KEFAMENANU, DELEGASI.COM –Sebanyak 11 orang warga yang berasal dari Desa Haumeniana, Kecamatan Bikomi Nilulat, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) menerima bantuan perumahan dari Bank NTT.
Ke 11 warga yang berasal dari garis perbatasan antara negara Indonesia dan negara Timor Leste itu datang langsung ke Kantor Bank NTT Cabang Kefamenanu untuk menerima bantuan perumahan dalam bentuk tabungan, Rabu (18/12/2019).
Pimpinan Cabang Bank NTT Kefamenanu, Saul Luois Wenji yang dirilis pos kupang.com mengatakan, pemberian bantuan tersebut merupakan tindak lanjut dari peletakan batu pertama untuk
pembangunan 11 unit rumah layak huni di wilayah Desa Haumeniana oleh Dirut Bank NTT, Izhak Eduard Rihi beberapa waktu yang lalu.
Saul mengatakan, bantuan pembangunan 11 unit rumah merupakan program Corporate Social Responsibility (CSR) dari Bank NTT dalam bidang sosial. Program tersebut digulirkan untuk membantu merevitalisasi serta memperbaiki rumah layak huni bagi masyarakat di perbatasan.
Saul menambahkan, alokasi anggaran untuk pembangunan rumah layak huni tersebut secara keseluruhan sebesar Rp. 275 juta. Anggaran sebanyak itu digunakan untuk membangun 11 unit rumah sehingga bantuan untuk per unit sebesar Rp. 25 juta.
“Tapi uang itu diblokir dalam rekening tabungan. Nanti pada saat mau pencairan untuk membangun rumah layak huni di Haumeniana, akan ada rekomendasi dari camat untuk pembelanjaan. Jadi saat mau melakukan pembelanjaan harus dirincikan item-item yang harus dibelanjakan,” terangnya.
Diungkapkannya, pada saat melakukan penarikan uang di rekening, pihaknya tidak langsung memberi uang kepada penerima bantuan, namun pihaknya sudah bekerja sama dengan suplayer, sehingga pada saat penarikan, pihaknya langsung melakukan transfer ke suplayer tersebut.
“Jadi penerima bantuan hanya datang pegang slip penarikan, lalu dia membawa ke suplayer, seperti DO begitu, baru setelah itu suplayer yang mengeluarkan barang,” ungkapnya.
Saul menjelaskan, dalam pembangunan rumah layak huni tersebut, para penerima bantuan dibentuk dalam satu kelompok bersama, dengan kepengurusan satu ketua dan bendahara.
“Jadi bukan pemilik rumah yang terima barang tapi dua orang itu yang terima barang, yakni ketua dan bendahara itu. Jadi pemilik rumah hanya tau terima jadi, tapi mereka swadaya juga disitu,” ungkapnya.
Saul mengharapkan, dengan adanya bantuan dari program CSR tersebut, masyarakat di Kabupaten TTU semakin mencintai bank NTT sebagai bank pembangunan daerah yang ada di Provinsi NTT.
Sementara itu, Kepala Desa Haumeniana, Petrus Asuat saat mendampingi 11 wargan penerima bantuan mengucapkan rasa terima kasihnya kepada Bank NTT yang sudah membantu meringankan beban desannya.
Diberitakan sebelumnya, Dirut Bank NTT, Izhak Eduard Rihi melakukan peletakan batu pertama untuk pembangunan 11 unit rumah layak huni di Desa Huameniana.
Kegiatan peletakan batu pertama tersebut dilakukan saat kunjungan kerja Gubernur NTT Victor Bungtilu Laiskodat di wilayah perbatasan beberapa waktu yang lalu.
Untuk diketahui proses pembangunan 11 unit rumah merupakan program Corporate Social Responsibility (CSR) dari Bank NTT dalam bidang sosial. Program tersebut digulir untuk membantu merevitalisasi dan memperbaiki rumah layak huni bagi masyarakat di perbatasan.
//delegasi(tim)
Belgia, negara kecil di jantung Eropa, terkenal dengan keindahan arsitektur, budaya, dan kulinernya. Salah satu…
Belgia adalah negara yang kaya akan budaya dan sejarah, salah satu keindahan destinasi wisata yang…
Delegasi.com - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Rote Ndao kembali mengambil langkah maju dalam penguatan…
Delegasi.com - Bawaslu Kabupaten Kupang langsung menanggapi laporan dugaan Politik Uang yang dilakukan salah satu…
Delegasi.com - Tokoh aktivis perempuan dan lingkungan hidup Nusa Tenggara Timur (NTT), Aleta Baun mengatakan…
Delegasi.com - Insiden mengejutkan terjadi saat kampanye dialogis pasangan calon gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT)…