ADONARA-DELEGASI.COM–Kebutuhan air bersih saat ini menjadi hal yang paling vital bagi para korban bencana alam, di Desa Nelelamadike, Ile Boleng, Adonara.
Warga korban mengaku masih kurang mendapatkan pasokan air bersih yang cukup untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari.
Apalagi, saat ini ada warga korban tinggal sementara di rumah keluarganya, seperti di Dusun Koliwolo.
Dimana, dalam satu rumah menampung lebih dari 3 Kepala Keluarga.
Baca juga: Rahim Lamaholot Berbagi Amal Untuk Korban Bencana Nelelamadike
Atau boleh satu Kepala Keluarga, tetapi ada bayi balita, yang banyak membutuhkan air bersih.
Baik untuk masak, minum, mandi, dan mencuci pakaian, setiap hari.
Kondisi faktual para korban bencana alam Nelelamadike, ini ditemui Delegasi.Com, saat mendatangi beberapa korban bencana alam Nelelamadike, di Dusun Koliwolo, Minggu, 06/06/2021, mendampingi Tim Rahim Lamaholot-Kalimantan Barat (Kalbar), yang menyerahkan bantuan dan mengunjungi para korban, yang saat ini tinggal di Dusun Koliwolo.
Sepintas terlihat beberapa profil tank, yang terletak di depan rumah warga, ada yang sudah mulai berkurang airnya.
Namun, ada pula yang saat itu sedang diisi airnya oleh sebuah mobil tangki air.
Satu dua warga korban yang sempat ditemui, mengeluh kalau mereka sangat sulit air bersih.
“Memang, untuk minum sih ada. Tapi, untuk mandi, cuci, masak, buang air dan lainnya agak susah.
Kami kadang harus beli dengan 1 drump Rp.25 ribu.
Olehnya, Kami sangat butuhkan pasokan air bersih,”ujar Sandro, salah seorang korban bencana, yang saat menempati rumah dinas Pustu Koliwolo, bersama istri dan anaknya, yang masih bayi.
Ia juga mengakui, selalu disampaikan kepada Pemerintah Desa Nelelamadike, namun belum mendapatkan perhatian yang lebih serius.
“Kadang disampaikan hari ini, namun baru dijawab pada satu minggu lagi.
Sehingga memang Kami amat susah air.
Olehnya, mohon bantuan dari berbagai pihak, agar para korban bisa dapatkan air bersih, yang lebih memadai,”ujar Sandro, yang terus mengeluh.
Hal ini dibenarkan pula warga korban lainnya, yang bersama dua tiga kepala keluarga, bertahan tinggal dirumah keluarganya.
“Benar Pak, air susah le. Mau pakai untuk kebutuhan setiap hari, juga sangat terbatas.
Terpaksa Kami beli tambah, dengan harga Rp.25 ribu per drump,”ujar salah seorang korban yang enggan ditulis namanya.
Sementara Kades Nelelamadike, Pius Pedang Melai, belum bisa dihubungi untuk mendapatkan penjelasannya.
Saat di lokasi bencana, Kades Pius Pedang sedang sibuk, sehingga tak bisa ditemui.
Sementara, pada saat berada di Kantor Desa Nelelamadike, Mingggu, 06/06/2021, terlihat beberapa warga sedang datang mengambil air bersih untuk minum, dari satu buah alat isi air sumbangan donatur.
Tim Rahim Lamaholot Kalbar, yang dikoordinir Fransiska Lamapaha, merespons serius keluhan ini.
Pihaknya, siap mendonasikan air bersih untuk para korban bencana Nelelamadike.
“Iyah, Kami siap bantu lagi Air bersih,”ujarnya singkat.
//www.delegasi.com(BBO
Bayangkan sebuah ruangan, tenang, seimbang, dan penuh ketenangan. Itulah keajaiban seni dinding minimalis. Lebih dari…
Ruang sempit bukan lagi penghalang bagi hunian yang nyaman dan estetis. Faktanya, ilmu desain interior…
Bayangkan rumah yang bukan sekadar tempat tinggal, tetapi sebuah karya seni fungsional. Rumah minimalis modern,…
Bayangkan rumah mungil yang nyaman, di mana setiap sudutnya dirancang dengan cermat untuk memaksimalkan ruang…
Bayangkan sebuah rumah, bersih, lapang, dan menenangkan. Bukan sekadar tren, desain minimalis didasarkan pada prinsip-prinsip…
Bayangkan rumah yang bukan hanya tempat tinggal, tetapi juga perwujudan harmoni antara manusia dan alam.…