SIDOARJO, DELEGASI.COM – Winny Widayanti merupakan salah satu dari istri para prajurit TNI AL yang tenggelam bersama Kapal Selam KRI Nanggala-402 beberapa saat lalu.
Ketegaran Winny Widayanti, sang istri almarhum Dantasel Kolonel Harry Setyawan ini ditunjukan dengan berkeliling untuk menguatkan para istri awak Kapal Selam KRI Nanggala yang terkena musibah
Winny, ibu empat orang anak, tersebut tampak tegar menahan pilu meski kehilangan suami tercinta.
Kepada gubernur dan rombongan, ia menceritakan keseharian sang suami, dan juga menceritakan bagaimana anak-anak mereka juga belajar kuat menerima musibah yang menimpa KRI Nanggala 402.
Winny menyebut bahwa sang suami berangkat sejak hari Senin (19/4/2021) dan kemudian kapalnya dinyatakan hilang kontak pada Kamis (22/4/2021) dini hari.
Ia mengaku sedih saat awal mendengar kabar tersebut.
Namun ia mencoba kuat dan bahkan keliling menemui istri para awak kapal dan menguatkan mereka.
Tak hanya sang istri, ibunda Kolonel (P) Harry Setyawan, Ida Farida, juga turut menemui rombongan takziyah.
“Pagi hari ini Alhamdulillah kami bersama Ketua Dharma Pertiwi, Jalasenastri, Persit jatim, kami bersama-sama takziah ke anggota keluarga dari 53 prajurit angkatan laut KRI Nanggala-402,” kata Khofifah pada media, usai takziyah.Ia menyebutkan bahwa dari 53 korban kru KRI Nanggala-402 itu sebanyak 47 orang terkonfirmasi adalah warga Jawa Timur.
Menurutnya, dukanya keluarga dari seluruh keluarga besar TNI AL dan dan TNI pada umumnya, juga menjadi duka masyarakat Jatim.
“Menyiapkan 47 orang prajurit, termasuk di dalammnya perwira itu bukan sederhana. Dalam penyiapannya butuh waktu, pembangunan karakter, pembangunan mental, integritas, kebangsaan, ke-Indonesiaan, ini bukan hal yang sederhana. Dan 47 di antaranya tercatat adalah warga Jatim. Tentu kami berduka yang mendalam,” tambah Khofifah.
Ia mendoakan agar semua amal bhakti dari seluruh kru KRI Nanggala 402 yang tenggelam diterima oleh Allah SWT dan seluruh khilafnya diampuni oleh Yang Maha Kuasa.
Dan bagi keluarga yang ditinggalkan ia mendoakan agar diberikan kekuatan dan ketabahan.
“Kami kemarin sudah koordinasi dengan Ketua Dharma Pertiwi Ibu Nanny Hadi, bahwa jika di antara mereka ada yang memiliki skill dan memungkinkan untuk bisa mendedikasikan di profesi masing-masing, itulah yang kami ingin bangun sinergi.
Supaya peran ekonomi yang semula ada di para prajurit, sekarang sebetulnya mereka punya komitmen dan tekad yang luar biasa, sambil kita koordinasi dengan Jalasenastri (Jatim) atau Persit, kita akan lebih detailkan supaya nanti bisa menjadi akses ekonomi untuk bisa berikan penguatan ekonomi keluarga,” tegas Khofifah.
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Umum Dharma Pertiwi Nanny Hadi Tjahjanto.
Ia memotivasi para istri prajurit agar kuat menghadapi musibah ini.
Ia meyakinkan para istri kru KRI Nanggala 402 bahwa suami mereka adalah syuhada.
“Keluarga korban harus kuat, karena suami-suaminya termasuk syuhada, yang menjalankan tugas mulia. Nanti ke depan harus tetap kuat mendidik anaknya untuk menjadikan mereka kebanggaan bagi keluarga,” pungkas Nanny.
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono mengungkapkan kondisi kapal selam KRI Nanggala 402 ditemukan terbelah menjadi tiga bagian.
Temuan itu berdasarkan temuan citra gambar dari robot penyelam Remoted Operated Vehicle (ROV) kapal selam asal singapura MV Shift Rescue.
“Jadi di sana KRI Nanggala terbelah menjadi 3 bagian,” kata Yudo dalam konferensi pers di Bali, Minggu (25 April 2021).
Selain itu ROV juga menunjukan bahwa kapal tenggelam di kedalaman 838 meter.
Yudo menambahkan citra gambar yang menunjukan bagian-bagian dari KRI Nanggala ditemukan pada pukul 09.30 Wita.
“Pada pukul 09.04 Wita, ROV Singapur mendapatkan kontak visual. Yaitu tepatnya dari jarak datum (tempat tenggelam awal) berjarak 1.500 yard di selatan pada kedalaman 830 meter terdapat bagian-bagian dari KRI Nanggala,” tutur Yudo.
Pada kesempatan yang sama, panglima TNI Hadi Tjahjanto juga menyebutkan sejumlah bukti yang kemudian membawa kesimpulan gugurnya 53 awak KRI Nanggala 402.
Hadi menyebut sejumlah bukti itu adalah kemudi vertikal belakang, jangkar, bagian luar badan kapal, kemudi selam pinggul dan bagian kapal lain termasuk baju keselamatan awak kapal MK11.
“Berdasarkan bukti-bukti otentik tersebut dapat dinyatakan bahwa KRI mandala 402 telah tenggelam dan seluruh awaknya telah gugur,” jelas Hadi.
//delegasi(*/kompas)
Belgia adalah negara yang kaya akan budaya dan sejarah, salah satu keindahan destinasi wisata yang…
Delegasi.com - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Rote Ndao kembali mengambil langkah maju dalam penguatan…
Delegasi.com - Bawaslu Kabupaten Kupang langsung menanggapi laporan dugaan Politik Uang yang dilakukan salah satu…
Delegasi.com - Tokoh aktivis perempuan dan lingkungan hidup Nusa Tenggara Timur (NTT), Aleta Baun mengatakan…
Delegasi.com - Insiden mengejutkan terjadi saat kampanye dialogis pasangan calon gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT)…
Delegasi.com - Kelompok Mahasiswa di Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) yang tergabung dalam…