manusia dan alam.…
Bayangkan sebuah hunian yang memadukan kesederhanaan minimalis dengan aura industri yang kokoh. Rumah minimalis dengan…
Rumah, tempat bernaung dan beristirahat, tak hanya sekadar bangunan. Ia adalah refleksi diri, sebuah ekosistem…