Kupang,Delegasi.Com–Bank NTT mendukung upaya Pemerintah Kota Kupang sebagai salah satu Smart City di Indonesia, dengan meluncurkan Smart Economy.
Demikian dikatakam Direktur Pemasaran Bank NTT Alex Riwu Kaho, saat Coffee Morning dengan tema “Duduk Baomong Smart City” bersama Walikota Kupang Jefri Riwu Kore, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) NTT, Robert H.P. Sianipar , Kepala Bank Indonesia, Nyoman Ariawan Atmaja dan Ketua DPD REI NTT, Bobby Pitoby di pelataran Bank NTT Jl. W.J.Lalamentik, Jumat(3/8/2019).
Dukungan Bank NTTterhadap smart city menurut Alex seperti dirilis rakyatntt.com, berangkat dari hasil diskusi sebelumnya dengan Pemerintah Kota Kupang saat soft launching smart city beberapa pekan lalu.
Ia mengatakan bicara smart city, maka di dalamnya berbicara smarc economy. Oleh karena itu, peluang Bank NTT untuk berkontribusi positif bagi pembangunan Kota Kupang.
Dirinya mengaku bahwa Bank NTT menyikapi sinergitas dan peluang dari pemerintah untuk membangun smart city.
“Dalam pembicaraan itu, kita dikasih ruang memanfaatkan 57 peluang yang ada di kelurahan dan kecamatan, namun seiring berjalannya waktu berkembang menjadi 101 titik,” katanya.
Aksi nyata Bank NTT melalui konsep smart economy, yakni akan merekrut ASN Kota Kupang menjadi member atau agen digital Bank NTT.
Dari program digital agent ini Bank NTT dengan sendirinya mendorong optimalisasi pemanfaatan fasilitas pada mobile banking dan SMS banking untuk meningkatkan pendapatan masyarakat.
“Ada ruang bagi masyarakat untuk meningkatkan pendapatan karena ada kanal-kanal pembayaran dan pembelian di situ,” kata Alex.
Langkah lain yang dilakukan yakni bekerja sama dengan Ayo Pop Vendor dan I-chanel. Program ini akan terkoneksi dengan berbagai market. Hal ini akan berdampak positif untuk pemanfaatan usaha yang produktif.
Smart economy menyambut program smart city ini memulai langkah awal untuk bersinergi dengan berbagai pelaku ekonomi yang ada di Kota kupang. “Kita sudah membangun kerja sama dan komunikasi dengan REI, HIPMI dan KADIN. Contohnya REI dalam memanfaatkan titik-titik layanan itu bisa melakukan meeting market pada setiap titik smart city dan bisa memanfaatkan tempat itu sebagai tempat pemasaran,” jelas Alex.
Terobosan lain Bank NTT dalam upaya pendekatan pelayanan yakni berupaya mendorong penguatan ekonomi rumah tangga. “Bagi ASN yang direkrut untuk menjadi petugas dan ditempatkan pada titik pendekatan layanan itu, yang memiliki istri atau suami atau anak yang mau berusaha kami akan memberikan layanan kredit KUR atau usaha mikro seperti usaha warung kopi atau warung makan, seperti yang beredar di ruas jalan, ada nabas. Hal ini membuka ruang untuk meningkatkan ekonomi masyarakat,” ujar Alex.
Konsep lain dalam mendukung smart city, yakni menjadikan Kupang kota bersih. Di Kelurahan Kolhua, Bank NTT sudah menempatkan mesin pengolahan sampah. Ia pun berharap ada pendampingan dari pihak yang peduli kebersihan. “Harapannya bisa dipakai untuk kebutuhan masyarakat. Mesin itu ditempatkan dekat kantor lurah, jadi saya harap pak wali dapat menginstruksikan staf untuk dikelola oleh Karang Taruna atau pemuda gereja, masjid atau paroki yang sudah dibina dan mau kerja mengelola sampah menjadi berkat,” kata Alex.
//delegasi(RNC/ger)