LARANTUKA, Delegasi.Com – Sebanyak 40 penenun cilik asal Desa Boleng unjuk tajinya menenun. Tampil dengan balutan kostum serba merah, mereka tampil percaya diri dengan wajah penuh optimis, Minggu (15/9/2029) di Pantai Ina Burak, Ile Boleng,
Para penenun cilik ini, memang diundang khusus oleh Panitia Festival Lamaholot, Nusa Tadon 2019. Meski, ada yang sedikit gugup, namun jari-jari mereka, terlihat cukup lincah, memberi pesan kalau mereka juga bisa dan punya masa depan.
Disisi lain, penampilan 40 penenun cilik kali ini, setidaknya mampu memenuhi ekspetasi hajatan Festival Nusa Tadon kali ini.
Bupati Anton Hadjon dan Ketua DPRD Robert Rebon Kreta, saat ditemui media usai menyaksikan taji para penenun cilik ini, pun memberikan aspresiasi positipnya.
“Inilah tujuan dari festival ini. Menggali dan menemukan kembali nilai seni budaya yang mulai ditinggalkan. Karena itu, kita patut bangga bahwa ada generasi yang mulai tumbuh di bidang tenun ikat. Olehnya, saya ajak semua pihak, mari kita dukung sepenuhnya anak-anak kita agar terus diberdayakan kedepan,”pungkasnya.
Sementara Ketua DPRD Robertus Rebon Kreta meminta dinas terkait agar lebih peka, kreatif dan inovatif merespons generasi-generasi muda yang punya ketrampilan seperti ini.
“Sebagai wakil rakyat, Kami siap beri dukungan terhadap peningkatan sumber daya manusia, termasuk di bidang tenun ikat,” kata Robertus.
Di bagian lain, Ketua Tim Penggerak PKK Flotim, Lusia Gege Hadjon, dan Sekda Flotim, Paulus Igo Geroda dan pejabat lain yang hadir pun terlihat ikut larut dan memberi apresiasinya.
Ibu Sri, orang tua sekaligus Ibu Guru para penenun cilik kepada Delegasi.Com berharap, kedepannya ada perhatian khusus dari pemerintah. Dalam hal ini, terkait bantuan pelatihan, benang, sat pewarna dan modal usaha.
//delegasi(BBO)