KUPANG, Delegasi.Com -Wali Kota Kupang, Jefri R. Riwu Kore menyampaikan apresiasi kepada Yayasan Cahaya Nusantara, karena telah membantu warga Kelurahan Penkase Oeleta membangun Sumur Bor.
Apresiasi Walikota Kupang seperti dirilis kilastimor.com, disampaikan saat mengikuti acara serah terima sumur bor dari Yayasan Cahaya Nusantara kepada Kelompok Sumber Air Hidup, Kelurahan Penkase Oeleta, Kecamatan Alak yang berlangsung kediaman Ketua Kelompok, Oskar Tosi, Senin (28/10/2019).
Jefri mengemukakan, warga Kota Kupang saat ini sangat membutuhkan air bersih, sehingga Pemkot sementara berupaya untuk memenuhinya lewat berbagai program dan strategi yang dibangun.
Ia mengatakan, yang sudah terjawab adalah pengelolaan sumber Air Sagu dan Kali Dendeng dan kini dalam proses peninjauan Kementerian PUPR untuk dibangun pada tahun 2020 mendatang. Namun kedua titik tersebut belum memenuhi semua kebutuhan warga Kota Kupang.
“Total air yang disuplai sebanyak 150 liter per detik. Itu masih kurang,” ungkapnya.
Oleh karena itu, ia memberi apresiasi kepada Ketua Yayasan Cahaya Nusantara, Daniel Cherlin yang telah berupaya menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, sehingga dapat menyumbang sumur bor untuk masyarakat.
“Pak Daniel adalah salah satu orang yang mengulurkan tangannya untuk membantu masyarakat Kota Kupang. Semua jajaran yang membantu kami, saya atas nama pemerintah mengucapkan terima kasih atas dukungan yang luar bisa dan kami percaya bahwa Tuhan akan memberkati semua dalam usaha dan pekerjaan,” ungkapnya.
Ketua Yayasan Daniel Cherlin mengatakan sumur bor yang dibangun tersebut adalah integrasi dari keseluruhan program pemberdayaan masyarakat. Dimana sebagai penunjangnya, akan dilaksanakan pembimbingan peternakan dan pertanian yang ramah terhadap lingkungan perkotaan.
“Kami akan kembangkan dengan program kebun pekarangan. Bisa kita lihat disini, kan tidak ada lahan untuk perkebunan, setiap program yang kita jalankan akan terintegrasi dengan peternakan babi dan kambing. Nah, kambing ini tidak makan rumput seperti biasa. Tetapi pakannya itu akan dibuat, sehingga enam bulan sudah bisa dijual,” katanya.
Ia juga menambahkan, program tersebut akan memberikan dampak positif bagi masyarakat Kota Kupang. Apalagi saat ini Kota Kupang menjadi pusat kuliner untuk memajukan pariwisata.
Sementara itu, Ketua Kelompok Sumber Air Hidup, Oskar Tosi mengatakan sudah cukup lama penduduk di wilayah tersebut menantikan sumur bor yang bisa dipergunakan bagi kelancaran aktivitas MCK dan kebutuhan lain.
Ia menambahkan, sebagai kelompok pengelola, pihaknya akan mengikuti bimbingan dari yayasan untuk secara bersama berdaya, dalam meningkatkan pengelolaan lingkungan yang berdampak pada kemandirian ekonomi.
“Kami sangat senang dan bahagia karena ada sumur bor begini. Dari Yayasan itu ada program lanjutan termasuk ternak babi pedaging, kambing sama pertanian yang nanti dilakukan secara ramah lingkungan,” pungkasnya.
//Delegasi.Com(*/ger wisunh)