Kupang, Delegasi.Com – Provinsi NTT kembali ditetapkan sebagai tuan rumah penyelenggaraan Sunda Kecil Expo keempat yang digelar di Kupang pada 11- 17 November 2019.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PM- PTSP) NTT, Marsianus Jawa sampaikan ini kepada wartawan di Kupang, Senin (26/8/2019).
Marsianus mengatakan, Sunda Kecil Expo yang disponsori Pemerintah NTT, pertama kali digelar pada tahun 2016. Ada tiga provinsi yang terlibat dalam expo ini, yakni NTT, Bali dan Nusa Tenggara Barat. Terkait pelaksanaan expo ini, pihaknya telah menggelar rapat bersama dengan Ketua Dekranasda NTT, Julie Sutrisno Laiskodat.
“Ketua Dekranasda menghendaki agar ada keuntungan yang diperoleh dari kegiatan expo itu, baik dari aspek finansial untuk daerah maupun mempromosikan tentang NTT ke luar daerah bahkan luar negeri,” kata Marsianus.
Putera asal Nagekeo ini menjelaskan, kegiatan expo tersebut bertujuan untuk membangun promosi yang komunikatif dan strategis tentang potensi dan investasi yang ada di NTT. Selain itu, mempererat hubungan kerja sama perekonomian tiga provinsi Sunda Kecil (NTT, Bali dan NTB) serta tiga negara (Indonesia, Australia dan Timor Leste) untuk mendorong investasi di NTT.
“Diharapkan ada kontak bisnis yang dilakukan selama kegiatan expo dimaksud untuk berinvestasi di daerah ini,” ungkap Marsianus.
Tentang peserta kegiatan expo, alumni pasca sarjana Undana Kupang ini mengatakan, yang sudah pasti adalah tiga provinsi di Sunda Kecil. Selain itu, Kementerian Pariwisata, Kementerian Koperasi dan UKM, pengusaha dari Jawa Timur, Bali dan NTB. Bahkan Konjen Tiongkok di Denpasar, Bali juga sudah sampaikan akan mengikutsertakan pengusaha asal Tiongkok yang ada di Bali dan pulau Jawa.
“Peserta dari Timor Leste sudah memastikan untuk hadir. Sedangkan dari Australia dan Selandia Baru masih harus dikomunikasikan lagi,” terang Marsianus.
Ia menyampaikan, kegiatan Sunda Kecil Expo itu terpusat di Lippo Plaza Kupang yang terbagi dalam tiga tempat. Untuk di dalam gedung, disiapkan 30 stand dengan masing- masing stand berukuran tiga kali empat meter persegi. Biaya sewa stand sebesar Rp10 juta. Di pelataran Lippo Plaza disiapkan sebelas stand dengan harga sewa setiap stand sebesar Rp5 juta. Sedangkan di parkiran disiapkan 35 tenda dengan harga sewa masing-masing tenda Rp300.000.
“Kita berharap stand dan tenda yang disiapkan, semuanya terpakai. Untuk stand yang berada dalam gedung Lippo Plaza, sudah 24 stand yang laku terjual dari 30 stand yang disiapkan,” kata Marsianus.
Ia menambahkan, para peserta expo asal NTT harus menyiapkan tenun ikat dan semua produk lokal khas NTT. Pihaknya belum mengetahui jenis produk yang disiapkan kelompok binaan BUMN seperti Bank Indonesia (BI), Dinas Koperasi, dan Dinas Perindag atau instansi lainnya.
//delegasi(mario)