DELEGASI.COM-LEMBATA – Masyarakat Desa Watokobu Kecamatan Atadei, Lembata menyambut gembira usulan percepatan pembangunan 5 ruas jalan Inpres yang diusulkaan Pemkab Lembata.
Salah satunya yaitu ruas jalan Watokobu – Labanobol – Paubokol, sepanjang kurang lebih 10 kilometer yang saat ini kondisinya rusak berat.
BACA JUGA :
Mediasi Adat Proyek Air Bersih Pantai Oa Berlangsung Ricuh, Pertemuan Ditunda Minggu Depan
Ruas Jalan Dangka Mangkang-Watu Nggong Nyaris Tertimbun Longsor
“Tentunya kami menyambut baik usulan perjuangan pembangunan ruas jalan ini. Karena merupakan penantian panjang seluruh masyarakat selama ini. Kami berharapsemoga usulan itu terjawab. Mudah-mudahan mimpi kami ini bisa terjawab,”terang Kades Watokobu, Petrus Kanisius Basa kepada Delegasi.Com, belum lama ini.
Pernyataan Kades Watokobu, saat terkait dukungan terhadap usulan percepatan pembangunan jalan daerah kabupaten di Lembata, melalui Jalan Inpres, yang telah disampaikan Presiden Jokowi dalam Rapat Terbatas Kabinet Kerja bersama Menteri PUPR Republik Indonesia dan Kepala Bappenas Republik Indonesia, Rabu,25/01/2023.
Dikatakannya, Desa Watokobu terdiri dari tiga dusun, yakni Dusun Belang A dan Dusun Belang B, yang berada di dalam pusat desa, serta Dusun Labanobol, yang di luar pusat desa.
Desa ini merupakan daerah dengan hasil komoditi yang luar biasa, seperti Kemiri, Nenas, Kelapa, Pisang, Jambu Mente, Ubi Kayu, Ubi Jalar, Nangka Salak, Pinang, Sirih, dan masih banyak lagi jenis tanaman holtikultura.
Namun akses transportasi yang sungguh memprihatinkan dan kondisi jalanya rusak berat.
“Selama ini, kami hanya menggunakan dana desa untuk rabat di titik-titik yang lebih parah. Itupun tidak seberapa. Sementara perhatian dari daerah sangat kurang karena kemampuan keuangan daerah terbatas,”jelas Petrus Kanisius Basa.
Masih menurutnya, dari hasil komoditi ini, selain bisa memenuhi kebutuhan rumah tangga juga bisa membiayai anak-anak sekolah sampai ke perguruan tinggi.
“Hampir setiap tahun ada anak-anak dari Labanobol yang diwisudakan,” tambahnya.
Dibagian lain, Petrus Kanisius Basa menerangkan, karena memiliki wilayah yang subur, maka pada tahun 2022, mendapatkan program RHL (Rehabilitasi Hutan dan Lahan) seluas 50 hektar, dari Dinas Kehutanan Propinsi yang bekerja sama dengan KPH Kabupaten Lembata.
“Program ini sedang berjalan sampai dengan sekarang. Semua masyarakat dilibatkan. Lahan seluas 50 hektar ini ditanami komoditi unggulan yakni: Kemiri, Jambu Mente, Pinang dan Salak,”ujarnya, bangga.
Sampai disini, Petrus Kanisius Basa, kembali berharap agar Jalan Inpres bisa dibangun, untuk menyambung dan memperlancar akses transportasi warga ke pasar komoditasnya, guna mengejar kesejahteraan hidupnya sehari-hari.
Sementara itu, Penjabat Bupati Lembata, Marsianus Jawa, melalui Kadis PUPR Lembata, Aloysius Muli Kedang, dalam keterangan Pers menjelaskan, Pemda Lembata mengusulkan 5 ruas jalan Inpres kepada Pemerintah Pusat, melalui Kementerian PUPR Republik Indonesia, sebesar Rp.103 miliar.
Lima (5) paket itu antara lainnya: Simpang Penikenek-Atawai-Belabaja, Simpang Waikomo-Belobatang-Wulandoni, Tapobakan-Lodoblolong-Nilanapo-Bean-Tobotani, Benihading 2-Bean dan Watokobu-Labanobol-Paubokol.
Lima ruas jalan ini sudah tidak bergeser lagi, karena telah diusulkan tahun 2022,”tandasnya.
//Delegasi.Com(WAR)