KUPANG-DELEGASI.COM–Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) mengungkapkan apresiasi dari Presiden RI, Joko Widodo paska panen padi di Lokasi Food Estate di atas lahan seluas 3.000 ha di Kabupaten Sumba Tengah beberapa waktu lalu.
Hal tersebut dikatakan Gubernur saat audiens bersama Tim Identifikasi dan Verifikasi Calon Lokasi Food Estate Provinsi NTT, Ichsan untuk Kabupaten TTS, Belu dan Sumba Barat Daya.
“Paska kegiatan Panen di Sumba Tengah, Bapak Presiden sampaikan, Pak Gubernur, di Sumba Tengah Bagus ya, Puji Presiden. Saya menjawab, itu semua karena Bapak kan sering datang ke NTT, karena harap kami bekerja sendiri, tidak bisa pak,” ungkap Gubernur Viktor.
Baca juga: Pemprov NTT Terima DTH Tahap I, Gubernur Serahkan untuk 10 Kabupaten/Kota
Wujudkan Pertanian Terintegrasi di NTT, Gubernur Gerakan Seluruh Stakeholder Pertanian.
Gubernur Laiskodat juga mengatakan, untuk mewujudkan Pembangunan Pertanian Terintegrasi di NTT, dibutuhkan 45 persen dukungan sumber daya dari kementrian yang bersumber dari APBN dan 65 persen dukungan berasal dari APBD Provinsi dan Kabupaten.
“NTT saat ini, masalahnya adalah Alsintan Pra Tanam dan Paska Panen serta Infrastruktur pendukung Ketersediaan Air. Untuk itu dibutuhkan dukungan Kementrian Pertanian dan Kementrian PUPR, sedangkan untuk SDM, lahan, Benih, Pupuk, kita di NTT bisa siapkan itu semua. Tentunya Gubernur Pasti gerakan seluruh Stakeholder Pertanian terlebih Bupatinya harus gerak capat,” tegas Gubernur VBL.
Lebih lanjut, Gubernur menghendaki agar model pembangunan pertanian terintegrasi lainnya di NTT menduplikasi yang sudah dikerjakan di Sumba Tengah. Kalau ini bisa dilakukan, 3 tahun dari sekarang dipastikan NTT surplus produksi Jagung dan Padi.
“Belajar dari Sumba Tengah, Bupatinya bagus. Alsintan Pra tanam dan Paska panen bagus, pendampingnya bagus. Petaninya juga lebih bagus. Maka dipastikan 3 tahun kedepan, kita mengalami surplus produksi Padi dan jagung,” ungkap Gebernur.
Sementara itu, Tim Identifikasi dan Verifikasi Calon Lokasi Food Estate Provinsi NTT, Ichsan mengatakan survei penentuan lokasi program Food Estate telah masuk dalam proses perencanaan. Tim ini didukung oleh Tim BPTP dan Dinas Pertanian Provinsi NTT.
“Bapak Gubernur, atas arahan Bapak Menteri, kami bersama tim mengharapkan dukungan untuk melakukan survei lokasi Food Estate di Kabupaten Belu, TTS dan Sumba Barat Daya, untuk dua komoditi yaitu Padi dan Jagung yang selanjutnya di masukan dalam Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2022,” ungkap Ichsan.
//delegasi(*)
Bayangkan rumah yang bukan sekadar tempat tinggal, tetapi sebuah karya seni fungsional. Rumah minimalis modern,…
Bayangkan rumah mungil yang nyaman, di mana setiap sudutnya dirancang dengan cermat untuk memaksimalkan ruang…
Bayangkan sebuah rumah, bersih, lapang, dan menenangkan. Bukan sekadar tren, desain minimalis didasarkan pada prinsip-prinsip…
Bayangkan rumah yang bukan hanya tempat tinggal, tetapi juga perwujudan harmoni antara manusia dan alam.…
Bayangkan sebuah hunian yang memadukan kesederhanaan minimalis dengan aura industri yang kokoh. Rumah minimalis dengan…
Rumah, tempat bernaung dan beristirahat, tak hanya sekadar bangunan. Ia adalah refleksi diri, sebuah ekosistem…