Kupang, Delegasi.Com – Pada Mei 2019, Provinsi Nusa Tenggara Timur mengalami inflasi sebesar 0,30 persen, dengan Indeks harga konsumen sebesar 134,98.
Inflasi sebesar 0,30 persen ini mengalami penurunan, yang sebelumnya pada April lalu inflasi sebesar 0,51 persen.
Dengan kata lain terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen dari 134,58 pada Bulan April, menjadi 134,98 pada Mei 2029.
Inflasi terendah yaitu Kota Kupang sebesar 0,29 persen, sementara bobot inflasi tertinggi adalah kota Maumere sebesar Rp 0,42 persen.
Demikian disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Nusa Tenggara Timur Maritje Pattiwaellapea, Senin (10/6/2019).
Menurut Maritje, inflasi ini diakibatkan karena adanya kenikan indeks harga pada tiga kelompok pemgeluaran dimana kelompok bahan makanan mengalami kenaikan sebesar 0,04 persen, kelompok sandang sebesar 0,42 persen dan transport sebesar 0,68 persen.
Tingginya inflasi bidang transportasi akibat menurut Maritje karena menurunnya jumlah penumpang, akibat harga tiket mengalami kenaikan.
“Saya alami sendiri di Bandara kemarin, memang penumpang di Bandara cukup sepih,” kata Maritje
Sementara kelompok makanan jadi, perumahan, kesehatan dan pendidikan menurut Maritje, mengalami penurunan indeks harga masing- masing sebesar 0,02, 0,12, 0,03 dan 0,02 persen.
Maritje menjelaskan secara nasional, pada Mei 2019, dari 82 kota sampel Indeks Harga Konsumen(IHK), 81 kota mengalami infliasi. Inflasi tertinggi terjadi di kota Kota Tual sebesar 2,91 persen dan terendah di Kota Kediri dengan inflasi sebesar 0,05 persen. Sedangkan di Kota Merauke sebesar Rp 1,12 persen.
//delegasi(hermen)