Delegasi.com – Masyarakat Manggarai yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Manggarai di Kabupaten Ende menyatakan dukunganya untuk pasangan Simon Petrus Kamlasi-Adrianus Garu sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur pada pilkada 2024.
Deklarasi dukungan ini disampaikan warga Manggarai di Kabupaten Ende disampaikan dalam acara penyambutan resmi terhadap putra Manggarai yang jug sebagai Calon Wakil Gubernur NTT Adrianus Garu, Minggu (5/10), di kediaman Ketua Persatuan Keluarga Manggarai Ende, Kon Jati seperti dilansir detak pasifik.com.
Kehadiran Adrianus Garu di rumah Kon Jati bukan hanya sekadar pertemuan politik, tetapi juga sebuah ritual penting dalam budaya Manggarai.
Dalam acara tersebut, Adrianus Garu secara adat memohon restu kepada para tetua dan anggota keluarga Manggarai Ende untuk memberikan dukungann dalam perhelatan pilgub pada November 2024 mendatang.
Ritual yang dikenal sebagai “Kepok” ini merupakan simbol permohonan dukungan dan restu, mencerminkan kearifan lokal yang masih dijunjung tinggi oleh Andre Garu dan masyarakat Manggarai pada umumnya.
“Restu ini sangat penting bagi kami, sebagai anak daerah yang ingin berkontribusi untuk kemajuan NTT,” ungkap Garu, menegaskan bahwa dukungan komunitas sangat berpengaruh terhadap langkah politiknya.
Kon Jati, sebagai Ketua Persatuan Keluarga Manggarai Ende, menyampaikan harapannya akan kehadiran Adrianus Garu di pentas Pilgub NTT.
Menurutnya, ini adalah sebuah kabar baik bagi seluruh warga Manggarai Raya. Dalam pemilihan gubernur sebelumnya, wilayah Manggarai seringkali diwakili oleh dua calon yang berasal dari daerah yang sama. Hal ini menyebabkan suara pemilih terbagi, sehingga mempengaruhi peluang kemenangan.
“Pada Pilgub 2024 ini, kita hanya memiliki satu perwakilan dari Manggarai Raya, yang tentunya akan mengoptimalkan potensi suara. Dengan demikian, kami berharap peluang menang semakin besar,” jelas Kon Jati.
Dia menambahkan bahwa Manggarai Raya merupakan wilayah dengan pemilih terbanyak di NTT. Oleh karena itu, bersatunya suara dari masyarakat Manggarai diharapkan mampu memberikan pengaruh signifikan dalam menentukan arah kepemimpinan NTT ke depan.
Dukungan Persatuan Keluarga Manggarai di Kabupaten Ende bukan hanya sekadar pilihan politik. Ini adalah refleksi dari nilai-nilai budaya dan tradisi yang ingin dijaga oleh masyarakat Manggarai.
Keterlibatan komunitas dalam proses politik adalah bagian dari tanggung jawab kolektif untuk memastikan bahwa suara mereka didengar dan diwakili secara baik.
Ritual adat seperti “Kepok” yang dilakukan oleh Adrianus Garu menunjukkan bahwa meskipun ada perubahan zaman, masyarakat Manggarai tetap menjunjung tinggi budaya mereka. Dalam konteks ini, dukungan kepada pasangan calon bukan hanya tentang preferensi politik, tetapi juga tentang identitas budaya yang ingin dipertahankan.
Meskipun dukungan ini memberikan harapan baru, tantangan tetap ada. Kon Jati mengingatkan bahwa perlu kerja keras untuk menyatukan suara masyarakat, serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya berpartisipasi dalam pemilihan. Dalam setiap pemilu, ada banyak faktor yang dapat memengaruhi hasil, termasuk isu-isu sosial, ekonomi, dan politik yang relevan dengan masyarakat.
“Penting bagi kita untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya memilih dan memberikan suara kepada calon yang benar-benar peduli terhadap nasib rakyat,” tegasnya.
Adrianus Garu pun menanggapi hal ini dengan optimisme dan mendengarkan semua aspirasi masyarakat Manggarai di Kabupaten Ende dan berupaya merealisasikan program-program yang dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat.
“Kami ingin membawa suara rakyat ke dalam kebijakan pemerintah, sehingga setiap keputusan yang diambil dapat mencerminkan kebutuhan dan harapan masyarakat,” ujarnya.
Diaspora Manggarai yang tersebar di berbagai daerah memiliki peran penting dalam mendukung kampanye politik ini. Mereka bukan hanya sekadar penonton, tetapi dapat menjadi agen perubahan melalui dukungan moril dan materiil. Keterlibatan mereka dalam mendukung calon dari daerah asal dapat memperkuat jaringan politik yang ada dan membantu membangun citra positif bagi Manggarai Raya di tingkat provinsi.
“Peran diaspora sangat krusial, mereka adalah jembatan antara komunitas di kampung halaman dan berbagai perkembangan yang terjadi di daerah lain. Dengan dukungan mereka, kami berharap dapat menjangkau lebih banyak suara,” kata Adrianus Garu.
Bayangkan rumah yang bukan sekadar tempat tinggal, tetapi sebuah karya seni fungsional. Rumah minimalis modern,…
Bayangkan rumah mungil yang nyaman, di mana setiap sudutnya dirancang dengan cermat untuk memaksimalkan ruang…
Bayangkan sebuah rumah, bersih, lapang, dan menenangkan. Bukan sekadar tren, desain minimalis didasarkan pada prinsip-prinsip…
Bayangkan rumah yang bukan hanya tempat tinggal, tetapi juga perwujudan harmoni antara manusia dan alam.…
Bayangkan sebuah hunian yang memadukan kesederhanaan minimalis dengan aura industri yang kokoh. Rumah minimalis dengan…
Rumah, tempat bernaung dan beristirahat, tak hanya sekadar bangunan. Ia adalah refleksi diri, sebuah ekosistem…